PEMBELAJARAN KIMIA METODE CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) MENGGUNAKAN MODUL DAN MEDIA INTERAKTIF DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan metode Creative problem solving menggunakan modul dan media interaktif terhadap prestasi belajar siswa dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemahaman membaca terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu, sampelnya ditentukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling, data dikumpulkan dengan tes untuk prestasi kognitif, kemampuan berpikir kritis, dan observasi untuk prestasi psikomotorik serta angket untuk prestasi afektif dan sikap percaya diri. Teknik analisis data menggunakan analisis non parametrik Kruskal Wallis. Kesimpulan hasil penelitian: 1) Metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media interaktif lebih baik dibandingkan dengan metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media modul, 2) Tidak ada pengaruh kemampuan pemahaman membaca terhadap prestasi belajar kimia ranah kognitif dan afektif, namun ada pengaruh terhadap prestasi belajar ranah psikomotor, 3)Tidak ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar ranah kognitif namun ada pengaruh terhadap prestasi belajar ranah afektif dan psikomotor, 4) Ada interaksi metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media modul dan metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media interaktif dengan kemampuan pemahaman membaca terhadap prestasi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik kompetensi laju reaksi, 5) Tidak ada interaksi metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media modul dan metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media interaktif dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar peserta didik ranah kognitif, tetapi ada interaksi yang signifikan antara metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media modul dan metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media interaktif dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar peserta didik ranah afektif dan psikomotorik, 6) Tidak ada interaksi yang signifikan antara kemampuan pemahaman membaca dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar peserta didik ranah kognitif dan afektif, tetapi ada interaksi yang signifikan antara kemampuan pemahaman membaca dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar peserta didik ranah psikomotorik, 7) Tidak ada interaksi metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media modul dan metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media interaktif dengan kemampuan pemahaman membaca dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, tetapi ada interaksi antara metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media modul dan metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media interaktif dengan kemampuan pemahaman membaca dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar afektif dan psikomotor.
Keywords
References
Arifin, M. 1995. Pengembangan Program Pengajaran. Bandung. Erlangga.
Azwar. S. 1995., Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ennis, Robert H. 2011. The Nature of Critical Thinking: An Outline of Critical Thinking Dispositions and Abilities. University of Illinois.
Pepkin, K.L, 2004. Creative Problem Solving in Math. Tersedia di: http://www.uh.edu/hti/cu/2004/v02/04.htm ( diakses pada 20 Maret 2013)
Safitri. I. N. 2013, Pembelajaran Kimia Mengggunakan Problem Solving Secara Algoritmik dan Heuristik ditinjau dari Kemampuan Matematika dan Kemampuan Berpikir Kritis. Tesis Pascasarjana UNS, Surakarta (Unpublished)
Suharni. V.A 2013 Pembelajaran Biologi model Problem Based Learning Menggunakan Metode Buzz Group Discussion dan Whole Group Discussion ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal. Tesis Pascasarjana UNS, Surakarta (Unpublished)
Winkel, 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Media Abadi
Refbacks
- There are currently no refbacks.