PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS HIGH ORDER THINKING SKILL (HOTS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP/MTs

Emi Rofiah, Nonoh Siti Aminah, Widha Sunarno

Abstract

Pembelajaran IPA masih belum banyak mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik modul pembelajaran IPA berbasis High Order Thinking Skill (HOTS) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memperoleh modul pembelajaran IPA berbasis HOTS yang telah memenuhi kriteria layak, dan mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP N 2 Sragen setelah melakukan pembelajaran IPA menggunakan modul pembelajaran IPA berbasis HOTS. Penelitian pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis HOTS ini menggunakan prosedur pengembangan 4D yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (dessiminate). Tahap pendefinisian terdiri dari proses analisis kebutuhan, analisis materi, serta perumusan pembelajaran pada modul. Tahap perancangan modul sesuai dengan tahap pendekatan saintifik yang diintegrasikan ke dalam modul. Tahap pengembangan terdiri dari proses validasi kelayakan modul, revisi, dan aplikasi modul pembelajaran IPA berbasis HOTS di kelas VIIIE SMP N 2 Sragen. Tahap penyebaran merupakan proses penyebaran modul ke empat SMP/MTS di Kabupaten Sragen. Analisis data pada tahap pendefinisian dilakukan secara deskriptif kuantitatif berdasarkan presentase jawaban angket. Pada tahap pengembangan, dilakukan analisis cut off score untuk menentukan kelayakan modul, analisis kriteria penilaian berdasarkan angket penilaian, analisis quest terhadap hasil uji coba instrumen tes, serta analisis gain score terhadap hasil pretest dan posttest. Pada tahap penyebaran dilakukan analisis kriteria penilaian berdasarkan hasil angket penilaian. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) karakteristik khusus modul pembelajaran IPA berbasis HOTS memiliki lima tahap pembelajaran sesuai dengan pendekatan saintifik yang dituangkan pada rubrik dalam modul; 2) modul pembelajaran IPA berbasis HOTS yang dikembangkan memenuhi kriteria kelayakan pada aspek isi dan penyajian, bahasa, kegrafikan, dan aspek pembelajaran HOTS dengan nilai rata-rata 3,55 atau dalam kategori “sangat baik”; 3) modul pembelajaran IPA berbasis HOTS dengan tema sistem penglihatan manusia dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan nilai gain 0,49 atau dalam kategori “sedang”.

Keywords

modul IPA; high order thinking skill; kemampuan berpikir kritis

Full Text:

PDF

References

Adi, D. W. (2015). Pengembangan Modul Fisika Berbasis Discovery Learning dengan Pendekatan Problem based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas XI SMA/MA di Surakarta. Tesis, Universitas Sebelas Maret

Astika I. Kd. U, Suma I. K, & Suastra I. W. (2013). Pengaruh Model pembelajaran Berbasis masalah terhadap Sikap Ilmiah dan Keterampilan berpikir Kritis. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, vol 3 tahun 2013. Diakses pada 16 Sepetember 2015 dari http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/download/851/606

Azwar, S. (2007). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/MTs. Jakarta: BSNP

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas

Ennis, R. H. (1985). A Logical Basis for Measuring Critical Thinking Skill. Diunduh dari http://www.ascd.org/ASCD/pdf/journals/ed_lead/el_198510_ennis.pdf pada tanggal 16 Septembr 2015

Lestari. (2015). Pengembangan Modul IPA Terpadu dengan Pendekatan Saintifik Tema Sampah untuk Siswa Kelas VII SMP/MTs. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta

Listyawati, M. (2012). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu di SMP. Journal of Innovative Science Education (1) (2012) ISSN 2252-6412. Diunduh dari http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise/article/download/46/35 pada 6 Agustus 2016

Martin, M. O., .Mullis, V.S.I., Foy, P., Stanco, G. M. (2012). TIMSS 2011 International Results in Science. United States: TIMSS & PIRLS International Study Center

OECD. (2014). PISA 2012 Result: What Students Know and Can Do – Student Performance inMathematics, Reading and Science (Volume I, Revised Edition, February 2014). OECD Publishing

Pratama, H. (2014). Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Fisika SMP Kelas IX Berbasis Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada Materi Gerakan Bumi dan Bulan yang Terintegrasi Budaya Jawa. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pusat Kurikulum. (2006). Panduan pengembangan pembelajaran IPA Terpadu. Jakarta: Balitbang Depdiknas

Sulistyorini. (2009). Evaluasi Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit TERAS

Thiagarajan, S., Semmel, D. S., & Semmel, M. I. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Minnesota: Center for Innovation in Teaching the Handicapped

Winarno. (2014). Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis High Order Thinking Skill (HOTS) pada Tema Energi. Tesis, Universitas Sebelas Maret

Yannurdanti, P. (2013). Peningkatan Efektifitas Pembelajaran IPA Terpadu melalui Penggunaan Modul Berbasis Salingtemas Materi Cahaya dan Mata dengan Tema Cahaya dan Manfaatnya. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta

Refbacks

  • There are currently no refbacks.