Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Mencegah Degradasi Moral di Era 4.0

Agung Prihatmojo, Badawi Badawi

Abstract

Teknologi internet semakin mudah diakses, dengan hadirnya smartphone seakan dunia dalam genggaman. Kecanggihan smartphone menyajikan kemudahan dalam mengakses internet, media sosial dan game online. Ketidaksiapan pengetahuan dari anak-anak dalam menyaring budaya barat seakan-akan semua budaya barat patut ditiru. Hal inilah yang menyebabkan degradasi moral anak usia sekolah dasar. Degradasi moral dipandang sebagai kemerosotan nilai-nilai dan kualitas hidup serta kemerosotan identitas bangsa. Degradasi moral di sekolah dasar semakin memprihatinkan dari banyaknya penyimpangan-penyimpangan perilaku oleh pelajar sekolah dasar, seperti perkelahian antar pelajar, pemerkosaan, bullying, narkoba, pelecehan seksual, mabuk dan merokok dilingkungan sekolah di lingkungan sekolah. Degradasi moral yang terjadi pada saat ini menjadi tantangan sekolah dasar dalam implementasi kurikulum berbasis pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya dalam mengatasi degradasi moral di lingkungan sekolah dasar. Pendidikan karakter dapat mencegah siswa sekolah dasar dari degradasi moral. Pengembangan pendidikan karakter dalam kurikulum disekolah dasar maka diperlukan implementasi kedalam intrakulikuler, ekstrakulikuler dan proses pembelajaran di kelas. Dengan terbentuknya moral yang baik maka akan jadi pengingat dan batasan dalam melakukan tindakan. Penanaman karakter yang baik dalam proses pendidikan akan menghasilkan generasi yang unggul dan bermartabat.

Keywords

Teknologi, Degradasi Moral, Pendidikan Karakter

Full Text:

PDF

References

Adisusilo,Sutarjo. (2017). Pembelajaran Nilai-Karakter. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Bahri, S. (2015). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mengatasi Krisis Moral di Sekolah. Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 57-76.

Ban, T., & Cummings, W. K. (1999). Moral orientations of schoolchildren in the United States and Japan. Comparative Education Review, 43(1), 64-85.

Barnawi and Arifin, M. (2012). Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter. Jogjakarta. Ar-Ruzz Media

Budiningsih, Asri. (2008). Pembelajaran Moral Berpijak Pada Karakteristik Siswa Dan Budayanya. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Cahyo.(2017). Pendidikan Karakter Guna Menanggulangi Dekadensi Moral Yang Terjadi Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 9. No. 1 Januari 2017, 16-26.

Çubukçu, Z. (2012). The effect of hidden curriculum on character education process of primary school students. Educational Sciences: Theory and Practice, 12(2), 1526-1534.

Engel. James F., Roger D. Blackwell, Paul .W Miniad.2005. Perilaku Konsumen, edisi ke 6 jilid kedua . Jakarta : Binarupa Aksara

Henderi. (2007). Unified Modelling Language (UML): Konsep dan Implementasinya pada Pemodelan Sistem Berorientasi Objek dan Visual . Tanggerang: STMIK Raharja.

Hidayati, dkk. (2008). Pengembangan Pendidikan IPS SD. Surakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Lickona, T. (2013). Eduating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility (Mendidik untuk Membentuk Karakter). Jakarta: PT Bumi Aksara diterjemahkan oleh Juma Abdu Wamaungo.

Masnur, Muslich. (2011). Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta. PT Bumi Aksara

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Muryono, Sigit.( 2011). Empati, Penalaran, Moral dan Pola Asuh. Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta

Rahardjo, Adisasmita. 2010. Dasar-Dasar Ekonomi Transportasi. Yogyakarta. Graha Ilmu

Sahronih. (2018). Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Mengatasi Degradasi Moral Anak Sekolah Dasar Di Era Digital. Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar UNJ. Jakarta

Samani, Muchlas., dan Hariyanto. (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Samuel Henry (2010). Cerdas dengan Game Panduan Praktis bagi Orangtua dalam Mendampingi Anak Bermain Game. Yogyakarta: Kompas Gramedia.

Thornberg, R. (2006). Hushing as a moral dilemma in the classroom. Journal of Moral Education, 35(1), 89-104.

Utomo, Eko Priyo dan Syafrudin. 2008. Koneksi Internet Untuk PC, Laptop dan HP. Yogyakarta: Mediakom.

van der Kooij, J. C., de Ruyter, D. J., & Miedema, S. (2015). The influence of moral education on the personal worldview of students. Journal of Moral Education, 44(3), 346-363.

Williams, BK. & Sawyer, SC. (2011). Using Information Technology : A Practical Introduction to Computers and Communications. Ed. 9th. The Mc Graw-Hill Companies Inc, New York.

Wiyani, Ardi Novan. (2013). Manajemen Kelas. Yogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Zubaidah, Neneng. (2013). 68 Persen Siswa SD Sudah Akses Konten Pornografi. Diakses 11 Oktober 2014 dari http://nasional.sindonews.com/read/801494/15/68-persen-siswa-sd-sudah-akses-konten-pornografi

Aditiya Reza. (2019). Diakses 15 Agustus 2020 dari https://kumparan.com/kumparannews/siswa-sd-di-temanggung-gantung-diri-tinggalkan-surat-wasiat-1s0fdedTyxm/full

Kahfi, M.Andimaz.(2019) Diakses 15 Agustus 2020 dari https://medan.tribunnews.com/2019/08/28/heboh-viral-anak-sd-dipukul-temannya-di-labura-ini-kata-wakil-ketua-kpad-labura

Taufiqqurahman, Muhammad. (2018). Diakses 15 Agustus 2020 dari https://news.detik.com/berita/d-4153748/anak-sd-jadi-bandar-sabu-bnn-makassar-bukan-kasus-pertama

Refbacks

  • There are currently no refbacks.