PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI
Abstract
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan modul Kimia yang berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan Termokimia, kelayakan modul, dan uji efektifitas modul. Prosedur penelitian pengembangan modul Kimia berbasis inkuiri terbimbing ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi dari sepuluh langkah penelitian dari Borg dan Gall. Penelitian dan pengembangan modul berbasis inkuiri terbimbing menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall yang terdiri dari 10 tahapan yaitu: (1) penelitian pendahuluan dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi produk awal, (6) uji coba pelaksanaan lapangan, (7) penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan, (8) uji coba pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk akhir, (10) diseminasi dan implementasi. Penelitian dilaksanakan di lingkungan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, SMA Negeri 1 Boyolali, SMA Negeri 1 Teras Boyolali, dan SMA Negeri 1 Banyudono Boyolali. Penilaian terhadap materi, media, dan bahasa modul divalidasi oleh dosen Kimia, guru Kimia dan siswa SMA kelas XI MIPA. Lembar uji kelayakan modul diadopsi dari penilaian buku kurikulum 2013 oleh BSNP 2013. Uji efektifitas dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali kelas XI MIPA3 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA4 sebagai kelas kontrol. Data diperoleh melalui angket, uji validitas modul, uji validitas instrumen, uji coba soal, dan uji efektifitas modul. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa hasil akhir pengembangan produk melalui prosedur R&D adalah modul berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan Termokimia telah berhasil dikembangkan berdasarkan tahapan penelitian dan pengembangan R&D Borg and Gall yang terdiri dari 10 tahap. Kelayakan modul sangat baik pada aspek komponen kelayakan materi, bahasa, dan media dengan persentase sebesar 86,93% berdasarkan penilaian siswa dan 91,30% berdasarkan penilaian guru. Hasil uji efektivitas pada aspek pengetahuan diperoleh pada kelas eksperimen mempunyai ketuntasan belajar lebih besar dibandingkan kelas kontrol, sedangkan aspek sikap dan keterampilan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh ketuntasan belajar yang sama.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.