Analisis Motivasi Belajar Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Sukoharjo terhadap Pemahaman Materi Asam Basa Level HOTS (Higher Ordered Thingking Skills) Menggunakan Pemodelan Rasch

Siswahyuni Siswahyuni, Endang Susilowati, Bakti Mulyani

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) motivasi belajar siswa, (2) pemahaman materi asam basa level Higher Ordered Thingking Skills (HOTS) siswa kelas XI MIPA, serta (3) hubungan motivasi belajar terhadap pemahaman materi asam basa level HOTS dengan pemodelan Rasch. Pemodelan Rasch diguanakan untuk menganalisis data motivasi belajar siswa dan pemahaman materi asam basa level HOTS. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sukoharjo dengan melibatakan siswa kelas XI MIPA 1, 6, dan 7. Penelitian ini menggunakan instrument angket motivasi belajar siswauntuk mengukur motivasi belajar dan instrumen tes berupa soal pilihan ganda materi asam basa pada ranah HOTS atau pada level C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta) untuk mengukur pemahaman materi asam basa level HOTS. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) mayoritas siswa mempunyai motivasi belajar dengan persentase berturut-turut 78,67%; (2) mayoritas siswa mempunyai pemahaman materi asam basa level HOTS tingkat sedang dengan presentase 74,67%; dan (3) hubungan motivasi belajar siswa terhadap pemahaman materi asam basa level HOTS adalah mayoritas siswa yang mempunyai pemahaman materi asam basa level HOTS tingkat tinggi, sedang, dan rendah adalah siswa yang mempunyai motivasi belajar tingkat sedang.

Keywords

motivasi belajar; pemahaman materi asam basa level HOTS; Pemodelan Rasch

Full Text:

PDF

References

Yusuf, I., Widyaningsih, S. W., Purwati,D. 2015. Pancaran, 4, (2), 189-200.

Sudarisman, S. 2015Jurnal Florea, 2, (1), 29-35.

Kemendikbud (Kementrian Pendidikan dan Kebudayan). 2017. Modul Penyusunan Higher Order Thinking Skill (HOTS). Jakarta: Direktort Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.

Sunaryo, W. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: Rosda Karya.

King, F. J., Goodson, L., & Rohani, F. 1998. Higher Order Thinking Skills.http://www.cala.fsu.edu/files/higher_order_thinking_skills.pdf.

OECD. 2018. Mathematics performance (PISA) (indicator). doi: 10.1787/04711c74-en (Accessed on 02 December 2018).

OECD. 2018. Reading performance (PISA) (indicator). doi: 10.1787/79913c69-en (Accessed on 02 December 2018).

OECD. 2018. Science performance (PISA) (indicator). doi: 10.1787/91952204-en (Accessed on 02 December 2018).

Irmawati, R. D., Supriyati, Y., Suseno, M. 2018. Jurnal Tunas Bangsa 5, (2), 143-156.

Rahayu, T. dan Yonata, B. 2013. UNESA Journal of Chemical Education 2, (2), 12-16.

Hamdu, G. dan Agustina, L. 2011. Jurnal Penelitian Pendidikan 12, (1), 81-86.

Sumintono, B. dan Widhiarso, W. 2015. Aplikasi Pemodelan Rasch pada Assessment Pendidikan. Cimahi : Trim Komunikata.

Sumintono, B. 2016. Penilaian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi: Aplikasi Pemodelan Rasch pada Asesmen Pendidikan. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan IPA, FKIP Jurusan PMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 3 September 2016.

Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.