PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING TIPE SEARCH SOLVE CREATE AND SHARE (SSCS) DAN COOPERATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN MATEMATIS

Raehanah Raehanah, Sri Mulyani, Sulistyo Saputro

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model problem solving tipe Search, Solve, Create, and Share (SSCS) dan Cooperative Problem Solving (CPS), kemampuan berpikir kritis, kemampuan matematis, dan interaksi variabel-variabelnya terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan dilaksanakan dari bulan Desember 2012 - Juni 2013. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA N 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel diperoleh dengan teknik cluster random sampling yang terdiri dari dua kelas, XI IPA 1 dan XI IPA 3. Kelas XI IPA 1 diberi pembelajaran dengan model SSCS dan kelas XI IPA 3 diberi pembelajaran dengan model CPS. Data dikumpulkan dengan metode tes untuk prestasi belajar kognitif, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan matematis, angket untuk prestasi afektif, dan lembar observasi untuk psikomotor siswa. Hipotesis diuji menggunakan Anava (Analisis Variansi) dan Kruskal-Wallis one way analysis of variance. Dari hasil analisis data disimpulkan: 1) tidak ada pengaruh penggunaan model SSCS dan CPS terhadap prestasi belajar kognitif siswa, tetapi ada pengaruhnya terhadap prestasi afektif dan psikomotor; 2) ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, tetapi tidak ada pengaruhnya terhadap prestasi afektif dan psikomotor; 3) ada pengaruh kemampuan matematis terhadap prestasi kognitif, tetapi tidak ada pengaruhnya terhadap prestasi afektif dan psikomotor; 4) tidak ada interaksi antara model pembelajaran SSCS dan CPS dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif, tetapi ada interaksinya terhadap prestasi psikomotor; 5) ada interaksi antara model pembelajaran SSCS dan CPS dengan kemampuan matematis terhadap prestasi kognitif dan psikomotor, tetapi tidak ada interaksinya terhadap prestasi afektif; 6) ada interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan matematis terhadap prestasi kognitif, tetapi tidak ada interaksinya terhadap prestasi afektif dan psikomotor; 7) tidak ada interaksi antara model pembelajaran SSCS dan CPS, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan matematis terhadap prestasi kognitif dan afektif, tetapi ada interaksinya terhadap prestasi psikomotor.

 

Kata Kunci: problem solving, kemampuan berpikir kritis, kemampuan matematis, prestasi belajar, larutan penyangga

Refbacks

  • There are currently no refbacks.