EFEK KOMBINASI YAKULT DAN TAPIOKA PADA PROSES PEMBUATAN TEMPE TERHADAP KETAHANAN TEMPE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS SETS DI KELAS X SMA TUNAS PATRIA UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

Sarini Rahayu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang 1) Bagaimana daya simpan tempe dengan pemberian yakult dan tapioka .2) Bagaimana jamur kapang terdapat dalam tempe. 3) Untuk mengetahui kualitas hasil belajar siswa tentang materi fungi dengan menggunakan E LKS berbasis SETS pada materi fungi di kelas X SMA TUNAS PATRIA UNGARAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh lama simpan tempe yang paling bagus pada penemabahan yakult 20 % dan tapioka 0,8 % P2 B2 dengan lama simpan umur tempe pada hari ke enam. Kesukaan masyrakat terhadap rasa atau aroma khas  tempe dapat diuji dengan organoleptik selain aroma dapat diketahui kekompakan dan warna. Aroma khas tempe dapat diketahui dengan nilai tertinggi pada penambahan yakult dan tapioka P1 B2 dan P2 B2 sebanyak 90 dan 91 total keseluruhan dengan rata rata sangat suka. kesukaan masyarakat pada aroma tempe kedelai pada K1B1, K1B2, kedelai dan ragi, P1 B1, P1B2 kedelai ragi, dan yakul ,P2 B1, P2B2 Kedelai ,ragi dan tapioka P3 B1, P3B2 kedelai, ragi yakul dan tapioka dari hari perta sampai hari ke 4 dan hari kelima dan selanjutnya sudah tercium aroma amoniak. Kekompakkan pada tempe dapat dilihat K1B1, K1B2, kedelai dan ragi, P1 B1, P1B2 kedelai ragi, dan yakul ,P2 B1, P2B2 Kedelai ,ragi dan tapioka P3 B1, P3B2 kedelai, ragi yakul dan tapioka dari hari pertama sampai hari ke 7 dan hari ketujuh dan selanjutnya sudah tidak terlihat kompak meselium tidak menyebar dipermukaan tempe warna pada tempe dapat dilihat K1B1, K1B2, kedelai dan ragi, P1 B1, P1B2 kedelai ragi, dan yakul ,P2 B1, P2B2 Kedelai ,ragi dan tapioka P3 B1, P3B2 kedelai, ragi yakul dan tapioka berwarna putih pada hari 2 sampai hari ke 5 dan hari ke 6 selanjutnya berwarna coklat pada Implikasi pembelajaran dengan penerapan pendekatan Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat (Salingtemas) pada pokok bahasan fungi di kelas X IPA SMA TUNAS PATRIA UNGARAN Kabupaten Semarang pada pertemuan II aspek afektif adalah 82,35% , dengan ketuntasan klasikal adalah 88%, psikomotorik adalah 80,17% dengan ketuntasan klasikal 94%,aspek kognitif adalah 78,72%, dengan ketuntasan klasikal 88%.

This study aims to examine 1) How is the shelf life of tempeh by giving yakult and tapioca. 2) How is mold fungus found in tempeh. 3) To find out the quality of student learning outcomes about fungi by using SETS-based E LKS on fungi in class X SMA TUNAS PATRIA UNGARAN. This type of research is a quasi-experimental. Based on the results of the study, the best tempeh shelf life was at the addition of 20% yakult and 0.8% tapioca P2 B2 with the shelf life of tempeh on the sixth day. The public's preference for the distinctive taste or aroma of tempeh can be tested by organoleptic, in addition to the aroma, compactness and color can be known. The distinctive aroma of tempeh can be seen with the highest value in the addition of yakult and tapioca P1 B2 and P2 B2 as much as 90 and 91 in total, with an average of very like. people's preferences for the aroma of soybean tempeh in K1B1, K1B2, soybean and yeast, P1 B1, P1B2 soybean yeast, and yakul, P2 B1, P2B2 Soybean, yeast and tapioca P3 B1, P3B2 soybeans, yakul yeast and tapioca from day one to day 4 and the fifth day onwards already smelled the smell of ammonia. The compactness of tempeh can be seen in K1B1, K1B2, soybean and yeast, P1 B1, P1B2 soybean yeast, and yakul, P2 B1, P2B2 Soybean, yeast and tapioca P3 B1, P3B2 soybean, yakul yeast and tapioca from day 1 to day 7 and on the seventh day and onwards, the mecelium did not appear to be compact, the color of the tempeh could be seen K1B1, K1B2, soybean and yeast, P1 B1, P1B2 soybean yeast, and yam, P2 B1, P2B2 Soybean, yeast and tapioca P3 B1, P3B2 soybean , Yakul yeast and tapioca are white on day 2 to day 5 and the next day 6 is brown on the implication of learning with the application of the Environmental and Community Science Technology approach (Salingtemas) on the subject of fungi in class X IPA SMA TUNAS PATRIA UNGARAN Semarang Regency on second meeting affective aspect is 82.35%, with classical completeness is 88%, psychomotor is 80.17% with classical completeness 94%, cognitive aspect is 78.72%, with classical completeness 88%.

Keywords

Tempe; Yakul; Tapioka; SETS; Hasil Belajar

Full Text:

PDF

References

Afzal, A., Mahmood, M.S., Hussain, I., Akhtar, M,. 2011. Adulteration and Microbiological Quality of Milk. A Review. Pakistan J. Nutrition 10(12): 1195-1202.

Afriani., 2009. Pengaruh Penggunaan Starter Bakteri Asam Laktat Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus fermentum terhadap Total Bakteri Asam Laktat, Kadar Asam dan Nilai pH Dadih Susu Sapi. J. Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan 8(6): 279-285.

Aptesia, Lidia Tri., Suharyono., Harul Al Rasyid. 2013. Pemanfaatan Lactobacillus casei dan tapioca dalam upaya menghambat kerusakan tempe kedelai. Universitas Lampung

Asaminew, T.,Eyassu, S., 2011. Microbial Quality of Raw Cow’s Milk Collected from Farmers and Dairy Cooperatives in Bahir Dar Zuria and Mecha District, Ethiopia. Agric. Biol. J. N. Am.2: 29-33.

Casarotti, S.N., Monteiro, D.A., Moretti, M.M.S., Penna, A.L.B., 2014. Influence of the combination of probiotic cultures during fermentation and storage of fermented milk. Food Res Intern, 59:67-

Guimaraes, P.M.R., Teixeira, J.A, Domingues, L., 2010. Fermentation of lactose to bio-ethanol by yeast as part of integrated solution for the valorization of cheese whey. Biotechnol Adm 28: 375-384.

Kemala ,sari .1990. Upaya Memperpanjang Umur Simpan Tempe Dengan Metode Pengeringan Dan Sterelisasi Departemen Teknologi Pangan Dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor . 5hlm

Siswono. 2003.. Tiada Hari Tanpa Tempe http/.ww.gizi.net 1 hlm Diakses tanggal2 maret 2012 .hlm 2.

Winarno, F.G.1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta. 43 hlm.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.