PENGEMBANGAN MODUL FISIKA MULTIREPRESENTASI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KELAS XI

Ratih Astuti Handayani, Sukarmin Sukarmin, Sarwanto Sarwanto

Abstract

Hasil TIMSS menunjukkan kemampuan penalaran siswa Indonesia yang merupakan ciri berpikir kritis memiliki rata-rata paling rendah diantara domain pengetahuan dan penerapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik modul fisika multirepresentasi berbasis PBL pada materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis; (2) kelayakan modul fisika multirepresentasi berbasis PBL pada materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar; (3) efektivitas modul fisika multirepresentasi berbasis PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Metode penelitian ini adalah R&D dengan model 4-D yang terdiri dari : (1) define (pendefinisian), (2) design (perancangan), (3) develop (pengembangan), (4) disseminate (penyebaran). Modul disusun dengan tahapan PBL yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Pengembangan modul meliputi proses validasi kelayakan modul, revisi modul, dan implementasi modul multirepresentasi berbasis PBL di kelas XI SMAN 3 Sukoharjo. Analisis data yang digunakan selama penelitian adalah analisis deskriptif berdasarkan skor kriteria dan analisis peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan nilai gain.. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) karakteristik modul fisika yang dikembangkan memuat tahapan berbasis PBL pada setiap kegiatan belajar disertai dengan komponen indikator keterampilan berpikir kritis. Modul diengkapi dengan penyampaian konsep dalam representasi verbal, gambar, diagram bebas dan matematis; (2) modul dikategorikan layak berdasarkan ahli materi, ahli media, ahli bahasa, guru fisika, dan peer review yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata 88,64 lebih besar dari nilai minum kelayakan 88,44. Serta didukung dengan respon dari siswa dengan kategori baik dan hasil disseminate yang mengkategorikan modul sangat baik; (3) keterampilan berpikir kritis siswa setelah menggunakan modul fisika multirepresentasi berbasis PBL mengalami peningkatan dalam kategori sedang dengan N-Gain sebesar 0,49.

Keywords

fisika; multirepresentasi; problem based learning; keterampilan berpikir kritis

Full Text:

PDF

References

Alqadri, S. (2011). Implementasi Penggunaan Multirepresentasi Guru Fisika SMA Pontianak Dalam Pembelajaran (Studi Kasus Pada Materi Hukum Newton di SMA Negeri 7 dan SMA Negeri 6 Pontianak). Pontianak: FKIP UNTAN (Skripsi)

Amir, M. T. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning : Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar Di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Desi, Handayani. (2016). Penagruh PBL Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP N 1 Teras Boyolali Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016. (Publikasi Ilmiah)

Etherington, Mattew et al. 2011. Investigative Primary Science: A Problem-based Learning Appoarch. Australian Journal of Teacher Education. Vol 36, 2012 (hal 36-57).

Facione, Peter A. (1990). Dean of the College of Arts and Sciences, and Santa Clara University. Critical Thinking: A Statement of Expert Consensus for Purpose of Educational Assessment and Instruction. The Delphi Report, California Academic Press

Goldin, G.A. (2002). Representation in Mathematical Learning and Problem Solving. Dalam L.D English (Ed). Handbook of International research in Mathematics Education (IRME). New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Hamruni. (2011). Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah. Yogyakarta: Insan Madani.

Handayani, U. (2016). Pengembangan Modul Fisika Berbasis Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Usaha dan Energi di SMA/MA. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Heuvelen, Xueli, Zou. (2001). Multiple representations of work-energy processes. Americans Journal of Physics, 69 (2): 184-194

Hinrichs, B. In edited by J. Marx, P. Heron, and S. Frankli.( 2004). Physics Education. Research Conference Proceedings, Sacramento, CA, 117-120

I Putu, W. (2014). Pengembangan Lkm Multi Representasi Berbantuan Geogebra Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Indonesia, 3(1)

Lovy & Gunawan. (2008). Effects of inkuiry approach on students’ generic skills in temperature concepts. The Current Issue on Research and Teaching in Science Education. Science Education Program, graduate school Indonesia University of Education (IUE). Bandung.

