PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATERI KEMAGNETAN

Triyono Triyono, Nonoh Siti Aminah, Suparmi Suparmi

Abstract

Motivasi belajar siswa SMK Gajah Mungkur 1 Wuryantoro dalam mengikuti kegiatan belajar fisika masih rendah dibandingkan saat mengikuti kegiatan belajar mata pelajaran produktif. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menentukan karakteristik modul pembelajaran elektronik berbasis kontekstual untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa; 2) menentukan kelayakan modul pembelajaran elektronik berbasis kontekstual untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa; 3) menganalisis efektivitas modul elektronik fiska berbasis kontekstual terhadap motivasi belajar siswa; 4) menganalisis efektivitas modul elektronik fisika berbasis kontekstual terhadap hasil belajar kognitif siswa. Pengembangan modul pembelajaran elektronik berbasis kontekstual ini termasuk jenis penelitian Research and Development (R&D) dengan menggunakan 4-D Model Thiagarajan yang terdiri dari 4 tahap yaitu: tahap pendefinisian (define), tahap perencanaan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate). Modul divalidasi oleh 2 dosen ahli (ahli materi dan ahli media), 1 guru berkualifikasi magister (ahli bahasa), 2 peer reviewer dan 2 reviewer. Modul pembelajaran elektronik berbasis kontekstual yang dikembangkan diujicoba terbatas pada 10 orang siswa kelas XII TKR 1. Setelah direvisi, modul pembelajaran elektronik berbasis kontekstual diujicoba skala besar pada 35 siswa kelas XI TKR 4. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) karakteristik modul elektronik fisika berbasis kontekstual yaitu berupa modul elektronik yang menggunakan tujuh komponen pendekatan kontekstual yang mampu mengaitkan materi pelajaran fisika dengan materi pelajaran produktif; 2) modul elektronik fisika berbasis kontekstual layak digunakan berdasarkan hasil validasi dan dianalisis menggunakan cut off score dengan persentase keidealan 88,0 %, hasil angket keterbacaan modul oleh siswa modul layak digunakan (80,52%) dan hasil respons guru dalam tahap penyebaran modul layak digunakan (91,67 %); 3) modul elektronik fisika berbasis kontekstual efektif meningkatkan motivasi belajar siswa berdasarkan hasil N-gain score sebesar 0,61 dengan kategori peningkatan sedang; 4)  modul elektronik fisika berbasis kontekstual efektif meningkatkan hasil belajar kognitif siswa berdasarkan hasil N-gain score sebesar 0,55 dengan kategori peningkatan sedang dan 77% siswa memperoleh nilai KKM.

Keywords

modul elektronik; kontekstual; motivasi; hasil belajar kognitif

References

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, M.A.S. (2007). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2007). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

Daryanto. (2013). Menyusun Modul (Bahan Ajar Untuk Guru Dalam Mengajar). Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Dharma, S. (2008). Penulisan Modul. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2008. Teknik Penyusunan Modul. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Penulisan Modul. Jakarta: Nasional.

Keller. The ARCS Model: Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction. Tersedia pada: http://sphweb.bumc.bu.edu/otlt/teachingLibrary/Learning%20Theory/ARCSintegrated_handout.pdf. Diakses pada tanggal 28 September 2015

Menteri Pendidikan Nasional. (2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta

__________. (2007). Permendiknas No 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2013a). Permendikbud No 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

__________. (2013b). Permendikbud No 81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta

Purwanto & et al. 2007. Pengembangan Modul. Depdiknas . PUSTEKKOM: Jakarta.

Putu Sri Jaya, Sang. 2013. Pengembangan Modul Fisika Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X Semester 2 di SMK Negeri 3 Singaraja. http://pasca.undiksha.ac.id. Diakses 26 Juni 2014.

Sardiman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sung, H. Y., Hwang, G. J., & Chang, H. S. (2015). An Integrated Contextual and Web-based Issue Quest Approach to Improving Students’ Learning Achievements, Attitudes and Critical Thinking. The International Journal Educational Technology & Society, 18 (4), 299–311.

Thiagarajan, S., Semmel, D. S., & Semmel, M. I. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Minnesota: Center for Innovation in Teaching the Handicapped

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara

Uno, H. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.

Williams, K., & Williams, C. (2011). Five key ingredients for improving motivation. Research in Higher Education Journal, 11.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.