PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INQUIRY LAB PADA MATERI SISTEM GERAK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 1 MEJAYAN

Andrias Marstanto Setyo Pranoto, Sajidan Sajidan, Baskoro Adi Prayitno

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengembangkan modul berbasis  Inquiry Lab untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem gerak, 2) menguji kelayakan modul berbasis Inquiry Lab untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem gerak, 3) menguji keefektivan modul berbasis Inquiry Lab untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem gerak di SMA Negeri 1 Mejayan. Pengembangan modul berbasis Inquiry Lab mengacu pada 9 langkah model Research and development (R&D) dari Borg and Gall (1983) meliputi: 1) penelitian dan pengumpulan data, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk, 4) uji coba produk awal, 5) revisi produk I, 6) uji coba lapangan, 7) revisi produk II, 8) uji coba lapangan operasional, 9) revisi produk akhir. Analisis hasil penelitian menggunakan dua teknik yaitu deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif (suwastono, 2011). Hasil penelitian menunjukkan: a) Karakteristik Modul Biologi Inquiry Lab pada Materi Sistem Gerak yang dikembangkan menggunakan sintak Inquiry Lab, meliputi observasi, manipulasi, generalisasi, verifikasi dan aplikasi. Setiap kegiatan pembelajaran siswa di arahkan untuk menemukan konsep melalui aktivitas laboratorium, b) Kelayakan modul berbasis Inquiry Lab sebagai berikut: a) Uji validasi ahli materi 93,00% dengan kualifikasi sangat baik, b) Validasi ahli pengembangan desain 82,90% dengan kualifikasi sangat baik, c) Validasi ahli perangkat 95,70% dengan kualifikasi sangat baik, d) Uji kelompok kecil pengguna lapangan (guru dan siswa), validator praktisi (guru) 92,00% dengan kualifikasi sangat baik, e) Uji lapangan terbatas 83,82% dengan kualifikasi sangat baik. 3) Keefektifan Modul Biologi berbasis Inquiry Lab pada materi sistem gerak efektif dalam meningkatkan hasil belajar  siswa karena menunjukkan adanya perbedaan hasil posttest antara kelas modul berbasis Inquiry Lab dan kelas modul sekolah dengan nilai Sig.=0.000 < α=0.05

Keywords

Modul; Inquiry Lab; Hasil Belajar

Full Text:

PDF

References

Ali, Muhammad. 2007. Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : Percetakan Sinar Baru

Berkmen, M.B., Murthy, C.A., and Broulidakis, M.P.. (2014) An Inquiry-Based Laboratory Module to Promote Understanding of the Scientific Method and Bacterial Conjugation.

Borg, W.R., Gall, M.D. 1983. Educational Research an Introduction (Revision Edition). USA: Von Hoffman Press.

BSNP. 2013. Laporan Hasil Ujian Nasional. Jakarta: Puslitbang Kemdikbud.

Depdiknas. 2008.Standar Penilaian Buku Pelajaran Sains. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Gagne, R. 1980. Learnabel Aspects of Human Thinking. New York: The Eric Science, Mathematics and Environmental Education Clearing House .

Galbreath, J. 1999. Preparing the 21st Century Worker : The Link Between Computer Based Technology and Future Skill Sets. Educational Technology, 39 (6): 4-22.

Hanson, D., Wolfskill, T. 2000. Process Workshop-A New Model for Instruction. Journal of Chemical Educatiuon, 75(1) : 120-130.

Johnson, L., Adams, S. 2011. Inquiry Lab: The Report from the Implementation Project. Texas: The New Media Consortium.

Johnson, L., Smith, R., Smythe, J., et al. Johnson, L., Smith, R., Smythe, J., et al. 2009. Challenge-Based Learning: An Approach for Our Time. Austin, Texas: The New Media Consortium.

Prasart Nuangchalerm dan Benjaporn Thammasena (2009). Cognitive Development, Analytical Thinking and Learning Satisfaction of Second Grade Students Learned through Inquiry-Based Learning

Prastowo. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Ricketts, J.C., Rudd, R.D. 2005. Critical Thinking Skills Of Selected Youth Leaders: The Efficacy Of Critical Thinking Dispositions, Leadership, And Academic Performance. Journal of Agricultural Education, 46, ( 1).

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Santyasa, I.W. 2009. Metologi Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul. Makalah disajikan dalam penelitian bagi SD, SMP, SMA, dan SMK di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung, 12-14 Januari 2009.

Suryadi. 2005. Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung Serta Pendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung dalam Rangka meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematika Tingkat Tinggi Siswa SLTP. Tesis tidak diterbitkan. Bandung :SPS UPI.

Snyder, L.G., Snyder. M.J. 2008. Teaching Critical Thinking and Problem Solving Skills. The Delta Epselon Journal, 50 ( 2): 90-99.

Stobaugh, R. 2013. Assessing Critical Thinking in Elementary School Meeting the Common Core. New York: Routledge.

Swiden, C.L. 2013. Effects Of Inquiry Lab On Student Motivation And Achievement. Montana : Montana State University

Vajoczki, S., Watt, S., Vine, M.M., Liao, Xueqing (Rose). 2011. Inquiry Learning : Level, Discipline, Class Size, What Matters?. International Journal for the Scholarship of Teacing and Learning. Volume 5(1).

Waters, Norman C. (2012) The Advantages of Inquiry-Based Laboratory Exercises within the Life Sciences.

Wenning, 2010 & Khan 2011. “Sample Learning Sequences Based on The Levels of Inquiry Model of Science Teaching.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.