Meltzer. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Phisics: a Possible “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest Score. Lowa: lowa State University. American Journal Physics, 70 (12) 1259-1268. (Online).

Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mundilarto. (2013). Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Sains. PPM Terpadu SMPN 2 Mlati. Yogyakarta.

Nilam, R. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Multimedia Interaktif Terhadap Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMA Negeri di Bojonegoro. Jurnal Pendidikan 1 (8), 1529-1535.

Novak & Gowin. (1985). Learning how to learn. Cambridge; Cambridge University Press.

OECD.(2014). Result: What Stuet Know and Can Do-Student Performance in Mathematic, Reading, and Science. OECD Publisihing, (1).

Ornek, F., Robinson, W. R., Haugan, M. P. (2008). What Makes Physics Difficult?. International Journal of Environment and Sciences Education, 3 (1), 30-34. Turkey: Balikesir University.

Paulinan, P. (2001). Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat Antar Universitas dan Pengembangan Aktivitas Instruksional: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdiknas.

Pratama, H. (2014). Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Fisika SMP Kelas IX Berbasis Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada Materi Gerakan Bumi dan Bulan yang Terintegrasi Budaya Jawa. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Prapti,dkk. (2013). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis masalah Pada Materi Pencernaan Makanan bervisi Pendidikan karakter. Journal Of Education Research and Evaluation 2(1).

Prastowo, Andi. (2015). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press.

Rosengrant, D., Van Heuvelen, A., Etkina, E.(2012). Do Students Use and Understand Free-Body Diagrams?. Physical Review Special Topics – Physics EducationResearch.

Sampurno, A. (2009). Penerapan Metode Belajar Akif dalam Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Samsiah Mat et al. (2012). Model of Problem-based learning using systems approach. ISSN: 1877-0428, 2012 (hal 541-545).

Selcuk, G. S., Caliskan, S., & Sahin, M. (2013). A Comparison of Achievement in Problem-based, Strategic and Traditional Learning Classes in Physics. International journal on new trends in education and their implications. 1309-6249, 4 (1) 154-164.

Sirait, Judyanto. (2010). Analisis Kompetensi Multirepresentasi Siswa Pada Kinematika Gerak Lurus. Pontianak: Laporan Penelitian FKIP Untan.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung:Alfa Beta.

Sungkono. (2002). Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY.

Suparno, dkk. (2009). Reformasi pendidikan: Sebuah rekomendasi. Yogyakarta: Kanisius.

Syaifudin, A. (2011). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Handphone Format 3gp Untuk Materi Pelajaran Fisika Kelas X Pokok Bahasan Perpindahan Kalor. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Thiagarajan, dkk. (1974). Instructional Development for Training Teacher of Exceptional children. Bloomington Indiana: Indiana University.

TIMSS. (2011). The Third International Mathematics and Science Study-Repeat 1999. Jakarta: Pusat Pengujian Balitbang Depdiknas.

Trianto. (2011). Model-Model Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivistik Jakarta: Prestasi Pustaka.

Tze Kiong, T. et al. (2011). The Development And Evaluation Of The Qualitis Of Buzan Mid Mapping Module. Procedia – Social and Behavioral Sciences. Universiti Tun Hussein Onn Malaysia.

Yuvita, A. (2012). Penggunaan Bahan Ajar Fisika Dengan Pendekatan Multirepresentasi. Jurnal Pendidikan Sains, 1 (4).

Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Jakarta: Kencana.(online).

Winarno. (2014). Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis High Order Thinking Skill (HOTS) pada Tema Energi. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Winnie, S. (2009). Pendekatan Kombinasi Metode AHP dan Metode Cut Off Point pada Tahap Analisis Keputusan Perancangan Sistem Informasi Penjualan PT. X.

Wiyadi. (2014). Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Masalah dengan Tema Otot di SMP Negeri 2 Wonogiri Tahun Pelajaran 2013/2014. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Refbacks

  • There are currently no refbacks.