Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Snack Bar Tinggi Protein Bebas Gluten dengan Variasi Tepung Beras, Tepung Kedelai dan Tepung Tempe

Binardo Adi Seno Mawarno, Aldila Sagitaning Putri

Abstract

The problem of malnutrition, especially stunting, is still a problem for some Indonesian people because they have not fulfilled both macro and micronutrients in a balanced way. This study aims to determine the quality of protein snack bars that have the potential to overcome stunting problems physically, chemically and sensory. The snack bar formulation in this study used soybean flour, tempeh flour, and a mixture of soybean flour and tempeh flour to substitute for 20% of rice flour. “Granola” in snack bar products is a mixture of crispy rice, tempeh, tofu, nuts and local dried fruits. Data analysis used One Way ANOVA with Duncan and Man Whitney test. The results showed that the snack bar with tempeh flour substitution had the highest protein value of 18.09%. For texture, the snack bar with the addition of soy flour has the most brittle texture, while the sensory analysis results show that the snack bar with the addition of a mixture of soy flour and tempeh is the most preferred by consumers. Overall, all snack bar treatments met the USDA (United States Department of Agriculture) snack bar quality standards, particularly protein values that were well above the minimum value of 8%. Thus, this snack bar product is expected to be one solution to the problem of stunting in children who require high protein intake.

Keywords

formulation; protein bar; soybean flour; stunting; tempeh flour

Full Text:

PDF

References

Aini, Q., Sulaeman, A., & Sinaga, T. (2020). Pengembangan bee pollen snack bar untuk anak usia sekolah. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 31(1), 50–59. https://doi.org/10.6066/jtip.2020.31.1.50

Amalia, R. (2011). Kajian karakteristik fisiokimia dan oraganoleptik snack bars dengan bahan dasar tepung tempe dan buah nangka kering sebagai alternatif pangan CFGF (Casein Free Gluten Free) [Master Thesis]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Tersedia dari https://eprints.uns.ac.id/4363/

AOAC International (AOAC). (2000). Official methods of analysis.

Arwin, T., & Baco, A. R. (2018). Kajian penilaian organoleptik dan nilai gizi snack bar berbasis tepung beras merah dan kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) sebagai makanan selingan yang berserat tinggi. Jurnal Sains dan Teknologi Pangan, 3(2), 1152–1162. Tersedia dari http://ojs.uho.ac.id/index.php/jstp/article/view/4418

Atmaka, W., Parnanto, N. H. R., & Utami, R. (2013). Kajian fisikokimia dan sensori snack bars tempe bagi penderita autis. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 6(2), 119–126. http://dx.doi.org/10.20961/jthp.v0i0.13528

Candra, A. (2020). Epidemiologi stunting. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Tersedia dari http://eprints.undip.ac.id/80670/

Deller, S., Canto, A., & Brown, L. (2017). Food access, local foods, and community health. Community Development, 48(5), 657–680. https://doi.org/10.1080/15575330.2017.1358197

Fanzurna, C. O., & Taufik, M. (2020). Formulasi foodbars berbahan dasar tepung kulit pisang kepok dan tepung kedelai. Jurnal Bioindustri, 2(2), 439–452. https://doi.org/10.31326/jbio.v2i2.629

Fitriana, D. I. N., & Setiadi, Y. (2017). Analisis kadar serat pada snack bar dengan berbagai komposisi tepung beras hitam (Oryza sativa L) dan tepung kacang merah (Phaseolus vulgaris L). Jurnal Riset Gizi, 5(1), 1–7. Tersedia dari https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jrg/article/view/4316

Ginting, W. M., Meriahta, D., & Manurung, J. (2020). Formulasi tepung sukun dan formula tempe dalam pembuatan biskuit pada balita. Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan, 4(2), 131–142. Tersedia dari https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/149

Harleni, & Nidia, G. (2017). Pengaruh substitusi tepung kedelai (Glycine max (l.) Merill) terhadap mutu organoleptik dan kadar zat gizi makro brownies kukus sebagai alternatif snack bagi anak penderita KEP. Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal), 4(2), 54–65. https://doi.org/10.33653/jkp.v4i2.231

Jauhari, M., Sulaeman, A., Riyadi, H., & Ekayanti, I. (2014). Pengembangan formula minuman olahraga berbasis tempe untuk pemulihan kerusakan otot. agriTECH, 34(3), 285–290. http://dx.doi.org/10.22146/agritech.9456

Kurniawan, L. K., Ishartani, D., & Siswanti. (2020). Karakteristik kimia, fisik dan tingkat kesukaan panelis pada snack bar tepung edamame (Glycine max (L.) Merr.) dan tepung kacang hijau (Vigna radiata) dengan penambahan flakes talas (Colocasia esculenta). Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 13(1), 20–28. http://dx.doi.org/10.20961/jthp.v13i1.36096

