Hak Jaminan ( Zekerheidsrechten ) merupakan hak (een recht) yang memberikan kepada kreditur kedudukan yang lebih baik dari pada kreditur-kreditur lain (kreditur separatis). Hak Jaminan berfungsi sebagai jaminan atas pelunasan hutang-hutang debitur kepada kreditur. Keistimewaan adanya hak jaminan adalah tersedianya hak bagi kreditor pemegang (hak pelunasan dari) jaminan untuk melakukan parate eksekusi di samping terjamin pelunasannya secara preferen (secured creditor) bila debitor jatuh dalam keadaan macet. Hak ini diterapkan sebagai alternatif terakhir dari sumber pelunasan kredit dalam hal kredit tidak dapat dilunasi oleh nasabah debitur kepada kreditur dari kegiatan usahanya.
Dalam praktik, hak jaminan masih memiliki berbagai isu hukum yang menarik untuk dikaji. Misalkan saja, implementasi asas In Bezit Stelling pada cash collateral jaminan kredit perbankan. Kemudian isu mengenai eksekusi cash collateral dalam hal debitur wanprestasi juga menarik untuk dibahas. Beberapa isu hukum tersebut menjadi bahan kajian dalam Jurnal Privat Law Edisi Vol. 12 No. 2 Agustus-Desember 2024. Selain itu terdapat isu kontemporer mengenai problematika hukum penggunaan teknologi blockhain di sektor industri jasa keuangan yang membuka “ruang” diskusi bagi akademisi dan praktisi industri jasa keuangan untuk menyikapi perkembangan financial technology (fintech) di Indonesia.
Table of Contents
PRIVAT LAW
Muhammad Farhan Adinugraha, Anjar Sri Ciptorukmi Nugraheni |
167-178
|
|
Satria Sulton Hakim, Pranoto . |
179-187
|
|
Dinda Armelita, Suraji . |
188-196
|
|
Nirda Okta Yuniar, Moch. Najib Imanullah |
197-207
|
|
Ajeng Kirana Miftakhul Jannah, Yudho Taruno Muryanto |
208-218
|
|
Livia Azzura Putri, Dona Budi Kharisma |
219-230
|
|
Agustinus Aditya Surya, Pranoto . |
231-238
|
|
Bintang Puwan Permata |
239-247
|
|
Fuad Dicky Hutagalung |
248-255
|
|
Mohamad Fandrian Adhistianto, Neni Sri Imaniyati, Rini Irianti Sundary |
256-267
|
|
Muhamad Yasirni Bilhikam Ardani |
268-280
|
|
Raihan Ade Izdihar, Moch. Najib Imanullah |
281-289
|
|
Gabriella Hosianna Sirait, Albertus Sentot Sudarwanto |
290-297
|
|
Alfa Edha Firmansyah, Suraji . |
298-308
|
|
Farah Tisya Choirunnisa, Hernawan Hadi |
309-317
|
|
Ahmad Fachri Faqi, Fadilla Jamila |
318-330
|
|
Khoirunnisa Diyah Permata, Anjar Sri Ciptorukmi Nugraheni |
331-339
|