HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI GERAK DAN GAYA DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT
Abstract
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara pemahaman konsep pada materi gerak dan gaya dengan kemampuan berpikir kreatif siswa SMP Kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuantitatif korelasi. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kebakkramat dengan sampel sebanyak 30 orang siswa kelas VIIIE yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Dalam pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Instrumen penelitian menggunakan soal tes pilihan ganda yang disusun sesuai indikator kemampuan pemahaman konsep sebanyak 18 soal dan soal uraian yang disusun sesuai indikator kemampuan berpikir kreatif sebanyak 8 soal. Jawaban dari siswa dianalisis dengan korelasi product moment, hasil dari analisis yang dilakukan didapat hasil koefisien korelasi rempirik= 0,716 dan rtabel= 0,361 (n = 30 dengan taraf signifikansi 5 %). Oleh karena rempirik > rtabel maka ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini menunjukkan adanya korelasi antara kemampuan pemahaman konsep siswa pada materi gerak dan gaya dengan kemampuan berpikir kreatif siswa SMP Kelas VIII di SMP Negeri 1 Kebakkramat dan besar korelasi 0,716 berdasarkan tabel pedoman interpretasi koefisien korelasi mengkategorikan pada tingkat korelasi yang tinggi.
This study aims to determine whether or not there is a correlation between understanding the concept of motion and force with the creative thinking ability of students of SMP Negeri 1 Kebakkramat Class VIII. The method used in this research is quantitative correlation. The research was conducted at SMP Negeri 1 Kebakkramat with a sample of 30 students of class VIIIE selected by cluster random sampling technique. In collecting data using test techniques to measure the ability to understand concepts and creative thinking skills of students. The research instrument used multiple choice test questions that were arranged according to the indicators of the ability to understand concepts as many as 18 questions and the description questions arranged according to the indicators of creative thinking abilities as many as 8 questions. The students' answers were analyzed by product moment correlation, the results of the analysis obtained were r empirical correlation coefficients = 0.716 and r table = 0.361 (n = 30 with a significance level of 5%). Because r empirical > r table, it can be concluded that this study shows a correlation between students' conceptual understanding ability on motion and style material with creative thinking skills of Class VIII Junior High School students at SMP Negeri 1 Kebakkramat and the correlation magnitude is 0.716 based on the guideline table for interpretation of the correlation coefficient categorizes at the level of high correlation.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alantas, F. (2014). Hubungan Pemahaman Konsep dengan Keterampilan Berpikir Kritis Melalui Model Pembelajaran Treffinger pada Mata Kuliah Fisika Dasar. Edusains, 6 (1), 88–96. http://103.229.202.68/dspace/bitstream/123456789/31211/1/fathiah flantas.pdf
Anderson, L. W.,& Krathwonl, David R. (2001). Taxonomy for learning, Teaching and Assessing: a Revision of Blom’s Taxonomy. New York: Longman Publishing.
Arikunto, S. (2016). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Bumi Aksara.
Ersoy, E. (2014). The Effects Of Problem-Based Learning Method In Higher Education On Creative Thinking. 116, 3494–3498. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.01.790
Holme, T. A., Luxford, C. J., & Brandriet, A. (2015). Defining Conceptual Understanding In General Chemistry. Journal Of Chemical Education, 92(9), 1477–1483. https://doi.org/10.1021/acs.jchemed.5b00218
Lailly, N. R., & Wisudawati, A. W. (2015). Analisis Soal Tipe Higher Order Thinking Skill ( HOTS ) dalam Soal UN Kimia SMA Rayon B Tahun 2012 / 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kaunia, XI(1), 27–39.
Satriawati, G. (2017). The Implementation Of Open-Inquiry Approach To Improve Students ’ Learning Activities , Responses. 8(1), 103–114.
Setianingsih, L., Purwoko, R. Y., & Purworejo, U. M. (2019). Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Open-Ended. 4, 143–156.
Silver, E. A. (1997). Kreativität Fördern Durch Einen Unterricht, Der Reichist And Situationen Des Mathematischen Problemlösens Und Aufgabenerfindens. Zdm - International Journal On Mathematics Education, 29(3), 75–80. https://doi.org/10.1007/s11858-997-0003-x
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Trianggono, M. M. (2017). Analisis Kausalitas Pemahaman Konsep Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Pemecahan Masalah Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Keilmuan (Jpfk), 3(1), 1. https://doi.org/10.25273/jpfk.v3i1.874
Wahyudi, A. (2015). Korelasi Antara Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Mengkontruksi Soal Pada Siswa Kelas VII MTs N Aryojeding Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi.
Widyawati, T., Adnyana, B., & Warpala, I. W. S. (2019). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Konsep IPA Dan Keterampilan Proses Sains Dalam Materi Interaksi Makhluk Hidup Dengan. Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha, 6(2), 83–92.
Refbacks
- There are currently no refbacks.