“PACUL” ALAT TRADISONAL UNTUK PEMBELAJARAN IPA TERPADU BERBASIS STEM
Abstract
Hakikat IPA merupakan proses, sikap, produk dan aplikasi. Tuntutan perkembangan ilmu menghendaki adanya aplikasi pengetahuan dalam bidang teknik dan matematis tehadap lingkungan. Pendekatan STEM hadir untuk membelajarkan IPA. Pembelajaran IPA secara terpadu dan bermakna bagi peserta didik dapat diciptakan dengan membawa konsep pembelajaran dan diterapkan pada lingkungan peserta didik. Wilayah Indonesia yang sebagian berupa daratan subur maka mata pencaharian sebagai petani sudah menjadi pengetahuan umum. Dalam studi ini mencoba menyajikan pembelajaran IPA Terpadu berbasis STEM dengan menggunakan “Pacul” sebagai alat pertanian tradisional sebagai bahan pembelajaran IPA Terpadu. Alat pertanian yang umum tersebut dihadirkan dalam pembelajaran dengan harapan peserta didik paham bahwa konsep IPA dekat dengan mereka.
The nature of science is a process, attitude, product and application. The demands of the development of science require the application of knowledge in the fields of engineering and mathematics to the environment. The STEM approach is here to teach science. Science learning in an integrated and meaningful way for students can be created by bringing learning concepts and being applied to the students' environment. As part of Indonesia's fertile land, livelihood as a farmer has become common knowledge. In this study, we try to present STEM-based Integrated Science learning using "Pacul" as a traditional agricultural tool as an Integrated Science learning material. These common agricultural tools are presented in learning with the hope that students understand that science concepts are close to them.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Chalmers, C., Carter, M. (Lyn), Cooper, T., & Nason, R. (2017). Implementing “Big Ideas” to Advance the Teaching and Learning of Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). International Journal of Science and Mathematics Education, 15, 25–43. https://doi.org/10.1007/s10763-017-9799-1
Effendi, R., (1983). Studi perbandingan kebutuahan energi dua tipe cangkul pada tanah ladang datar dan miring [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Haridza, R., & Irving, K. E. (2017). The Evolution of Indonesian and American Science Education Curriculum : A Comparison Study. International Journal for Educational Studies, 9(2), 95–110.
Hungerford.H.T. Volk and J.Ramsay. (1990). Science Technology Society: Inverstigating and Evaluating STS Issue and Solutions. IL: Stipes Publishing.co.
Kim Chwee Daniel Tan, T. W. T. and C.-L. P. (2016). Singapore Science Education. (M.-H. Chiu, Ed.), Science Education Research and Practice in Asia. Singapore: Media Singapore Pte Ltd. https://doi.org/10.1007/978-981-10-0847-4
Kurniadi, Darus. (1990). Mempelajari Pengaruh Berat Cangkul Yang Berbeda Terhadap Pengeluaran Energi Tubuh, Kapasitas, dan Efisiensi Kerja Pencangkulan[Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Prasetyo, K.Z. (2013). Pembelajaran Sains Berbasis kearifan Lokal. Seminar Fisika dan Pendidikan Fisika 2013. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP-Universitas Sebelas Maret.
Roni A., Abdul. (2001). Analisis Gaya dan Kebutuhan Energi pada Proses Mencangkul. Jambi: Balai Pelatihan Pertanian.
Sigit, A.A.,(1981). Mempelajari kebutuhan energy manusia dalam mengolah tanah dengan cangkul pada kondisi tanah yang berbeda [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Suparlan, P. (2002). Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural 1. Antropologi Indonesia, (3), 16–19.
Suprapto, N. (2016). What should educational reform in Indonesia look like ? - Learning from the PISA science scores of East-Asian countries and Singapore, 17(1), 1–21.
Suyanto, S. (2017). A reflection on the implementation of a new curriculum in Indonesia: A crucial problem on school readiness. AIP Conference Proceedings, 1868. https://doi.org/10.1063/1.4995218
Trowbidge, L.W. and Bybee. R.W. (1990). Becaming a scondary School Science Teacher. Ohio: Meryl Publishing Company.Refbacks
- There are currently no refbacks.