Pengaruh Variasi Sosial Terhadap Register Pertanian Dialek Banyumas
Abstract
Bahasa memiliki peran penting tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai penanda identitas sosial dan budaya suatu komunitas. Dalam konteks pertanian padi di Banyumas, muncul ragam bahasa khusus atau register yang merefleksikan aktivitas, alat, ukuran, maupun praktik budaya petani. Namun, keberadaan variasi sosial seperti usia, jenis kelamin, kelas sosial, dan tingkat pendidikan menimbulkan perbedaan dalam penggunaan register sehingga berpotensi menggeser istilah tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh variasi sosial terhadap penggunaan register pertanian padi pada dialek Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan sosiolinguistik. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif dan wawancara semi-terstruktur dengan petani padi, kemudian dianalisis menggunakan metode padan referensial serta diuji keabsahannya melalui triangulasi teori dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar register berbentuk kata tunggal dengan fungsi utama sebagai sarana penyampaian informasi. Beberapa istilah khas yang ditemukan meliputi ani-ani, weluku, sebawang, pari gandamana, ngileni, bawon, segula, dan teng. Petani tua lebih mempertahankan istilah tradisional, sementara generasi muda cenderung memakai istilah modern. Penelitian ini menegaskan pentingnya dokumentasi register untuk melestarikan kearifan lokal sekaligus menjembatani komunikasi antargenerasi.
Keywords
sosiolinguistik, register, variasi sosial, petani padi, Banyumas
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.