Penerapan Model Guided Discovery Learning pada Materi Larutan Penyangga untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI MIPA SMA N 2 Sukoharjo

Endri Wiranti, Budi Utami, Bakti Mulyani

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan analisis dan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan pelaksanaan model Guided Discovery Learning. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan empat tahapan pada setiap siklusny yaitu, perencanaan pelaksanaan, survei, dan refleksi. Subjek pada penelitian yaitu kelas XI MIPA 3 SMA N 2 Sukoharjo yang berjumlah 36 siswa dan sumber data adalah siswa, guru, serta kegiatan siswa. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, angket penilaian diri, survei , wawancara, dan tes, dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Perolehan penelitian memperlihatkan kemampuan analisis siswa pada siklus I, kategori sangat tinggi tinggi yaitu 61,11% meningkat menjadi 86,11%. Prestasi belajar siswa aspek pengetahuan siklus I didapat ketercapaian 47,22% dan pada siklus II meningkat menjadi 83,33%, ketercapaian sikap siklus I yaitu 72% dan meningkat menjadi 100% disiklus I, sedangkan ketercapaian aspek keterampilan siklus sebesar 100%. Prestasi belajar aspek keterampilan tidak dilaksanakan siklus II karena telah tercapai target 100% dalam siklus I. Kesimpulan penelitian ini yaitu model Guided Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan analisis dan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 3 SMA N 2 Sukoharjo.

 

Keywords

Guided Discovery Learning; kemampuan analisis; prestasi belajar; arutan penyangga.

Full Text:

PDF

References

[1] Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

[2] Departemen Pendidikan Nasional. (2003) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

[3] Prastiwi, M.N.B., & Laksono, E.W. (2018). Journal of Physiscs: Conf. Ser. 1097 012061.

[4] Suyadi. (2012). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: DIVA Press.

[5] Tenenbaum, Harriet R. (2011). Does Discovery- Based Intruction Enhance Learning?. Artikel. City University of New York.

[6] Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

[7] Facione. (2013). Critical thinking:What it is and why it counts. California : the California Academic Press.

[8] Puspitadewi, R., Saputro, A.N.C., & Ashadi. (2016). Jurnal Pendidikan Kimiai. 5(4). 114-119.

[9] Bayram, Hale., & Comek, Arif. (2009). Procedia Social and Behavioral Sciences.1(1). 1526-1532.

[10] Olufunmilayo, I.O. (2010). Humanity & Social Sciences Journal. 5(1): 01-06.

[11] Novita, Sania., Santosa, Slamet., & Rinanto, Yudi. (2016). Proceeding Biology Education Conference. 13(1). 359-367

[12] Arikunto, S., Suharjono, & Supardi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

[13] A. M. Miles, M., & Huberman. (2009). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.

[14] Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.