PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA, ENERGI, DAN DAYA UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X SMK HARAPAN KARTASURA
Abstract
Fisika adalah suatu teori yang menerangkan gejala-gejala alam sesederhana mungkin dan berusaha menemukan hubungan antara kenyataan-kenyataan persyaratan utama untuk pemecahan masalah dengan mengamati gejala-gejala tersebut. Pembelajaran kontekstual berkaitan dengan adanya tuntutan akan kemampuan peserta didik dalam menggunakan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari untuk memecahkan masalah-masalah dunia nyata yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik produk modul fisika kontekstual untuk peserta didik kelas X SMK Harapan Kartasura. (2) kelayakan produk modul fisika kontekstual untuk peserta didik kelas X SMK Harapan Kartasura. (3) efektivitas modul fisika kontekstual untuk peserta didik kelas X SMK Harapan Kartasura. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R and D) yang mengacu pada model 4D (four-D model) oleh Thiagarajan yaitu define, design, develop, dan disseminate. Penelitian diawali dengan pembuatan draf modul. Draf modul divalidasi oleh ahli, guru, dan teman sejawat. Hasil revisi berupa draf modul I diujicobakan secara terbatas pada 9 siswa kemudian direvisi menjadi draf modul II. Draf modul II dilakukan uji coba lapangan pada 32 siswa dengan diberikan modul fisika kontekstual kemudian direvisi menjadi modul produk akhir. Modul kemudian disebarkan ke guru Fisika SMK untuk mendapat umpan balik. Instrumen yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara, dan tes. Uji coba lapangan menggunakan one group pretest-posttes design. Data hasil belajar kognitif dihitung dengan gain ternormalisasi dan diuji dengan uji-t dua sampel berpasangan, sedangkan hasil belajar aspek keterampilan dan sikap dihitung persentase ketercapaiannya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Karakteristik modul fisika kontekstual memenuhi kompetensi dasar yang digunakan mengacu pada Kurikulum 2013 dan setiap kegiatan meliputi aspek-aspek berdasarkan pendekatan kontekstual yang meliputi constructivism (konstruktivisme), questioning (bertanya), learning community (masyarakat belajar), inquiry (menemukan), modeling (pemodelan), authentic assessment (penilaian yang sebenarnya), reflection (refleksi); (2) modul pembelajaran memiliki kriteria baik ditinjau dari aspek kelayakan isi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafikan setelah dilakukan uji coba lapangan pada siswa dan guru; (3) modul efektif dalam meningkatkan nilai kognitif siswa, hal ini terlihat dari perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan modul sebesar 0,4498 dan memiliki kategori “sedang”.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.