PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI CANGKANG DAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

Anto Susanto, Tri Yanto

Abstract

Krisis energi dan bahan bakar sudah terjadi sejak akhir tahun 1970, sehingga awal tahun 1980 mulai
dipikirkan tentang kemungkinan habisnya cadangan bahan bakar dari sumber yang tidak terbarukan dan mencari
sumber bahan bakar alternatif. Salah satu cara untuk mengurangi konsumsi minyak tanah adalah pemanfaatan
dan penggunaan limbah hasil pengolahan kelapa sawit (PKS) menjadi briket bioarang, dimana bahan-bahan
penyusunnya berasal dari tandan kosong dan cangkang kelapa sawit. Tujuan penelitian secara umum untuk
mendapatkan formulasi dasar yang optimum dalam mendapatkan mutu briket bioarang yang memiliki standar
mutu diantaranya: kadar air, kadar abu, kadar zat menguap, kadar karbon terikat, kerapatan, keteguhan tekanan,
dan nilai kalor. Adapun tujuan khusus penelitian: (1) mengetahui pengaruh perbandingan komposisi cangkang
dan tankos kelapa sawit; (2) mengetahui pengaruh perlakuan penambahan konsentrasi perekat kanji; dan (3)
mengetahui interaksi antara perlakuan perbandingan penambahan komposisi cangkang dan tankos kelapa sawit
dengan perlakuan penambahan konsentrasi perekat kanji terhadap mutu briket bioarang.
Penelitian yang dilakukan merupakan eksperimental faktorial dengan rancangan percobaan Rancangan
Acak Kelompok (RAK). Faktor yang dicoba dalam penelitian adalah: (1) perlakuan perbandingan komposisi
cangkang dan tankos kelapa sawit (P), terdiri dari 4 taraf; perbandingan komposisi cangkang dan tankos 1:10
(P1), perbandingan komposisi cangkang dan tankos 1:15 (P2), perbandingan komposisi cangkang dan tankos
1:20 (P3), perbandingan komposisi cangkang dan tankos 1:25 (P4), dan (2) perlakuan konsentrasi perekat kanji
yang digunakan (K), yang terdiri dari 4 taraf ; konsentrasi 0 % kanji (K0), konsentrasi 2 % kanji (K1),
konsentrasi 4 % kanji (K2), konsentrasi 6 % kanji (K3). Hasil pengamatan di uji dengan Analisis of Variance
(ANOVA) dan untuk mengetahui perlakuan yang berbeda, maka analisis dilanjutkan dengan analisis regresi dan
uji (DMRT) pada taraf 5 %.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan konsentrasi perekat kanji (K) dengan perbandingan
komposisi bahan cangkang dan tandan kosong kelapa sawit (P) maupun interaksi antara keduanya (K x P)
memberikan pengaruh sangat nyata terhadap variabel pengamatan kadar air, kadar abu, kadar zat menguap,
kadar karbon terikat, kerapatan, keteguhan tekan maupun nilai kalor bakar briket bioarang. Perlakuan K0P1
menghasilkan nilai kadar air paling kecil (5,7 %); K1P1 menghasilkan nilai kadar abu paling kecil (13,1 %);
K0P4 menghasilkan nilai kadar zat menguap paling kecil (21,4 %); dan menghasilkan nilai kadar karbon terikat
paling besar (59,7 %); K3P2 menghasilkan nilai kerapatan paling besar (1,5 g/cm3); dan menghasilkan nilai keteguhan tekan paling besar (24,3 kg/m2); K0P3 dan K1P3 menghasilkan nilai kalor bakar paling besar (5169 kal/g dan 5069 kal/g).

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.