Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Konsumsi Fast Food terhadap Kejadian Gizi Lebih pada Remaja

Rutnia Widyaning Cahyorini, I Nengah Tanu Komalyna, I Komang Suwita

Abstract

Overnutrition in adolescents is a nutritional state that exceeds normal limits for a long time marked by excess body weight, this is closely related to behavioral factors such as diet and lifestyle. The impact of excess nutrition is type 2 diabetes mellitus, hypertension, coronary heart disease, cancer. Alternative efforts to deal with overnutrition in adolescents require a national strategy related to diet and physical activity. The purpose of this study was to analyze the relationship between diet, physical activity, consumption of fast food on overnutrition in adolescents. The method used is the literature review study of journal articles that meet the inclusion and exclusion requirements in the search database using google scholar, crossref, Indonesia one search and the Garuda portal using the keywords: diet, physical activity and consumption of fast food on Overnutrition in adolescents. The results of the study were as many as 13 articles studied, the condition of eating patterns in adolescents who experienced nutrition were more likely to choose foods with high energy content (meatballs, batagor, bread and carbonated drinks) with a frequency of 4 to 7 times a day and in large quantities (energy adequacy level 130% RDA/ Recommended Dietary Allowance) with physical activity included in the light category (watching TV or doing sports < 3 times per week). Undernourished adolescents are more likely to frequently (> 3 times per week) consume fast food. The conclusion is that there is a significant relationship between diet, physical activity and consumption of fast food on overnutrition in adolescents.

Keywords

aktivitas fisik; gizi lebih pada remaja; konsumsi fast food; pola makan; consumption fast food; food consumption pattern; Overnutrition in adolescents; physical activity

Full Text:

PDF

References

Andrewartha, G., & Saraswati, M. R. (2017). Hubungan pola aktivitas fisik dengan status nutrisi pada siswa kelas X tahun ajaran 2014 - 2015 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Denpasar. Denpasar: Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. E-Jurnal Medika Udayana, 6(3), 1–4. Tersedia dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/29097

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta Pusat: Kementerian Kesehatan RI. Tersedia dari https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2019). Pembangunan gizi di Indonesia. Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat.

Badjeber, F., Kapantouw, N. H., & Punuh, M. (2012). Konsumsi fast food sebagai faktor risiko terjadinya gizi lebih pada siswa SD Negeri 11 Manado. Kesmas, 1(1), 11–14. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/78

Benítez-Porres, J., Alvero-Cruz, J. R., Sardinha, L. B., López-Fernández, I., & Carnero, E. A. (2016). Cut-off values for classifying active children and adolescents using the physical activity questionnaire: PAQ-C and PAQ-A. Nutrición Hospitalaria, 33(5), 1036–1044. Tersedia dari https://www.nutricionhospitalaria.org/index.php/articles/00564/show

Budiman, H. (2009). Asam lemak omega-3 dan kesehatan jantung. Majalah Kedokteran Damianus, 8(1), 40–46. Tersedia dari https://cupdf.com/document/asam-lemak-omega-3-dan-kesehatan-jantung.html

Candra, A., Wahyuni, T. D., & Sutriningsih, A. (2016). Hubungan antara aktivitas fisik dan pola makan dengan kejadian obesitas pada remaja di SMA Laboratorium Malang. Malang: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Nursing News, 1(1), 1–6. https://doi.org/10.33366/nn.v1i1.392

Granheim, S. I., Løvhaug, A. L., Terragni, L., Torheim, L. E., & Thurston, M. (2022). Mapping the digital food environment: A systematic scoping review. Obesity Reviews, 23(1), e13356. https://doi.org/10.1111/obr.13356

Hafid, W., & Hanapi, S. (2019). Hubungan aktivitas fisik dan konsumsi fast food dengan kejadian obesitas pada remaja. Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(1), 6–10. https://doi.org/10.55340/kjkm.v1i1.49

Handari, S. R. T., & Loka, T. (2017). Hubungan aktivitas fisik dan kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi lebih remaja SMA Labschool Kebayoran Baru Jakarta Selatan Tahun 2016. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 13(2), 153–162. https://doi.org/10.24853/jkk.13.2.153-162

Harahap, H. (2021). Hubungan konsumsi fast food, aktivitas fisik dan tingkat stres dengan kejadian obesitas pada remaja SMAN 6 Kota Jambi tahun 2018. Midwifery Health Journal, 6(1), 1–6. Tersedia dari http://ojs.stikeskeluargabunda.ac.id/index.php/midwiferyhealthjournal/article/view/46

Izhar, M. D. (2020). Hubungan antara konsumsi junk food, aktivitas fisik dengan status gizi siswa SMA Negeri 1 Jambi. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, 5(1), 1–7. https://doi.org/10.35842/formil.v5i1.296

Ismiati, & Suri, D. (2017). Hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja di SMA Negeri 2 Sigli Kabupaten Pidie. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 3(1), 178–184. https://doi.org/10.33143/jhtm.v3i1.1012

Intantiyana, M., Widajanti, L., & Rahfiludin, M. Z. (2018). Hubungan citra tubuh, aktivitas fisik dan pengetahuan gizi seimbang dengan kejadian obesitas pada remaja putri gizi lebih di SMA Negeri 9 Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(5), 404–412. https://doi.org/10.14710/jkm.v6i5.22064

