PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMING DAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 4E TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (KSP) DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Ayu Dwi Candra, Sri Mulyani, Ashadi Ashadi

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh: (1) Model pembelajaran (inkuiri terbimbing dan model pembelajaran Learning Cycle 4E (LC 4E)) terhadap prestasi  belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan; (2) Kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali ke-larutan; dan (3) Interaksi model pembelajaran (inkuiri terbimbing dan model pembel-ajaran LC 4E) dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar siswa pada materi  kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian ini menggunakan metode eksperi-men dengan desain faktorial 2x2. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan  angket. Uji hipotesis menggunakan ANAVA dua jalan dengan bantuan aplikasi SPSS 18. Hasil penelitian disimpulkan: (1) Prestasi pengetahuan dan sikap siswa pada model LC 4E lebih baik dibandingkan model inkuri terbimbing. Hal ini ditunjukkan dari rera-ta masing-masing untuk aspek pengetahuan 78,85 dan 60, 82 serta aspek sikap 3,91 dan 3,27; sedangkan prestasi keterampilan tidak ada pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi siswa; (2) Tidak ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi pengetahuan, sikap maupun keterampilan siswa; dan (3) Tidak ada interaksi antara model LC 4E dan inkuiri terbimbing terhadap prestasi pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa.

Keywords

learning cycle 4E; inkuiri terbimbing; kemampuan berpikir kritis; prestasi belajar; kelarutan dan hasil kali kelarutan (KSP)

Full Text:

PDF

References

Arifin, M. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia, Prinsip dan Aplikasinya menuju Pembelajaran yang efektif, Bandung : JICA IMSTEP UPI Bandung

Firdausi, Nur. (2014). “Perbandingan Hasil Belajar Kimia dengan Model PembelajaranInquiry dan Learning Cycle 5E pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”.Jurnal Pendidikan Sains 2(4): 193-199

Hofsein, A.(2004).” The Labolatory in Chemistry Education Thirty Years of Experimence with Development, Implementation, and Research”. Chemsitry Education : Research and Practice.(Online) 5(3): 201-209, diakses 10 Januari 2016 dari http://www.uoi.gr/cerp/2004_October/pdf/06/HofseinInvited.pdf

Jufri, Mahdi. (2006). Majalah Ilmu Kefarmasian. Departemen Farmasi FMIPA UI: Bogor (Online) diakses pada 22 Maret 2015 dari http://www.perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id

Karbalei, A. (2012).”Critical Thinking and Academic Achievment”.The Ikala Reading Matrix 10(2):77-86

Krulik, S. (2013). Problem Solving in School Mathematics. Boston: Temple University

Renner,.W, Abaraham M.R, Birnie, H.H. (1988). “The Necessity of Each Phase of The Learning Cycle in Teaching High School Physics”. J. of Resesarch in Science Teaching. 25(1) : 39-58.

Sudijono, A. (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan . Jakarta : Raja Gravindo Persada

Widyastono, H. (2007). Model Rencana Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 23(2) : 32-51

Refbacks

  • There are currently no refbacks.