ANALISIS MISKONSEPSI SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES THREE TIER MULTIPLE CHOICE

Rosi Nurhujaimah, Irma Ratna Kartika, Muktiningsih Nurjaydi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis miskonsepsi siswa pada materi la-rutan penyangga menggunakan instrumen tes Three Tier Multiple Choice dan (2) Mengetahui persentase miskonsepsi siswa dan letak miskonsepsi materi kimia, khususnya pada pokok materi larutan penyangga. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan tes berbentuk 13 butir soal pilihan ganda dengan alasan tertutup dan indeks CRI yang kemudian hasil jawaban siswa tiap butir soal dianalisis. Hasil pene-litian dapat dikemukakan: (1) Miskonsepsi pada pembelajaran kimia materi larutan penyangga tersebar di semua konsep dan (2) Miskonsepsi paling banyak terjadi pada prinsip kerja larutan penyangga sebesar 51% dan terendah pada sifat larutan penyangga sebesar 31%. Saran yang diajukan adalah perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap dari mana miskonsepsi siswa tersebut berasal dan bagaimana cara untuk mengatasi miskonsepsi tersebut.

Keywords

miskonsepsi; CRI; Tes Three Tier Multiple Choice; larutan penyangga

Full Text:

PDF

References

Achmad, R. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: FMIPA UNJ Berg V. D. (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi. Salatiga: Universitas Kristen Satyawacana.

Bodner G. M. (1986). “Constructivism: A Theory of Knowledge”. Journal of Chemical Education, 63, 873-878.

Bodner G. M., Klobuchar M. and Geelan D. (2001). “The Many Forms of Constructivism”. Journal of Chemical Education, 78(8), p 1107.

Browning, M. E. and Lehman, J. D. (1998). “Identification of Student Misconception in Genetic Problem Solving Via Computer Program”. Journal of Research in Science Teaching, 25(9), 747-761. John Weley & Son, Inc.

Cetin-Dindar A. and Geban, O.( 2011). “Development of a Three-Tier Test to Assess High School Students’ Understanding of Acids and Bases”. Procedia Social and Behavioral Sciences, 15(2011), 600-604.

Chang, R. (2002). Kimia Dasar Konsep-konsep Inti, Edisi 3 Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Dahar. R. W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Dahlia, C.( 2011). Analisis Kesulitan Pemahaman Materi Larutan Penyangga pada Siswa Kelas XI Reguler dan Kelas XI RSBI SMA Negeri 1 Kudus. Tesis Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. tidak dipublikasikan.

Effendy. (2002). “Upaya untuk Mengatasi Kesalahan Konsep dalam Pengajaran Kimia dengan Menggunakan Strategi Konflik Kognitif”. Media Komunikasi Kimia, 6(2):1-22.

Effendy, U. O. (2007). Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hakim A., Liliasari and Asep K. (2012). “Student Concept Understanding of Natural Products Chemistry in Primary and Secondary Metabolites Using the Data Collecting Technique of Modified CRI”, International Online Journal of Educational Sciences, 4(3), 544-553.

Hasan, S., Diola, B. and Ella, K. (1999). “Misconceptions and The Certainty of Response index (CRI)”, Journal of Physics Education, 34(5), 294-299.

Johnstone, A. H., MacGuire, P. R. P. (1987). “Techniques for Investigating the Understanding of Concepts in Science”, International Journal of Science Education, 9, 565-577.

Kean, E. & Middlecamp, C. (1985). Panduan Belajar Kimia Dasar. Jakarta: Gramedia.

Nakhleh, M. B. (1992). “Why Some Students Don’t Learn Chemistry: Chemical Misconceptions:. Journal of Chemical Education, 69(3), 191-196.

Novak & Gowin. (1984). Learning How to Learn. Cambridge: University Press.

Nurbaity. (2004). Evaluasi Pengajaran. Jakarta: Jurusan Kimia Universitas Negeri Jakarta

Orgill, M & Sutherland A. (2008). “Undergraduate Chemistry Students’ Perceptions of and Misconceptions About Buffer Problems”. Journal of Chemistry Education Research and Practice, 131-143.

Ozmen H. (2004). “Some Student Misconception in Chemistry: A Literature Review of Chemical Bonding”, Journal of Science Education and Thechnology, 13(2), 147-159.

Pesman, Haki dan Eryilmaz, A. (2010). “Development of a Three-Tier Test to AssessMisconceptions About Simple Electric Circuits”. The Journal of Educational Research 103, 208-222.

Suparno, P. (1998). Miskonsepsi & Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo.

Salirawati, D. (2010). Pengembangan Model Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi Kimia pada Peserta Didik SMA. Penelitian Disertasi Doktor Tidak dipublikasikan Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta..

Taber, K. S. (2002). Chemical Misconceptions-Prevention, Diagnosis, and Cure. Vol I. 11-13. London: Royal Society of Chemistry.

Talanquer, V. (2011). Macro, Submicro, and Symbolic: The Many Faces of The Chemistry Triplet. International Journal of Science Education. 33, (2), 179-195.

Tayubi, YR. 2005. Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Bandung: Mimbar Pendidikan. 4-9.

Turyasni, I. 2008. Analisis Level Mikroskopik dalam Buku Teks Kimia SMA, Pembelajaran, dan Pemahaman Siswa pada Materi Larutan Penyangga. Skripsi tidak dipublikasikan.FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Tüysüz ,C. (2009). Development of Two-Tier Diagnostic Instrument and Assess Students’ Understanding in Chemistry, Academic Journal, 4(6), 626-631.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.