PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALLY) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X SMK JURUSAN MULTIMEDIA DENGAN TOPIK IMPULS DAN MOMENTUM

Duwita Sekar Indah, Widha Sunarno, Sarwanto Sarwanto

Abstract

Modul fisika yang mengintegrasikan gaya belajar siswa sangat terbatas, khususnya modul fisika berbasis SAVI untuk SMK. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis karakteristik modul fisika berbasis SAVI untuk meningkatkan motivasi siswa; 2) menganalisis kelayakan modul fisika berbasis SAVI untuk meningkatkan motivasi siswa; 3) menganalisis efektivitas modul fisika berbasis SAVI terhadap hasil belajar dan motivasi siswa.Jenis penelitian ini merupakan penelitianResearch and Development(R&D)dengan menggunakan Model Thiagarajan yang terdiri dari 4 tahap yaitu: tahap pendefinisian (define), tahap perencanaan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate). Modul divalidasi oleh 3 dosen ahli (ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media), 2 peer reviewer, dan 2 reviewer. Modul yang dikembangkan diujicoba terbatas pada 10 orang siswa kelas X Jurusan Multimedia. Setelah direvisi, modul berbasis SAVI diujicoba skala besar pada kelas X MM 1. Teknik analisis data yaitu: 1) analisis angket kebutuhan guru dan siswa untuk mengetahui kebutuhan produk yang dikembangkan; 2) analisis lembar validasi kelayakan modul dengan menabulasi semua komponen data yang diperoleh, menghitung skor rata-rata dari setiap komponen, dan mengategorikannya, untuk kesimpulan digunakan metode cut off score; 3) analisis hasil belajar dan motivasi siswa dengan menabulasi jumlah skor pengumpulan data dibagi skor kriteria dan dikalikan 100 kemudian mengategorikannya, peningkatan motivasi siswa dianalisis menggunakan N-gain score.Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) karakteristik modul fisika berbasis SAVI yaitu berupa modul cetak yang menggunakan materi impuls dan momentum dengan memuat empat gaya belajar yaitu somatic, auditory, visualization, dan intellectually untuk meningkatkan motivasi siswa antara lain perhatian, relevansi, percaya diri, dan kepuasan;2) modul fisika berbasis SAVI layak digunakan berdasarkan hasil validasi ahli dengan persentase keidealan sebesar 85,0 %, hasil angket keterbacaan modul oleh siswa modul dinyatakan layak digunakan (75,4 %)dan hasil respons guru dalam tahap penyebaran modul layak digunakan(79,2 %); 3) modul fisika berbasis SAVI efektif digunakan dalam pembelajaran dengan 80 % nilai hasil belajar siswa mencapai KKM dan dapat meningkatkan motivasi siswa berdasarkan hasil N-gain score sebesar 0,67 dengan kategori peningkatan sedang.

Keywords

Modul; SAVI; Motivasi; Impuls; Momentum

Full Text:

PDF

References

Daryanto. (2013). Menyusun Modul (Bahan Ajar Untuk Guru Dalam Mengajar). Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Gilakjani, A.P. (2011). Visual, Auditory, Kinaesthetic Learning Style and Their Impacts on English Language Teaching. Journal of Studies in Education, 2(1), pp.104-113.

Keller. The ARCS Model: Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction. Tersedia pada: http://sphweb.bumc.bu.edu/otlt/teachingLibrary/Learning%20Theory/ARCSintegrated_handout.pdf. Diakses pada tanggal 28 September 2015.

Lorinda, L. (2013). Keefektifan Model Pembelajaran SAVI Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika. Unnes Journal of Mathematics Education 2 (1) (2003). ISSN 2252-6927.

Menteri Pendidikan Nasional. (2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

__________. (2007). Permendiknas No 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta.

Novitayani, L. (2015). Pengembangan Modul Fisika Berbasis Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (Savi) Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Kelas X SMA/MA Dengan Topik Kalor Dan Perpindahannya. Tesis Tidak Dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret: Surakarta.

Pratiwi, S.N. (2013). Perbedaan Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model Temuan Terbimbing Disertai Pendekatan SAVI (Somatis, Auditory, Visual, Intelectual) di SMA Negeri 1 Kencong. Jurnal Pendidikan Fisikia, Vol. 2 No. 2, September 2013, hal 244-250.

Purwadarminto. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Shoimin, A. (2013). Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Soewandi, S., et al. (2005). Perspektif Pembelajaran di Berbagai Bidang. Yogyakarta: USD.

Sudira, P. (2006). Pembelajaran di SMK. Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sudjana, N. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Thiagarajan, S. Semmel, D.S & Semmel, MI. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Indiana: Indiana University Bloomington.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Uno, H.B. (2014). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Winnie, S. (2009). Pendekatan Kombinasi Metode AHP dan Metode Cut Off Point pada Tahap Analisis Keputusan Perancangan Sistem Informasi Penjualan PT.X. http://eprints.undip.ac.id. Diakses 10 Mei 2016

Refbacks

  • There are currently no refbacks.