PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS INTERACTIVE DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA/MA PADA MATERI MEKANIKA FLUIDA

Prihantoro Eko Sulistyo, Suparmi Suparmi, Sarwanto Sarwanto

Abstract

Hasil daya serap UN 2014 pada materi mekanika fluida di kota Surakarta masih rendah dibandingkan dengan ditingkat provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan karakteristik modul Fisika berbasis interactive demonstration; (2) mengetahui kelayakan modul Fisika berbasis interactive demonstration; (3) mengetahui efektivitas modul Fisika berbasis interactive demonstration dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa. Penelitian pengembangan ini menggunkan model Borg and Gall yang dirangkum oleh Tim Puslitjaknov (2008). Tahapan penelitian ini terdiri dari analisis modul, mengembangkan draf modul awal, validasi modul, uji coba terbatas dan revisi, uji coba lapangan dan revisi, dan diseminasi. Modul Fisika dengan materi mekanika fluida ini disusun dengan tahapan Interactive Demonstration menurut Sokoloff & Thornton yang terdiri dari demonstrasi awal, prediksi individu, prediksi kelompok, prediksi kelas, prediksi akhir, demonstrasi hasil, dan konfirmasi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket, lembar observasi, lembar validasi, dan tes. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, kualitatif, cut off dan N-Gain. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) karakteristik dari modul Fisika yang dikembangkan ini adalah adanya kegiatan yang menekankan penemuan konsep  melalui demonstrasi interaktif. Selain itu terdapat tahapan pembelajaran berbasis interactive demonstration yang dapat memunculkan keterampilan berpikir kritis; (2) modul ini layak berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, ahli bahasa, guru Fisika, dan peer review yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata 82,13% lebih besar dari nilai cut off  80,35%. Serta didukung dengan respon dari siswa dengan nilai 94,3% di atas nilai cut off  89,5% dan hasil penyebaran dengan nilai 22,9% di atas nilai cut off 22,5% ; (3) modul Fisika berbasis interactive demonstration dinilai efektif karena mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dengan N-Gain sebesar 0,39 dalam kategori sedang dan peningkatan penguasaan konsep siswa dengan N-Gain  sebesar 0,45 pada materi fuida statis dan 0,35 untuk fluida dinamis.

Keywords

modul Fisika; Interactive Demonstration; keterampilan berpikir kritis; penguasaan konsep

References

Ariyanti, R. (2011). Penggunaan Modul Berbasis Domain Sikap Sains untuk Penanaman Karakter pada Siswa SMP Negeri 7 Kebumen. Tesis. Purworejo: UMP

Daryanto. (2013). Menyusun Modul Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru dalam Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.

Dharma, S. (2008). Penulisan Modul. Jakarta: Depdiknas.

Deta U.A., Suparmi, & S. Widha. (2013). Pengaruh Metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek, Kreativitas, Serta Keterampilan Proses Sains terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9, 28-34

Ekawati, Y. (2015). Pembelajaran Fisika Melalui Discovery Learning Menggunakan Metode Ekseprimen Dan Demonstrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreativitas Siswa SMK Negeri 1 Kebonsari Kabupaten Madiun Kelas X pada Materi Sifat Mekanika Bahan Tahun Ajaran 2014/2015. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Firman, H. (2006). Penelitian Pendidikan: Jenis, Teknis Dan Instrumentasi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA 2014 Pengembangan Profesi Guru Sains Melalui Penelitian dan Karya Teknologi yang sesuai Tuntutan Kurikulum 2013. Hal 1-10.

Liliawati, W., Purwanto., Taufik, R.R., Rahmat, H., Erlina, M., & Fera, T.T. (2014). Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa SMP, SMA, dan SMK dalam Penerapan Level of Inquiry pada Pembelajaran Fisika. Jurnal Berkala Indonesia, 6 (2) 34-39.

Marlis. (2015). Analisis profil pemahaman konsep dan konsistensi konsepsi siswa kelas X SMA Negeri 1 Tilatang Kamang pada Materi Fluida Statis. Prosiding Simposium Inovasi Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015) 8 dan 9 Juni 2015, Bandung,Indonesia.

Martin, M. O., I. V. S. Mullis., P. Foy, & G. M. Stanco. (2012). Timss 2011 International Results in Science. Amsterdam: TIMSS & PIRLS International.

Murtini, L. (2015). Eksperimentasi Pembelajaran Fisika Berbasis CTL Melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi pada Materi Alat Optik Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa di SMA. Prosiding Seminar Nasional DAN Pendidikan Fisika (SNFPF) ke 6. 6 (1) 140-146.

Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan

Prasetyowati, E.N & Suyatno.(2016). Peningkatan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri pada Materi Pokok Larutan Penyangga. Jurnal Kimia dan Pendidikan Kima (JKPK), 1 (1) 67-74.

Purwanto., Rahadi, A., & Lasmono S. (2007). Pengembangan Modul. Jakarta: Depdiknas.

Puspitasari, Y.D., Suparmi,.& N.S, Aminah. (2015). Pengembangan Modul Fisika Berbasis Scientifik Pada Materi Fluida Statis Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Inkuiri, 4 (2) 19-28.

Qadar, R. (2015). Mengakses Aspek Afektif dan Kognitif pada Pembelajaran Optika dengan Pendekatan Demonstrasi Interaktif. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, 2 (1).

Riddayama, H., & A. Suhandi. (2015). Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya. Jatinangor: Universitas Padjajaran.

Rinarta, I.N, L.Yuanita & W. Widodo. (2014). Perangkat Pembelajaran Pembelajaran Model Inquiry Untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika 2 (2).

Riyadi, U. (2008). Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Kegiatan Laboratorium Untuk Meningkatkan Keterampilan Bepikir Kritis Siswa Pokok Bahasan Fluida Statis. Tesis: Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Sirait, R & Sahrar. (2013) Analisis Penguasaan Konsep Awal Fisika dan Hasil Belajar Fisika pada Pembelajaran Menggunakan Model Inquiry Training pada Materi Listrik Dinamis. Jurnal online pendidikan Fisika, 2 (1).

Suma, Ketut.(2005). Efektivitas Kegiatan Laboratorium Kontruktivis Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep-Konsep Arus Searah Mahasiswa Calon Guru. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, no 2 TH XXXVIII

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Suryani, D.I & F.Sudargo.(2015). Pengaruh Modul Pembelajaran Open Inquiry dan Guided Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa SMP pada Tema Suhu dan Perubahan. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan pembelajaran sains 2015 (SNIPS 2015) 8-9 Juni 2015. Bandung:UPI

Tim Puslitjaknov. (2008). Metode Penelitian Pengembangan. Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional.

Wasis, A.P.(2013). Pembelajaran Dengan Praktikum Sederhana untuk Mereduksi Miskonsepsi Siswa pada Materi Fluida Statis Di Kelas Xi Sma Negeri 2 Tuban. Jurnal Inovasi Pendidikan , 2 (3) 117-120

Winarno. (2014). Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis High Order Thinking Skill (HOTS) pada Tema Energi. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Winnie, S. (2009). Pendekatan Kombinasi Metode AHP dan Metode Cut Off Point pada Tahap Analisis Keputusan Perancangan Sistem Informasi Penjualan PT. X.

Wenning, C.J. (2011a). Level of Inquiry Model of Science Teaching: Learning sequence to lesson plans. Journal of Physics Teacher Education Online, 6 (2) 17-20.

Wenning, C.J. (2011b). The Level of Inquiry Model of Science Teaching. Journal of Physics Teacher Education Online, 6 (2) 9-16

Refbacks

  • There are currently no refbacks.