TANGGUNG JAWAB ISTRI TERHADAP PERJANJIAN JUAL BELI HAK ATAS TANAH YANG DILAKUKAN OLEH SUAMINYA (Studi Kasus Putusan No. 03 /Pdt.G /2015 /PN.Btl)
Abstract
Abstract
This article is intended to identify and analyze the position of the wife to the covenants committed by
the husband and the form of a wife’s responsibility of her husband’s Default. This research is Normative
legal by perspective. Secondary data types include primary, secondary and tertiary legal materials. Data
collection techniques used are literature studies and documentation studies relevant to the purpose of
this research. The analysis uses the syllogistic of deduction, taking into account the interpretation of the
law and the principles of applicable law. The results of this research indicate that (1) the legal status of
the wife against the agreement made by her husband, (a) In relation to the Husband is unknown, and
the sense of inconvenience of the wife to to the seller; hereby wife affirms that the transaction of sale
and purchase of land object is canceled. Based on the foregoing, the wife appealed to the Panel of
Judges of the Investigator of this case in casu to examine, hear, and give the verdict. (B) The Husband
has broken the promise so that the judge terminates the land purchase agreement. (2) The wife’s form
of responsibility to the Default carried out by her husband relates to the fact that: (a) in fact the buyer is
not the Husband and the wife but only the Husband; because the Husband breach of contract then the
seller and the wife of defendant agree to cancel the transaction of the sale of the land object through the
court; (b) Notary / PPAT is involved in the process of transferring legal entitlements, subject to sanctions
through a judge’s decision to restore the land’s name back to the seller.
Keywords: Responsibility of wife; wife’s position; Agreement on the sale and purchase of land rights:
purchase property rights to the land; breach of contract
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kedudukan Hukum istri terhadap perjanjian-
perjanjian yang dilakukan oleh suaminya, dan bentuk pertanggung jawaban seorang istri terhadap
Wanprestasi yang dilakukan oleh suaminya. Penelitian ini adalah penelitian hukum Normatif bersifat
perspektif. Jenis data sekunder meliputi bahan hukum primer, sekunder dan tersier, Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi dokumentasi yang relevan dengan tujuan
penelitian ini. Analisis menggunakan silogisme deduksi, dengan memperhatikan penafsiran hukum yang
dilakukan serta asas-asas hukum yang berlaku pada ilmu hukum. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
(1) kedudukan hukum istri terhadap perjanjian yang dilakukan oleh suaminya, (a) Terkait dengan sang
suami tidak diketahui keberadaannya, serta rasa ketidaknyaman istri kepada para penjual; dengan ini
sang istri menegaskan bahwa transaksi jual beli objek tanah dibatalkan. Berdasarkan segala hal di atas,
istri memohon kepada Majelis Hakim Pemeriksa perkara ini in casu untuk sudi memeriksa, mengadili,
dan memberi putusan (b) sang suami telah ingkar janji sehingga hakim memutuskan perjanjian jual beli
hak atas tanah tersebut batal.demi hukum. (2) Bentuk pertanggungjawaban istri terhadap Wanprestasi
yang dilakukan oleh suaminya, terkait dengan adanya fakta bahwa: (a) pada kenyataannya pihak pembeli
bukan si suami dan istri melainkan hanya sang suami; karena sang suami wanprestasi maka penjual dan
istri tergugat sepakat untuk membatalkan transaksi jual beli objek tanah itu melalui jalur pengadilan; (b)
Notaris/PPAT terlibat dalam proses peralihan hak atas tanah yang cacat hukum, dikenasi sanksi melalui
putusan hakim agar memulihkan kembali tanah atas nama penjual.
Kata kunci : Tanggung jawab istri; Kedudukan istri; Perjanjian jual beli hak atas tanah; jual beli hak milik
atas tanah; Wanprestasi
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.