PENGARUH VARIETAS DAN PERBANDINGAN PELARUT PADA EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI JAHE (Zingiber officinale Roscoe)

Basito Basito

Abstract

Jahe (Zingiber officinale Roscoe) termasuk komoditas pertanian berupa tanaman rempah yang mempunyai nilai
sosial dan nilai ekonomis cukup tinggi. Produk jahe telah dijadikan salah satu komoditas ekspor, bahkan
termasuk dalam sembilan besar rempah-rempah yang diperdagangkan di dunia. Kelebihan pengunaan minyak
atsiri jahe dibanding jahe adalah pengunaan yang lebih sedikit sehingga akan semakin tidak mempengaruhi
warna, mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi dan mempunyai umur simpan lebih lama serta lebih praktis
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Sebagai kelompok adalah varietas
jahe meliputi, varietas jahe emprit, jahe sunti dan jahe gajah. Sebagai perlakuan adalah perbandingan jahe dan
air dalam ekstraksi yang terdiri dari 4 level yaitu perbandingan bahan dan air 1: 10, 1: 15, 1: 20, 1: 25.
Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa varietas jahe berpengaruh terhadap penurunan kadar cineol, indeks
bias dan rendemen tetapi tidak berpengaruh terhadap penurunan berat jenis minyak atsiri jahe yang dihasilkan.
Perbandingan jahe:air yang semakin besar akan mempengaruhi kenaikkan indeks bias dan rendemen, namun
tidak akan mempengaruhi kenaikan kadar cineol dan berat jenis minyak atsiri jahe yang dihasilkan. Dari
parameter kimia dan fisik ekstraksi yang paling optimal terjadi dengan varietas jahe emprit dengan
perbandingan air dan jahe 1:20 dan minyak atsiri jahe yang dihasilkan mempunyai kadar air 64,08 %, berat
jenis 0.929, indeks bias 1.47 dan rendemen 2,12 %.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.