Fenomena adanya ketidaksetaraan daya tawar (inequality of bargaining power/unconscionability) dalam berkontrak dapat dicermati dari beberapa model kontrak terutama kontrak-kontrak konsumen dalam bentuk standar/baku yang di dalamnya memuat klausulklausul yang isinya cenderung) berat sebelah dan tidak adil. Salah satu karakteristik dari adanya ketidakseimbangan dalam berkontrak yaitu adanya pihak yang mempunyai bargaining position kuat secara ekonomi, teknologi, dan kapasitas intelektual melakukan hubungan hukum (perikatan) terhadap
pihak yang mempunyai bargaining position lemah karena kebutuhan, terpaksa, minim pengetahuan, dan akses sehingga tidak mempunyai kemampuan daya tawar.
Namun, menciptakan kesetaraan dalam kontrak konsumen mustahil untuk dilakukan karena dalam perspektif pelindungan konsumen terdapat ketidakseimbangan posisi tawar para pihak.Hubungan antara konsumen dan produsen adalah hubungan yang subordinat sehingga konsumen berada pada posisi lemah dalam proses pembentukan kehendak kontraktualnya sehingga terdapat ketidakseimbangan dalam hubungan hukum para pihak.
Oleh karena itu, Jurnal Privat Law Vol. 12, No. 1 (2024): JANUARI- JUNI membahas secara teoritis dan praktis isu tersebut dengan tujuan untuk menciptakan kerangka pelindungan hukum baik di bidang hukum kontrak, hukum jaminan, hukum perbankan, hukum hak kekayaan intelektual, dan hukum perdata secara umum.
Table of Contents
PRIVAT LAW
Shofwatul Islamia Az Zahra, Dona Budi Kharisma |
1-9
|
|
Annisa Puspita Azani, ' Suraji |
10-18
|
|
Nurul Jinan, ' Pranoto |
19-27
|
|
Dinda Nisa El Salwa, ' Pranoto |
28-35
|
|
PROBLEMATIKA HUKUM DALAM PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA ATAS TINDAKAN WANPRESTASI PENJUAL DI MARKETPLACE
Samuel Hosea Nadeak, Kukuh Tejomurti |
36-45
|
|
Faiz Rafii Aditya Wibawa, ' Tuhana |
46-57
|
|
Wiwin Dwi Ratna Febriyanti, Adi Sulistiyono |
58-68
|
|
Bintang Alit Nugara, Moch. Najib Imanullah |
69-78
|
|
Deassy Prima Shafira, ' Pranoto |
79-88
|
|
Femy Sanda, ' Pujiyono |
89-97
|
|
Muhammad Faisal Aditya, Yudho Taruno Muryanto |
98-107
|
|
Reni Eka Septianingrum, Adi Sulistiyono |
108-118
|
|
DAMPAK PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 12 TAHUN 2020 TERHADAP INDUSTRI HULU MINYAK DAN GAS DI INDONESIA
Agnes Yeshinta, Moch. Najib Imanullah |
119-128
|
|
Budi Prayitno, ' Priyoto, ' Sri Marleni |
129-136
|
|
Muhammad Satria Praja Perwira, Anjar Sri Ciptorukmi Nugraheni |
137-146
|
|
Obed Joshua Sirait, Anjar Sri Ciptorukmi Nugraheni |
147-156
|
|
Fauzia Ismu Rahmatina, Anjar Sri Ciptorukmi Nugraheni |
157-165
|