Peningkatan Usaha Budidaya Cacing Tanah di Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali
Abstract
Increasing of Earthworm Cultivation Business in Teras District Boyolali Regency. Earthworms are soft-bodied, invertebrates, and have many functions as decomposer organisms, fertilizer producers from organic waste, and animal protein sources. Earthworms have high economic value. This community service aims to increase the capacity of earthworm cultivation through improved feed, use of vermicompost, and improvement of business bookkeeping on partner SMEs. The community service method is socialization, earthworm cultivation training, the introduction of media (feed), bookkeeping management training, and mentoring. Community service activities are earthworm cultivation training, introducing palm dregs and tofu dregs as media (feed), vermicompost as organic fertilizer, simple bookkeeping training, and mentoring. This community service activity can increase earthworms' production capacity by 50 - 70% per two months. SMEs have other alternative media (feed), namely palm dregs and tofu dregs, for worm cultivation. SMEs are already using vermicompost as organic fertilizer. SMEs have simple bookkeeping because they have recorded the financial income and expenditure of earthworm cultivation. Overall, this service activity has provided additional knowledge for SMEs to run a business so that the business is expected to progress and develop.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Chilmawati, D., Hutabarat, J., Samijan, I., & Herawati, P. V. E. (2014). Budidaya cacing tanah sebagai sumber pakan alternatif dalam pemeliharaan lele dumbo di Pondok Pesantren Hidayatullah, Semarang. Saintek Perikanan: Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, 9, 49-52. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/view/8121
Ernawati, N. M., Julyantoro, P. G. S., Suryaningtyas, E. W., Sari, A. H. W., Kartika, G. R. A., Saraswati, S. A., & Pebriani, D. A. A. (2017). Pelatihan budidaya cacing lumbricus rubellus sebagai alternatif pakan lele berprotein tinggi pada pembudidaya lele di Kec. Abiasemal, Kab. Badung. Buletin Udayana Mengabdi, 16, 179-183. https://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/view/36095
Hernaman, I., & Hidayat, R. (2005). Pengaruh penggunaan molases dalam pembuatan silase campuran ampas tahu dan pucuk tebu kering terhadap nilai pH dan komposisi zat-zat makanannya. Jurnal Ilmu ternak, 5, 94-99. http://jurnal.unpad.ac.id/jurnalilmuternak/article/view/2296
Khairuman, & Amri, K. (2009). Mengeruk untung dari beternak cacing. PT AgroMedia Pustaka.
Lokaningrum, H., Suhandoyo, & Ciptono. (2017). Pengaruh kombinasi media onggok aren dan serbuk gergaji batang pohon kelapa terhadap pertumbuhan dan produksi kokon cacing tanah eudrilus eugeniae. Program Studi Biologi UNY, 6(7), 431-440.
Maulida, A. (2015). Budi daya cacing tanah unggul ala adam cacing. PT AgroMedia Pustaka.
Mubarok, A., & Zalidar, L. (2003). Budidaya cacing tanah sebagai usaha alternatif di masa krisis ekonomi. Jurnal Dedikasi, 1(1), 129-135. https://ejournal.umm.ac.id/index.php/dedikasi/article/view/923
Primaturrismaa, L., & Dhokhikah, Y. (2020). Gerilya (Gerakan Inovatif Pengelolaan Limbah Dan Pustaka) : Pengelolaan sampah melalui kegiatan vermikompos dan ecobrick guna menumbuhkan peran masyarakat dalam bidang edukasi dan bidang lingkungan untuk mewujudkan SDGs 2030. Jurnal Proteksi: Jurnal Lingkungan Berkelanjutan, 1(1), 30-38. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/PROTEKSI/article/view/20379
Qonita, R. A., Parnanto, N. H. R., & Riptanti, E. W. (2018). Pemberdayaan usaha keripik singkong rasa gadung. Jurnal Dianmas, 7(3), 201-210. http://jurnaldianmas.org/index.php/Dianmas/article/view/121
Qonita, R. A., Parnato, N. H. R., & Riptani, E. W. (2019). Prospek penggunaan abu dari limbah pembakaran batu bata dalam usaha pembuatan telur asin. Jurnal Dianmas, 8(3), 133-138. http://jurnaldianmas.org/index.php/Dianmas/article/view/171
Rusmini, R., Kusumawati, N., Prahara, M. A., & Wikandari, P. R. (2016). Pelatihan budidaya cacing tanah (Lumbricus Rubellus) bagi para tani Desa Sumberdukun, Ngariboyo, Magetan. Jurnal ABDI, 1(2), 114. https://doi.org/10.26740/ja.v1n2.p114-120
Selpiana, Patricia, & Anggraeni, C. P. (2016). Pengaruh penambahan kitosan dan gliserol pada pembuatan bioplastik dari ampas tebu dan ampas tahu. Jurnal Teknik Kimia, 22(1), 57-64.
Simanjuntak, D. (2004). Manfaat pupuk organik kascing dan cendawan mikoriza arbuskula (cma) pada tanah dan tanaman. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian, 2(1), 5-9.
Sudargana, Syaiful, & Yohana, E. (2009). Uji deskripsi konduktifitas thermal ampas onggok aren dengan variasi tekanan kompaksi. Rotasi, 11, 21-22. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi/article/view/2017
Susilorini, T., Sawitri, M., & Muharlien. (2008). Budidaya 22 Ternak Potensial. Penebar Swadaya.
Suwahyono, U., & Tim Penulis PS. (2014). Cepat buat Kompos dari Limbah. Penebar Swadaya.
Widiastuti, T. C., Santoso, A., & Anandha. (2018). Model pembukuan sederhana UKM bakso semi modern di Wilayah Kota Semarang. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 20, 16-29. https://doi.org/10.26623/jdsb.v20i1.1230
Yunitasari, R., Haji, A. T. S., & Susanawati, L. D. (2016). Pengaruh pemberian limbah organik kantin terhadap pertumbuhan cacing tanah (Lumbricusrubellus) dengan media sampah daun sekitar Kampus Universitas Brawijaya. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 2(3), 27-31. https://jsal.ub.ac.id/index.php/jsal/article/view/241DOI: https://doi.org/10.20961/prima.v5i2.46714
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.