HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA BERBASIS PENDEKATAN INKUIRI PADA MATERI TEORI KINETIK GAS
Abstract
Proses pembelajaran pada materi teori kinetik gas masih cenderung monoton, siswa tidak dilibatkan secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep yang disampaikan pada materi ini. Guru harus mampu merancang kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada proses, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan ilmiah yang dimiliki. Dalam hal ini proses pembelajaran berbasis pendekatan inkuiri sesuai untuk melatih siswa agar tercipta sikap aktif, berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, sehingga tercapai hasil belajar yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar keterampilan proses siswa melalui penerapan media pembelajaran teori kinetika gas berdasarkan pendekatan inkuiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain One Shoot Case Study. Subjek penelitian ini adalah kelas XI MIA 3 SMA Negeri 4 Pekanbaru. Instrumen pengumpulan data adalah tes hasil belajar keterampilan proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata daya serap keterampilan proses siswa berada pada kategori baik sebesar 74,95%. Tingkat keterampilan proses menunjukkan 81,25% siswa memiliki keterampilan dasar yang baik, sedangkan keterampilan terintegrasi adalah 68,75%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan media pembelajaran dalam bentuk perangkat eksperimental berdasarkan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan proses siswa dalam materi teori kinetik gas.
The learning process in the gas kinetic theory material is still practically monotonous; the students are not actively involved during the learning process. These things lead to students understanding of the concepts conveyed in this material. The teacher must be able to adjust the process-oriented learning activities, and allow students to develop their abilities. In this case, the inquiry-based learning process is appropriate to train students to be active, think critically, be able to solve problems, produce good results. This study aims to determine the learning outcomes of students' process skills through the implementation of gas kinetic theory learning media based on the inquiry approach. The method used in this research is One Shoot Case Study design. The subject of this research was class XI MIA 3 SMA Negeri 4 Pekanbaru. An Instrument of the data collection was test of the learning result of learning process skills. The data analysis technique used was descriptive analysis. The results showed the average absorption capacity of students' process skills was in a good category at 74,95%. The level of process skills shows 81,25% of students have good basic skills, while the integrated skills are 68,75%. It can be concluded that the implementation of learning media in the form of experimental devices based on the inquiry approach can improve the learning outcomes of student’s process skills in the material of the kinetic theory of gas.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alfiah. (2015). Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Uraian Terstruktur Pokok Bahasan Teori Kinetik Gas. Jurnal EduSains, 3(2), 161-175.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aydin, A. (2013). Representation of Science Process Skills in the Chemistry Curricula for Grades 10, 11, and 12. International Journal Education and Practice, 1(15), 51-63. Balim,
A.G. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students Success and Inquiry Learning Skills. Journal of Education Research, 2(1), 1-20.
Chusni, M.M. dan Widodo. (2013). Pengembangan LKS Sains Berbasis Kerja Laboratorium untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Siswa. Prosiding Seminar Nasional FMIPA UKSW Salatiga, 4(1), 2087-0992.
Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta. Eggen, P. dan
D. Kauchak. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: PT Indeks.
Funk, J.H., Fiel, R. L., Okey, J. R., Jaus, H. H., dan Sprague, C. S. (1985). Learning Science Process Skills (2nd ed.) Dubuque, Iowa: Kendall Hunt Publishing Company.
Jeon, S., & Park, J.-H. (2014). Analysis of Relationships of Scientific Communication Skills, Science Process Skills, Logical Thinking. Journal of the Korean Association for Science Education, 34(7), 647–655.
Juhji. (2016). Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA, 2(1), 58-70.
Kastawaningtyas, A. dan Martini. (2017). Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Model Experientatial Learning pada Materi Pencemaran Lingkungan. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 2(2), 45-52.
Lubis, M.A., M.B. Harahap, dan S.R. Manurung. (2017). Analisis Model Pembelajaran Scientific Inquiry dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Fisika, 6(2), 70-75.
Nugroho, S., Suparmi, dan Sarwanto. (2012). Pembelajaran IPA dengan Metode Inkuiri Terbimbing Menggunakan Laboratorium Riil dan Virtuil Ditinjau dari Kemampuan Memori dan Gaya Belajar Siswa. Inkuiri: Jurnal Pendidikan IPA, 1(3), 235-244.
Nur, M. (2011). Modul Keterampilan-keterampilan Proses Sains. Pusat Sains dan Matematika Sekolah: Universitas Negeri Surabaya.
Oloyede, O.I. (2012). The Relationship between Acquisition of Science Process Skills, Formal Reasoning Ability and Chemistry Achievement. International Journal of Advanced and Applied Sciences, 8(1), 1-4.
Osman, K. dan R. Vebrianto. (2013). Fostering Science Process Skills and Improving Achievement Through The Use of Multiple Media. Journal of Baltic Science Education, 12(2), 191-204.
Ozdemir, G. dan A. Dikici. (2017). Relationships between Scientific Process Skills and Scientific Creativity: Mediating Role of Nature of Science Knowledge. Journal of Education in Science, Environment and Health, 3(1), 52-68.
Pranoto, A.M.S., Sajidan, dan B.A. Prayitno. (2018). Pengembangan Modul Berbasis Inquiry Lab pada Materi Sistem Gerak untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 1 Mejayan. INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA, 7(2), 232-242.
Roestiyah, N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Rahmanto, K.F., M. Masykuri, dan W. Sunarno. (2015). Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing dengan Tema Keju untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VII. Inkuiri: Jurnal Pendidikan IPA, 4(4), 109-120.
Santoso, T. dan L. Yuanita. (2016). Pengembangan Bertanya Kritis Berbasis Inkuiri (BKBI) untuk Pembelajaran Kimia. Jurnal Pendidikan Sains, 4(1), 9-16.
Setianingsih, E., W. Sunarno, dan Sukarmin. (2018). Pengembangan Modul Pembelajaran Dinamika Gerak Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Siswa Kelas X SMA/MA. Inkuiri: Jurnal Pendidikan IPA, 7(2), 220-231.
Sugiyono. (2012, 2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.
Susilo, A., W. Sunarno, dan Sukarmin. (2018). Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Berdasarkan Kompendium Al-Qur’an Ditinjau dari Kedisiplinan Belajar dan Sikap Ilmiah. Inkuiri: Jurnal Pendidikan IPA, 7(2), 160-167.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
Zeidan, A.H. dan M.R. Jayosi. (2015). Science Process Skills and Attitudes toward Science among Palestinian Secondary School Students. World Journal of Education, 5(1), 13-24.
Refbacks
- There are currently no refbacks.