Krismawati, L. D. E., Andayani, N. L. N., & Wahyuni, N. (2019). Hubungan antara aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh (IMT) pada remaja usia 16-18 tahun di SMA Negeri 2 Denpasar. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 7(1), 29–32. https://doi.org/10.24843/MIFI.2019.v07.i01.p05

Mahyuni, A., Anggraini, D., & Iriani, E. (2016). Hubungan aktivitas fisik, pola makan, konsumsi fast food dan genetik dengan kejadian obesitas pada remaja di SMKN 2 Jurnal Kesehatan Indonesia, 7(2). Tersedia dari https://journal.stikeshb.ac.id/index.php/jurkessia/article/view/103

Mokolensang, O. G., Manampiring, A. E., & Fatimawali. (2016). Hubungan pola makan dan obesitas pada remaja di Kota Bitung. Jurnal E-Biomedik (EBm), 4(1), 128–135. https://doi.org/10.35790/ebm.v4i1.10848

Noor, Y. E. I., Sugiarto, E., & Fatimah, A. S. (2022). Studi Kepustakaan gambaran obesitas pada ibu rumah tangga di dunia. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 14(1), 34–42. https://doi.org/10.35473/jgk.v14i1.243

Nurholilah, A., Prastia, T. N., & Rachmania, W. (2019). Hubungan pola makan dengan status gizi remaja di SMK IT AN Naba Kota Bogor tahun 2019. Promotor: Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(6), 450–460. http://dx.doi.org/10.32832/pro.v2i6.3135

Oktaviani, W. D., Saraswati, L. D., & Rahfiludin, M. Z. (2012). Hubungan kebiasaan konsumsi fast food, aktivitas fisik, pola konsumsi, karakteristik remaja dan orang tua dengan indeks massa tubuh (IMT) (studi kasus pada Siswa SMA Negeri 9 Semarang tahun 2012).. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2), 542–553. Tersedia dari https://www.neliti.com/publications/18843/hubungan-kebiasaan-konsumsi-fast-food-aktivitas-fisik-pola-konsumsi-karakteristi#cite

Rahma, E. N., & Wirjatmadi, B. (2020). hubungan antara aktivitas fisik dan aktivitas sedentari dengan status gizi lebih pada anak sekolah dasar. Amerta Nutrition, 4(1), 79–84. http://dx.doi.org/10.20473/amnt.v4i1.2020.79-84

Sab’ngatun & Riawati, D. (2021). Hubungan pengetahuan dengan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri. Avicenna: Journal of Health Research, 4(2), 83–90. https://doi.org/10.36419/avicenna.v4i2.533

Setyawati, V. A. V., & Rimawati, E. (2016). Pola konsumsi fast food dan serat sebagai faktor gizi lebih pada remaja. Unnes Journal of Public Health, 5(3), 275–284. https://doi.org/10.15294/ujph.v5i3.16792

Sirajuddin, Surmita, & Tri, A. (2018). Survey konsumsi pangan. In Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Terdapat dari http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Survey-Konsumsi-Pangan_SC.pdf

Song, S., Ishdorj, A., & Dave, J. M. (2021). Gender differences in nutritional quality and consumption of lunches brought from home to school. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(24), 13168. https://doi.org/10.3390/ijerph182413168

Strath, S. J., Kaminsky, L. A., Ainsworth, B. E., Ekelund, U., Freedson, P. S., Gary, R. A., Richardson, C. R., Smith, D. T., & Swartz, A. M. (2013). Guide to the assessment of physical activity: clinical and research applications A scientific statement from the American heart association. Circulation, 128(20), 2259–2279. https://doi.org/10.1161/01.cir.0000435708.67487.da

Suharsa, H., & Sahnaz. (2016). Status gizi lebih dan faktor-faktor lain yang berhubungan pada siswa sekolah dasar islam tirtayasa kelas IV dan V di Kota Serang tahun 2014. Jurnal Lingkar Widyaiswara, 3(1), 53–76. Tersedia dari https://juliwi.com/published/E0301/Juliwi0301_53-76.pdf

Surasno, D. M. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat Universitas Indonseia Program S1 Reguler angkatan 2005-2007 Tahun 2008. Depok: Universitas Indonesia. Terdapat dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122525-S%205254-Faktor-faktor-Halaman%20awal.pdf

Susanti, T. (2016). Hubungan pola konsumsi fast food dengan kejadian obesitas pada remaja di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta (Doctoral dissertation). Universitas Alma ATA. Terdapat dari http://elibrary.almaata.ac.id/716/1/NASPUB%20TRI%20SUSANTI.pdf

Tilong, A. D. (2014). Rahasia pola makan sehat. Yogyakarta: FlashBooks.

Zuhdy, N., Ani, L. S., & Utami, N. W. A. (2015). Hubungan pola aktivitas fisik dan pola makan dengan status gizi pada pelajar putri SMA Kelas 1 di Denpasar Utara. Public Health and Preventive Medicine Archive, 3(1):78. Terdapat dari https://media.neliti.com/media/publications/21498-ID-physical-activity-food-consumption-and-nutritional-status-among-female-high-scho.pdf

Refbacks

  • There are currently no refbacks.