KAJIAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY) DENGAN METODE OBSERVASI LABORATORIUM DAN METODE OBSERVASI LAPANGAN DI TINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS SISWA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran model SETS (Science, Environment, Technology, and Society) dengan metode observasi laboratorium dan metode observasi lapangan, sikap ilmiah dan kreativitas siswa serta interaksi ketiganya terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan dilaksanakan Oktober 2011 sampai bulan Juni 2012. Populasi semua siswa kelas VII SMPN 2 Jatiroto, Wonogiri. Sampel penelitian diambil dengan metode cluster random sampling terdiri dari 2 kelas. Kelas VII A menggunakan model SETS dengan metode observasi laboratorium dan kelas VII B menggunakan model SETS dengan metode observasi lapangan. Data sikap ilmiah siswa dan kreativitas siswa sebagai variabel moderator diperoleh melalui angket, data prestasi belajar sebagai variabel terikat untuk aspek kognitif diperoleh melalui tes, dan data prestasi aspek afektif dan aspek psikomotor melalui lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Anava desain faktorial 2x2x2 menggunakan software komputer SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan: (1) ada pengaruh prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran biologi model SETS dengan metode observasi laboratorium dan metode observasi lapangan; (2) ada pengaruh sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah terhadap prestasi belajar siswa; (3) ada pengaruh antara kreativitas tinggi dan kreativitas rendah terhadap prestasi belajar siswa; (4) tidak terdapat interaksi antara model SETS dengan metode observasi laboratorium dan metode observasi lapangan dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar siswa; (5) tidak terdapat interaksi antara model SETS dengan metode observasi laboratorium dan metode observasi lapangan dengan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa; (6) tidak terdapat interaksi antara sikap ilmiah dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa; (7) tidak terdapat interaksi antara metode observasi laboratorium dengan metode observasi lapangan, sikap ilmiah dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Angel, Serrano-Aroca. (2015). Real and Virtual Bioreactor Laboratory Sessions by STSE-CLIL. Web Quest Journal.homepage: www.elsevier.com/locate/ece. Education for Chemical Engineers
Arsyad, A. (2005). Media Pembelajaran. Cetakan Keenam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Baharuddin.(1982). Peranan Kemampuan Dasar Intelektual Sikap dan Pemahaman dalam Fisika Terhadap Kemampuan Siswa Di Sulawesi Selatan Membangun Model Mental. Disertasi Doktor FPS. IKIP Bandung
Binadja, A. (1999). Pendidikan SETS (Science, Enviroment, Technologi, and Society). Semarang: Universitas Negeri Semarang
Binadja, A. (2001). Wawasan SETS dalam Pengembangan Kurikulum Sains. Karya Tulis disajikan dalam Seminar Lokakarya Pendidikan SETS bekerja sama antara SAEMORESCAM, Penang, Malaysia dan UNNES
BNSP. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Budiningsih, A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Brotowidjoyo, Mukayat D. (1985). Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta:Akademika Pressindo.
Budiyono, (2004). Statistika Untuk Penelitian ed. Ke-2, Surakarta; UNS Press.
Buzan, Tony. (2010). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gamedia Pustaka.
Del Rosario, B.I. (2009). Science, Technology, Society and Environment (STSE) Approach in Environmental Science for Nonscience Students in a Local Culture. Vol. 6 No.1 December 2009.ISSN:2094-1064.CHED Accedited Research Jurnal. Category B
Depdikbud. (1993). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Depdiknas. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang
Dewi, Shinta. (2008). Ketrampilan Proses Sains. Bandung: Tirta Emas
Figuerido, Rocha & Dutra. (2016). CTSA Approach in Education: Opportunities and Challenges in Contuining Education Teachers. Article submitted in October/2015 and accepted in February/2016.DOI:10.15628/holos.2016.3522
Gresh, H.(2015). Enhancing Decision-Making in STSE Education by Inducing Reflection and Self-Regulated Learning. Springer Science+Business Media Dordrecht.
Hakim, Thursan. (2001). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Hawadi, Reni Akbar. (2001). Kreativitas. Jakarta: Grasindo
Herawati Susilo. (2000). Kapita Selekta Pembelajaran Biologi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hamalik, Ommar (1990). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Margono. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Maryati, S. (2009). Pembelajaran Sains, Teknologi Masyarakat dengan Metode Observasi Lingkungan Ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Konsep Diri Siswa. Tesis: Program Studi Magister Pendidikan Sains FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogjakarta.Kanisius
Munandar, Utami. (2004). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta
Nuryani, Y. Rustaman. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi-Cet. 1. Malang: Universitas Negeri Malang.
Panen, Paulina. (2004). Belajar dan Pembelajaran 1. Cetakan ke-6. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Pedretti, EG. (2006). Promoting Issues-Based STSE Perspectives In Science Teacher Education: Problems Of Identtity and Ideology Sci & Educ (2008) 17:941-960
Poedjiadi, A. (2005). Sains Teknologi Masyarakat. Bandung: Remaja Rosdakarya
Prayitno dan Erman Amri. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakata: Rineka Cipta
Ratna Wilis Dahar. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta. Erlangga
Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Alfabeta: Bandung.
Riyadi, S. (2009). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Pendekatan Salingtemas Melalui Metode Eksperimen Dan Demontrasi Dengan Memperhatikan Kemampuan Awal Dan Kreativitas Siswa. Tesis: Program Studi Magister Pendidikan Sains FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A.M. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Sayekti, I.C. (2012). Pembelajaran IPA Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Ditinjau Dari Kemampuan Analisis dan Sikap Ilmiah Siswa. jurnal.pasca.uns.ac.id. Vol 1. (2)
Setiyono, F.P. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil kali Kelarutan (KSP) Dengan Pendekatan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreativitas Siswa. Journal Penelitian Pendidikan.Unnes.ac.id.Vol 1. (2)
Suharsimi Arikunto. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Slavin, Robert. (1994). Cooperative Learning: Theory, Reseach and Practice, London: Allymand Baca
Triandis, Harry.C. (1971). Attitude and Attitude Change. Toronto: Jhon Willey and Sons
Trowbridge and Bybee. (1991). Becoming a Secondary School Science Teacher. Colommbus: Merrill Publishing Company.
Ulum, B. (2007). Sikap Ilmiah.Diakses 25 Juli 2011, jam 23.53. Dari alamat website : http: //www.blogbahrul.wordpress.com/2007/11/28/ sikap-ilmiah/
Wasis, Sugeng Yuli Irianto. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam I Untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wartono. (2004). Materi Pelatihan Terintegrasi Sains. Jakarta: Depdiknas.
Wenno, I.H, (2008), Strategi Belajar Mengajar Sains Berbasis Kontekstual, Yogyakarta: Inti Media.
Refbacks
- There are currently no refbacks.