Analisis Kemampuan Literasi Kimia dan Higher Order Thinking Skills (HOTS) Siswa MIPA pada Materi Asam Basa Di SMA Batik 1 Surakarta

Sarah Ayu Aryani, Endang Susilowati, Budi Utami

Abstract

Kompetensi abad ke-21 merupakan kompetensi utama yang harus dimiliki siswa agar mampu bersaing dalam kehidupan nyata pada abad ke-21 atau masa pengetahuan. Pada bidang pendidikan diperlukan persiapan sebuah pendidikan yang berkualitas untuk meningkatkan ketrampilan agar generasi bangsa dapat menghadapi tantangan global. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) menganalisis persentase kemampuan literasi kimia siswa pada materi asam basa dan (2) menganalisis persentase kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa pada materi asam dan basa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan format analisis soal pilihan ganda secara daring yang kemudian diketahui hasil untuk menentukan persentase kemampuan siswa dengan subjek penelitian sebanyak 121 siswa MIPA di SMA Batik 1 Surakarta. Instrumen kemampuan literasi kimia dan HOTS yang digunakan telah memenuhi validasi instrumen dengan uji validitas isi, uji reliabilitas, tingkat kesulitan butir, tingkat ketelitian butir, dan tingkat kesesuaian butir. Data penelitian dianalisis dengan pemodelan Rasch menggunakan aplikasi Winsteps 3.73. yang kemudian digunakan untuk memetakan kemampuan literasi kimia siswa dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas dari 121 siswa MIPA di SMA Batik 1 Surakarta memiliki tingkat kemampuan literasi kimia sedang sebesar 59%. Dengan aspek pengetahuan konten kimia dalam kategori sedang sebanyak 44%, aspek kimia dalam konteks memiliki kategori sedang sebanyak 46%, aspek ketrampilan belajar tingkat tinggi memiliki kategori sedang sebanyak 83%. Selain itu, mayoritas dari 121 siswa MIPA di SMA Batik 1 Surakarta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi yang sedang dengan jumlah siswa sebanyak 57%. Dengan aspek analisis dan evaluasi dalam kategori sedang sebanyak 51%, aspek penalaran yang logis memiliki kategori sedang sebanyak 50%, aspek keputusan dan berpikir kritis memiliki kategori sedang sebanyak 40%, aspek pemecahan masalah memiliki kategori sedang sebanyak 100% siswa, dan aspek kreasi dan berpikir kreatif memiliki kategori sedang sebanyak 71%. Dari hasil ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang mendukung peningkatan kemampuan literasi kimia dan HOTS siswa. Dengan demikian, diharapkan pembelajaran guru di sekolah lebih ditekankan kepada peningkatan literasi dan HOTS siswa untuk mendukung pendidikan yang lebih baik bagi generasi selanjutnya.

Keywords

kemampuan literasi kimia; kemampuan berpikir tingkat tinggi; asam-basa

Full Text:

PDF

References

[1] OECD, PISA 2018 Results What Students Know and Can Do, vol. I. OECD Publishing, 2019.

[2] R. Adawiyah and A. W. Wisudawati, “Pengembangan Instrumen Tes Berbasis Literasi Sains : Menilai Pemahaman Fenomena Ilmiah Mengenai Energi,” Indones. J. Curric. Educ. Technol. Stud., vol. 5, no. 2, pp. 112–121, 2017.

[3] S. S. Fahmina, “Pengembangan Instrument Computerized Testlet Berbasis HOTS untuk Mengukur Kemampuan Siswa Pada Materi Stoikiometri,” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2019.

[4] M. Imansari and W. Sumarni, “Analisis Literasi Kimia Peserta Didik melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Bermuatan Etnosains,” J. Inov. Pendidik. Kim., vol. 12, no. 2, pp. 2201–2211, 2018.

[5] Y. Shwartz, R. Ben-zvi, and A. Hofstein, “The use of scientific literacy taxonomy for assessing the development of chemical literacy among high-school students,” vol. 7, no. 4, pp. 203–225, 2006.

[6] P. E. Yuriza, Adisyahputra, and D. V. Sigit, “Hubungan antara Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Tingkat Kecerdasan dengan Kemampuan Literasi Sains pada Siswa SMP,” Biosf. J. Pendidik. Biol., vol. 11, no. 1, pp. 13–20, 2018.

[7] E. Y. D. A. S. dan A. N. Wijaya, “Transformasi Pendidikan Abad 21 sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era Global,” Pros. Semin. Nas. Pendidik. Mat. 2016 - Univ. Kanjuruhan Malang, vol. 1, pp. 263–278, 2016.

[8] A. Mukhadis, “Sosok Manusia Indonesia Unggul Dan Berkarakter Dalam Bidang Teknologi Sebagai Tuntutan Hidup Di Era Globalisasi,” vol. 2, no. 2, pp. 115–136, 2013.

[9] E. T. Yana, “Analisis Kemampuan Literasi Saintifik pada Aspek Kompetensi dan Pengetahuan Calon Guru Fisika pada Materi Gelombang Bunyi,” Lampung: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Intan, 2018.

[10] F. K. Arabbani, “Profil Kemampuan Literasi Kimia Siswa Kelas XI Mipa di SMA Negeri 1 Surakarta Pada Materi Asam Basa Dengan Analisis Model RASCH,” Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, 2019.

[11] D. Kurniati, R. Harimukti, and N. A. Jamil, “Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP di Kabupaten Jember Dalam Menyelesaikan Soal Berstandar PISA,” J. Penelit. dan Eval. Pendidik., vol. 20, no. 2, p. 142, 2016.

[12] Winarti, “Profil Kemampuan Berpikir Analisis Dan Evaluasi Mahasiswa dalam Mengerjakan Soal Konsep Kalor,” J. Inov. Dan Pembelajaran Fis., vol. 2, no. 1, pp. 19–24, 2015.

[13] S. W. Prameswari, S. Suharno, and S. Sarwanto, “Inculcate Critical Thinking Skills in Primary Schools,” Soc. Humanit. Educ. Stud. Conf. Ser., vol. 1, no. 1, pp. 742–750, 2018.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.