PENGUATAN ETIKA DIGITAL PADA SISWA UNTUK MENANGGULANGI PENYEBARAN BERITA BOHONG (HOAX) DI MEDIA SOSIAL MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Mohammad Muchtarom, Anggi Yoga Pramanda, Rima Vien Permata Hartanto

Abstract

Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mendeskripsikan  penguatan  etika  digital pada  siswa  untuk  mengatasi  penyebaran  berita  palsu  (hoax)  di  media  sosial  melalui pendidikan kewarganegaraan (studi  SMA / SMK  di Surakarta). Pendekatan penelitian adalah  deskriptif  kualitatif  Hasil  penelitian:  Pertama,  Pendidikan  Kewarganegaraan cukup  penting  untuk  mengakomodasi  visi  kewarganegaraan  dengan  mempersiapkan siswa  untuk  memiliki  kompetisi  ekonomi,  pekerjaan  produktivitas  yang  kompleks, keamanan global, dan pengembangan media internet adalah krusial untuk keberlanjutan demokrasi. Kedua, memperkuat etika digital untuk menangani penyebaran berita palsu (hoax) di media sosial melalui pendidikan kewarganegaraan oleh siswa   menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar kognitif dan sikap peduli lingkungan siswa sebelum dan setelah  diterapkan  perangkat  SSP  berbasis  PBL.  sekolah  menengah  atas  /  sekolah menengah  kejuruan  di  Surakarta  yang  melibatkan  tiga  tahap:  perencanaan pembelajaran,  implementasi,  dan  evaluasi.  Pengajar  tahap  implementasi    seperti yang dilakukan memperkuat etika digital untuk siswa dengan beragam metode pembelajaran, gerakan literasi, dan program sekolah seperti kelas cyber, e-learning-kelas digital, dan PAS  online.  Ketiga,  hambatan  untuk  memperkuat  etika  digital  adalah  kemampuan siswa, status sosial ekonomi, keterampilan guru, 

 Kata kunci: etika digital, berita bohong (hoax), Pendidikan Kewarganegaraan, Media Sosial 

Full Text:

PDF

References

Almagor, Cohen, Ralph. 2012. Responsibility of and Trust in ISPs. Knowledge, technology and policy.Vol.23 issue 3 (2010)

Anonim. 2003. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. http://www.inherent-dikti-net/files/sisdiknas.pdf. Diunduh tanggal 1 Desem¬ber 2017

Budimansyah, Dasim. 2010. Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mem-bangun Karakter Bangsa. Bandung. Widya Aksara Press.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Ke-budayaan. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SMA/SMK. Jakarta. Dirjen Dikdas Kemendikbud

H.B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press.

https://kominfo.go.id/index/php diakses pada tanggal 2 Desember 2017)

Isman, Aytekin , Ozlem Canan Gungoren. 2014. Digital Citizenship. TOJET : The Turkish Online Journal of Educational Technology. Vol. 13. 1

Kalidjernih, Freddy. 2011. Puspa Ragam Konsep dan Isu Kewarganegaraan. Bandung. Widya Aksara Press.

Millner, Henry. 2002. Civic Literacy.How inform citizens make democracy work.London:Tuft University

Mossberger, Karen & Caroline J Tolbert. 2008. Digital Citizenship: The Internet, Soci-ety, and Partisipation. Cambride. MIT Press

O. Hasbiansyah, “Pendekatan fenomenologi: Pengantar Praktik penelitian dalam Ilmu Sosial dan Komunikasi”, Journal Of Mediator, Vol. 9 No. 1 (Juni, 2008), 165

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Winataputra, U. & Budimansyah, D., 2007. Civic Education: Konteks, Landasan, Bahan ajar, dan Kultur Kelas. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganega¬raan SPS UPI.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.