PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA
Abstract
Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah, sehingga guru harus memperbaiki dan mengembangkan pembelajaran dengan cara menganalisis pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen dan demonstrasi, motivasi berprestasi, kreativitas siswa dan interaksinya terhadap prestasi belajar siswa pada materi listrik dinamis. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Gemolong, Sragen tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 2 kelas. Kelas eksperimen 1 dengan menggunakan metode eksperimen, dan kelas eksperimen 2 dengan menggunakan metode demonstrasi. Sampel penelitian diambil 2 kelas ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk mendapatkan data prestasi kognitif, sedangkan observasi untuk mendapatkan informasi nilai afektif dan psikomotor, menggunakan angket untuk nilai kreativitas dan motivasi berprestasi siswa. Data dianalisis dengan anava 2x2x2. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) ada perbedaan pengaruh pembelajaran fisika dengan pendekatan inkuiri menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap nilai afektif dan tidak ada pengaruh pada prestasi kognitif dan nilai psikomotor; (2) tidak ada perbedaan pengaruh kreativitas siswa kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor; (3) tidak ada perbedaan pengaruh motivasi berprestasi kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif, nilai afektif, dan psikomotor; (4) ada interaksi metode eksperimen dan metode demontrasi dengan kreativitas kategori tinggi dan rendah terhadap nilai afektif, dan tidak ada pengaruh terhadap prestasi kognitif dan nilai psikomotor; (5) ada interaksi metode eksperimen dan metode demontrasi dengan motivasi berprestasi kategori tinggi dan rendah terhadap nilai afektif dan tidak ada interaksi pada prestasi kognitif dan nilai psikomotor; (6) tidak ada Interaksi antara krativitas siswa kategori tinggi dan rendah dengan motivasi belajar kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif, nilai afektif, dan psikomotor; (7) tidak ada interaksi antara metode eksperimen dan metode demonstrasi dengan kreativitas kategori tinggi dan rendah dan dengan motivasi berprestasi kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif, nilai afektif, dan psikomotor.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Asrori, Muhammad. (2008). Paikologi Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Budiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian Edisi ke-2. Surakarta: UNS Press.
Depdiknas. (2007). Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Oakhil J, Nicola Yuill dan Alan Garnham. (2011). The differential relations between verbal, numerical and spatial working memory abilities and children's reading comprehension. (4(1), 83-106).
Mamlok R dan Naaman. (2011). ’How Can Motivate High School Students to Study Science?’. Science Educational International. (22 (1): 5-17).
Munandar, Utami. (2012). Pengembangan KreativitasAnak Berbakat. Jakarta: PT.
Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Bina Aksara.
Roestiyah NK. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabetha.
Soemanto, Wasty. (2003). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: Penerbit Pt. Remaja Rosdakarya
Winkel, W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Refbacks
- There are currently no refbacks.