Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving dilengkapi LKS untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Stoikiometri Kelas X MIPA 2 SMAN 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2018/2019

Citra Cahyaningsukma Putri, Bakti Mulyani, Maria Ulfa

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) kemampuan berpikir kritis siswa, dan (2) prestasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Solving dilengkapi dengan LKS pada materi stoikiometri di kelas X MIPA 2 SMA Negeri 2 Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan dua siklus dengan tiap siklus terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X MIPA SMAN 2 Surakarta tahun pelajaran 2018/2019. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan angket. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dengan uji validasi instrumen triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model problem solving mampu meningkatkan: (1) kemampuan berpikir kritis siswa pada materi stoikiometri. Dapat dilihat dari perolehan prosentase siklus I siswa mampu mencapai 72% dan meningkat menjadi 86% pada siklus II. Peningkatan ini terjadi karena penerapan model pembelajaran problem solving yang menuntut siswa mengumpulkan informasi dan mengidentifikasi fakta yang ada untuk memecahkan masalah melalui kegiatan diskusi, (2) prestasi belajar pada penelitian ini meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pada perolehan prosentase siklus I diperoleh  hasil tindakan aspek pengetahuan siswa pada materi stoikiometri mampu mencapai 69% dan meningkat menjadi 89% pada siklus II. Peningkatan ini terjadi karena adanya penjelasan masalah, kemudian siswa dapat mengidentifikasikan masalah dengan tepat lalu mendiskusikan dan menerapkan hasil diskusi tersebut untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan aspek sikap dan keterampilan hanya dilakukan pada siklus I karena sudah melampaui batas ketuntasan yang sebelumnya ditetapkan sebesar yaitu 75% di kelas X MIPA 2 SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2018/2019.

Keywords

penelitian tindakan kelas; problem solving; kemampuan berpikir kritis; orestasi belajar siswa

Full Text:

PDF

References

[1] Kemendikbud. 2014. Permen-dikbud Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

[2] Johnson, E. B. (2007). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar - Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Media Utama.

[3] Keenan, Charles W. (1980) . Ilmu Kimia Untuk Universitas Edisi Keenam Jilid 2. Jakarta :Erlangga.

[4] Redhana, I.W. (2003). Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Dengan Strategi Pemecahan Masalah. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran XXXVI. II: 11-21.

[5] Treffinger, Donald J, Isaksen, Scott G.& Dorval, K. Brian. (2010). Creative Problem Solving (CPS Version 6.1 TM) A Contemporary Framework for Managing Change. Center for Creative Learning, Inc. and Creative Problem Solving Group, Inc

[6] Departemen Pendidikan Nasional., 2008, Pengembangan Materi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Sekolah Mennegah Atas.

[7] Sulistyo, E.T., Sunarmi, dan Widodo, J., 2011. Media Pendidikan dan Pembelajaran di Kelas. Surakarta: UNS Press.

[8] Nasution, S., 2008, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

[9] Arikunto, S., Suhardjono & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

[10] Celikler, D dan Aksan, Z. (2012). The Effect of The Use of Worksheets about Aqueous Solution Reactions on Pre-Service Elementary Science Teacher’ Academic Success. Procedia – Social and Behavioral Sciences, 46, 4611-4614

Refbacks

  • There are currently no refbacks.