Ladamay, N. A., & Yuwono, S. S. (2014). Pemanfaatan bahan lokal dalam pembuatan foodbars (Kajian rasio tapioka: Tepung kacang hijau dan proporsi CMC). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(1), 67–78. Tersedia dari https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/23

Marlina, P. W. N., Maulianti, R. R. D. A., & Fernandez, M. M. Y. (2018). Pengembangan biskuit MPASI berbahan dasar berbagai macam tepung sebagai produk inovasi MPASI. Media Gizi Mikro Indonesia, 10(1), 27–38. https://doi.org/10.22435/mgmi.v10i1.587

Mustika, W., & Syamsul, D. (2018). Analisis permasalahan status gizi kurang pada balita di Puskesmas Teupah Selatan Kabupaten Simeuleu. Jurnal Kesehatan Global, 1(3), 127–136. Tersedia dari https://www.researchgate.net/publication/329601793_Analisis_Permasalahan_Status_Gizi_Kurang_Pada_Balita_di_Puskesmas_Teupah_Selatan_Kabupaten_Simeuleu

Ningrum, V. (2019). Akses pangan dan kejadian balita stunting: Kasus pedesaan pertanian di Klaten. Jurnal Pangan, 28(1), 73–82. https://doi.org/10.33964/jp.v28i1.424

Persagi (Persatuan Ahli Gizi Indonesia). (2017). Tabel komposisi pangan Indonesia. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Rinda, A., & Asyik, N. (2018). Pengaruh komposisi snack bar berbasis tepung tempe dan biji lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) terhadap, penilaian organoleptik, proksimat, dan kontribusi angka kecukupan gizi. Jurnal Sains dan Teknologi Pangan, 3(3), 1328–1340. Tersedia dari http://ojs.uho.ac.id/index.php/jstp/article/view/4434

Sareani, A., Suranadi, L., & Sofiyatin, R. (2019). Substitusi tepung kedelai (Glyine max L.) terhadap sifat organoleptik soybeans cookies. Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal), 4(1), 1–7. Tersedia dari http://jgp.poltekkes-mataram.ac.id/index.php/home/article/view/122

Selistio, D., Nurhamidah, & Ilham, D. (2020). Makanan tambahan untuk balita dari variasi kacang kedelai (Glycine max (L) Merii) dan kacang merah (Vigna angularis). Sainstek: Jurnal Sains dan Teknologi, 12(1), 29–35. http://dx.doi.org/10.31958/js.v12i1.2062

Seno, B. A., & Lewerissa, K. B. (2021). Richovy snack bar : Pengembangan produk snack bar berbasis rengginang di UMKM Varia Surakarta. SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni Bagi Masyarakat), 10(2), 90–96. https://doi.org/10.20961/semar.v10i2.49333

Sukenti, K., Rosida, N. Y., & Rosalina, D. (2020). Produk inovasi es krim kelor (Moringa oleifera Lam.) sebagai upaya pencegahan stunting Desa Jatisela, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 3(1), 20–24. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v3i1.392

Sutarto, Mayasari, D., & Indriyani, R. (2018). Stunting, faktor resiko dan pencegahannya. Jurnal Kesehatan dan Agromedicine, 5(1), 540–545. Tersedia dari https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1999

Tampubolon, N. L., Karo-karo, T., & Ridwansyah. (2014). Formulasi bubur bayi instan dengan substitusi tepung tempe dan tepung labu kuning sebagai alternatif makanan pendamping ASI. Jurnal Rekayasa Pangan Dan Pertanian, 2(2), 78–83. Tersedia dari https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Formulasi+bubur+bayi+instan+dengan+substitusi+tepung+tempe+dan+tepung+labu+kuning+sebagai+alternatif+makanan+pendamping+ASI&btnG=

Taula'bi', M. S. D., Oessoe, Y. Y. E., & Sumual, M. F. (2021). Kajian komposisi kimia snack bars dari berbagai bahan baku lokal: Systematic review. Agri-SosioEkonomi, 17(1), 15–20. Tersedia dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jisep/article/view/32236

USDA [United States Department of Agriculture]. (2018). Full report (all nutrients) 19406, snacks, granola bars, soft, uncoated, nut and raisin. National Nutrient Database for Standard Reference. Tersedia dari https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/169676/nutrients

Widodo, S., Riyadi, H., Tanziha, I., & Astawan, M. (2015). Perbaikan status gizi anak balita dengan intervensi biskuit berbasis blondo, ikan gabus (Channa striata), dan beras merah (Oryza nivara). Jurnal Gizi dan Pangan, 10(2), 85–92. Tersedia dari https://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/view/10884

Refbacks

  • There are currently no refbacks.