PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHANNYA

Marlinda Mega Dwi Prastuti, Sukarmin Sukarmin, Nonoh Siti Aminah

Abstract

Media pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan kontekstual masih sangat terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) karakteristik modul Fisika berbasis kontekstual pada materi kalor dan perpindahannya; (2) kelayakan terhadap modul Fisika berbasis kontekstual siswa pada materi kalor dan perpindahannya; (3) peningkatan tingkat berpikir kritis dan kreativitas siswa setelah menggunakan modul Fisika berbasis kontekstual pada materi kalor dan perpindahannya. Metode penelitian dan pengembangan yang digunakan Research and Development (R&D). Model penelitian menggunakan model penelitian 4D dengan langkah: (1) tahap pendefinisian (define), (2) tahap perancangan (design), (3) tahap pengembangan (develop), (4) tahap penyebaran (dessiminate). Pengembangan modul meliputi proses validasi kelayakan modul, revisi modul, dan aplikasi modul pembelajaran berbasis kontekstual di kelas X1 SMAN 1 Sumberlawang. Analisis data yang digunakan selama penelitian adalah analisis deskriptif berdasarkan skor kriteria dan analisis peningkatan kreativitas belajar siswa melalui nilai gain. Hasil Penelitian disimpulkan bahwa: (1) karakteristik khusus pengembangan modul ini berdasarkan sintaks-sintaks pembelajaran kontekstual yang dituangkan pada rubrik dalam modul; (2) modul ini layak untuk digunakan sebagai bahan ajar. Hasil perhitungan cut off score menunjukkan modul masuk dalam kategori layak dengan nilai 3,62 dalam skala 4 dengan kategori sangat baik; (3) pembelajaran dengan menggunakan modul ini dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa,  dilihat dari skor rata-rata peningkatan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis sebelum dan sesudah menggunakan modul dengan persamaan gain ternormalisasi diperoleh nilai 0,56 untuk kreativitas belajar siswa dan 0,50 untuk kemampuan berpikir kritis dengan kriteria gain ternormalisasi kategori sedang.

Keywords

Modul Fisika berbasis kontekstual, kreativitas belajar; kemampuan berpikir kritis;

Full Text:

PDF

References

Anita, Sri dkk. (2008). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Asmani, J.M. (2011). 7 Tips Aplikasi PAKEM. Yogyakarta: Diva Press.

Depdiknas. (2007). Teknik Penyusunan Modul. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Fasko, D. (2001). Education and Creativity. Creativity Reasearch Journal 2000-2001, Vol. 13, Nos.3 & 4. 317-327.

Goldin, G.A. (2002). Representation in Mathematical Learning and Problem Solving. Dalam L.D English (Ed). Handbook of International research in Mathematics Education (IRME). New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Harsono. (2009). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif melalui Metode Problem Solving dan Pemberian Tugas Ditinjau dari Kreativitas Siswa . Tesis Tidak Dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Jaya, S. P. S. (2012). Pengembangan Modul Fisika Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Semester 2 di SMK Negeri3Singaraja.http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_tp/article.

Johnson, Elaine B. (2002). Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press Inc.

Lestari, Dian. (2014). Peranan Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Komunikasi Matematis dan Kemandirian Siswa SMP. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana STKIP Siliwangi Bandung. Volume 1, pp 364-369. Diperoleh 20 September 2015, dari http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2014/01/Prosiding-15-Januari-2014.pdf

Maharta,N, dkk. (2010). Pengaruh Remediasi Terhadap Miskonsepsi Fisika Siswa SMA Kelas X. FKIP Unila. Diakses 20 September 2015, dari http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPF/article/viewFile/6105/3737

Meltzer, D.E. (2001). The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: a Possible “Hidden Variable”in Diagnostic Pretest Scores.Department of Physics and Astronomy, Lowa State University, Ames, Lowa 50011.Am. J. Phys. 70 (12).

Mundilarto. (2005). Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Sains. PPM Terpadu SMPN 2 Mlati. Yogyakarta: 20 April 2015.

Noperi, H. (2014). Pengembangan Modul Ilustratif Pembelajaran IPA SMP Berbasis Inkuiri Terbimbing Bermuatan Pendidikan Karakter. Thesis Tidak Dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

OECD. (2007). PISA 2006 science competencies for tomorrow’s world. Volume 1. Paris, France: OECD.

Ornek, F., Robinson, W. R., Haugan, M. P. (2008). What Makes Physics Difficult?. International Journal of Environment and Sciences Education, 3 (1), 30-34. Turkey: Balikesir University. Diperoleh 20 September 2015, dari http://www.ijese.com/V3_N1_Ornek.pdf.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Rianawaty, Ida. (2011). Sumber Belajar (Learning Resources). Diperoleh 2 Mei 2016, dari http://idarianawaty.blogspot.co.id/2011/04/sumber-belajar-learning-resources.html

Sampurno, A. (2009)Penerapan Metode Belajar Akif dalam Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Schleicher, Andreas. (2014). PISA 2012 Results inFocus: What 15-year-olds Know and What They Know. Paris: OECD

Sugiyanto. (2013). Pengembangan Modul Berbasis Inkuiri Terbimbing disertai Multimedia Pada Materi Keaneragaman Makluk Hidup di SMPN 1 Kendal Kabupaten Ngawi. Jurnal Bioedukasi. Volume 6 Nomor 1. Pp 22-33.

Suparno, Paul. (2009). Kajian Kurikulum Fisika SMA/ MA Berdasarkan kurikulum KTSP. Jakarta: PT Bumi Angkasa.

Suryani, F. &Fatkhulloh. (Ed.). (2012). Peningkatan Kreativitas Siswa dalam Proses Belajar Fisika pada Konsep Gelombang Elektromagnet Melalui Pembelajaran Think, Write, and Talk. Procending Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng &DIY. Purworejo:-

Syahbana, A. (2012). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning. Edumatika. Volume 02, NO 01. April 2012. Diakses 20 September 2015, dari http://www.unja.ac.id/online-journal/online-journal/index.php/edumatica/article/viewFile/604/538.

Syaifudin, A. (2011). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Handphone Format 3gp Untuk Materi Pelajaran Fisika Kelas X Pokok Bahasan Perpindahan Kalor. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Thiagarajan, dkk. (1974). Instructional Development for Training Teacher of Exceptional children. Bloomington Indiana: Indiana University

Tze Kiong, T. et al. (2011). The Development And Evaluation Of The Qualitis Of Buzan Mid Mapping Module. Procedia – Social and Behavioral Sciences. Universiti Tun Hussein Onn Malaysia.

Wahyuningsih, A.N. (2011). Pengembangan Media Komik Bergambar Materi System Saraf Untuk Pembelajaran yang Menggunakan Strategi PQ4R: Jurnal PP. Volume 1, NO. 2. November 2015.

Wasis. (2016). Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Pembelajaran Sains Fisika SMP. Cakrawala Pendidikan, Th XXV. No1. Surabaya: FMIPA UNS.

Winnie, S. (2009). Pendekatan Kombinasi Metode AHP dan Metode Cut Off Point pada Tahap Analisis Keputusan Perancangan Sistem Informasi Penjualan PT.X.http://eprints.undip.ac.id. Diakses 10 Februari 201

Refbacks

  • There are currently no refbacks.