Analisis Tekstual Dalam Konstruksi Wacana Berita Wacana Jokowi 3 Periode, Klaim Demokrasi dan Gejala Otoritarianisme di Kompas.com Dalam Perspektif Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough

Husnil Amalia, Ngusman Abdul Manaf

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan wacana kritis dalam Rubrik Wacana Jokowi 3 Periode, Klaim Demokrasi dan Gejala Otoritarianisme di Kompas.Com dari analisis wacana kritis Norman Fairclough. Jenis penelitian ini deskriptif-kualitatif, dengan pendekatan teori tindak tutur. Sumber data penelitian ini adalah Rubrik Rubrik Wacana Jokowi 3 Periode, Klaim Demokrasi dan Gejala Otoritarianisme di Kompas.Com dan data penelitian ini adalah tuturan  di dalamnya mengandung beberapa jenis wacana kritis Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Data yang akan diteliti sudah didokumentasikan sebelumnya, hal ini bertujuan untuk membantu peneliti dalam memperoleh data yang diinginkan. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pencatatan tuturan bahasa  berupa penggalan kalimat yang mempunyai konteks utuh. Data diidentifikasi berdasarkan jenis wacana data dikumpulkan dan diurutkan secara sistematis berdasarkan format data identifikasi dan klasifikasi yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan hasil penelitian, berdasarkan representasi, berhubungan dengan, bagaimana seseorang, kelompok, peristiwa, dan kegiatan ditampilkan pada teks. Unsur relasi disini dimaksudkan untuk menemukan pola hubungan pada partisipan teks berita. Analisis identitas dimaksudkan untuk melihat bagaimana wartawan menempatkan dirinya ke dalam teks berita.ngusman_abdul_manaf@gmail.com

Keywords

wacana kritis; analisis tekstual konstruksi wacana kritis Norman Fairlough

Full Text:

PDF

References

Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo.

Alif, H. Dan Hari, B.M. (2017). Konstruksi Realitas Seratus Hari Pertama Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla di Media Online: Analisis Wacana Kritis Model Norman Fairlough. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(3).

Badara, A. (2013). Analisis Wacana; Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana Media. Jakarta: Kencana.

Bourdieu, P. (2012). Arena Produksi Kultural Sebuah Kajian Sosiologi Budaya. Bantul: Kreasi Wacana.

Burton, G. (2008). Yang Tersembunyi di Balik Media: Pengantar kepada Kajian Media. Yogyakarta: Jalasutra.

Darma, Y.A. (2009). Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.

Elya, M. (2014). Analisis Wacana Kritis dalam Perspektif Norman Fairlough. Jurnal Komika, 8(1).

Eriyanto. (2001). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.

Fairclough, N. (1989). Language and Power. New York: Longman.

Galant, K.A dan B. Wahyudi, J.S. (2016). Citra Publik Presiden Republik Inonesia pada Pemberitaan di Harian Suara Merdeka, Tabloid Tempo, dan Harian Republika: Kajian Analisis Wacana Kritis Model Norman Fairlough. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(2).

Hall, S. (1997). “Introduction”, in Stuart Hall (ed.). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. London: The Open University.

Kuswarno, E. (2009). Metode Penelitian Komunikasi : Fenomenologi, Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitiannya. Yogyakarta: Widya Padjajaran, Perpustakaan Pusat UII.

Nurindah, S. Dan Hari, B.M. (2017). Analisis Tekstual dalam Konstruksi Wacana Berita Korupsi di Metro TV dan NET dalam Perspektif Analisis Wacana Kritis Norman Fairlough. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(2).

Samsuri. (1987). Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga.

Sinta, K. (2020). Analisis Wacana Kritis Norman Fairlough terhadap Pemberitaan Jokowi Naikkan Iyuran BPJS di Tengah Pandemi. Jurnal An-Nida, 12(2).

Sobur, A. (2015). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tarigan H.G. (1983). Berbicara. Bandung: Angkasa.

Yuhasni. (2016). Senjakala Kritik Sastra (Kasus Sumatera Utara). Depok: Penerbit Koekoesan.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.