PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TESTLET UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA MATERI ELEKTROKIMIA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian testlet yang memiliki validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan indeks pengecoh yang memenuhi kriteria sebagai suatu soal yang baik juga untuk mengembangkan instrumen testlet pada materi elektrokimia, menjadi instrumen penilaian yang mampu mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pengembangan instrumen penilaian dalam bentuk testlet ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan yang terdiri dari 10 tahap. Penelitian ini dilakukan di SMK SMTI Yogyakarta, SMK SMAK Bogor, SMK SMAK Padang, dan SMK SMAK Makassar dengan jumlah responden siswa sebanyak 96 orang. Validasi instrumen penilaian testlet ini menggunakan metode Aiken dengan 7 orang validator ahli. Metode penilaian pada instrumen testlet ini menggunakan metode Graded Response Model (GRM). Hasil penelitian ini adalah instrumen penilaian testlet yang dikembangkan dinyatakan layak dan memenuhi kriteria sebagai suatu soal yang baik dengan validitas soal lebih dari 0,76 (valid) dan memiliki reliabilitas tes pada uji coba lapangan utama 0,889 yang tergolong tinggi, memiliki daya pembeda dengan presentase 30,56% cukup dan 38,88% baik dan 30,56 baik sekali . Instrumen penilaian testlet ini memiliki tingkat kesukaran dengan presentase 133,88% sukar; 63,89% sedang; 16,67% mudah; dan 5,56% sangat mudah. Instrumen penilaian testlet yang dikembangkan mampu mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dengan persentase kemampuan siswa dalam menganalisis sebesar 61,15%; mengevaluasi 52,50%; mengkreasi 34,25%; berpikir kritis 42,50%; dan bernalar logis 37,25%.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aiken, L. (1985). Three Coefficient for Analyzing The Reliability and Validity of Ratings. Educational and Psychological Measurement, 45, 131-142.
Borg, W.R., & Gall, M.D. (2007). Educational research. New York: Longman, Inc
Fischer C., Bol L., & Pribesh S. (2011). An Investigation og Higher Order Thinking Skills in Smaller Learning Community Social Studies Classrooms. American Secondary Education Spring Journals. 39:2.
King F.J., Goodson L., & Rohani F. (2004). Higher Order Thinking Skills, Definition, Teaching Strategies, Assessment.
Susongko, P. (2010). Testlet Sebagai Alternatif Pengembangan Bentuk Tes Prestasi Belajar pada Pembelajaran Kimia di Sekolah. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 14(2) 269-288.
Gani T., Auliah A., Faika S., (2011). Penguasaan Pengetahuan Deklaratif dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa Prodi. Pendidikan Kimia. J. Chemica. 12:1-9.
Shidiq, Ari Syahidul. (2016). Pengembangan Instrumen Penilaian Testlet untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains pada Materi Hidrolisis Garam untuk Siswa Kelas XI SMA/MA. Tesis S2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Surakarta. (Unpublished).
Wahyuni, I.T., Yamtinah S., & Utami B. (2015). Pengembangan Instrumen Pendeteksi Kesulitan Belajar Kimia Kelas X Menggunakan Model Testlet. Jurnal Pendidikan Kimia, 4(4) 222-231.
Wainer, H, Sireci, S. G & Thissen, D. (1991). Differential Testlets Functioning: Definition and Detecting. Journal of Education Measurement, 24, 185-201.
Yamtinah S., Haryono, & Martini, K.S. (2014). Profil Individu Peserta Didik Pelengkap Tes Jenis Testlet Sebagai Alternatif Pendeteksi Kesulitan Belajar Kimia. Jurnal Profesi Pendidik, 1(1) 1-10.
Refbacks
- There are currently no refbacks.