PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA/MA KELAS X PADA MATERI DINAMIKA GERAK

Fengky Adie Perdana, Sarwanto Sarwanto, Sukarmin Sukarmin

Abstract

Pembelajaran Fisika yang di terapkan di SMA Warga Surakarta belum mengarahkan siswa pada pembelajaran berbasis keterampilan proses dan cenderung teacher centered. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menyusun modul elektronik pembelajaran Fisika berbasis keterampilan proses sains, serta menguji efektivitas modul terhadap kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa.  Metode penelitian dan pengembangan yang digunakan Research and Development (R&D). Model penelitian dan pengembangan menggunakan model penelitian 4D Thiagarajan. Modul Fisika dikembangkan menggunakan pendekatan keterampilan proses sains dengan langkah: mengamati, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, melakukan eksperimen, menganalisis data, menyimpulkan dan mengomunikasikan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, lembar validasi, lembar observasi dan soal pretest&post test. Analisis hasil angket, kelayakan modul dan hasil observasi dianalisis dengan diskriptif kualitatif berdasarkan skor kriteria. Analisis kemampuan berpikir kritis diuji dengan program SPSS dengan uji parametrik sampel berpasangan, sedangkan motivasi belajar dianalisis menggunakan uji non parametrik Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) modul elektronik telah dikembangkan dengan mengintegrasikan keterampilan proses sains untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa. 2) Modul elektronik Fisika berbasis keterampilan proses sains memenuhi kriteria sangat baik, dilihat dari hasil validasi materi, media, validasi praktisi pendidikan dan teman sejawat, dengan nilai rata-rata 3,80 lebih besar dari nilai minimum kelayakan 3,78. 3) efektivitas modul berbasis keterampilan proses sains didapatkan nilai N-gain dari uji coba besar  0,67 pada kelas sampel dan 0,59 pada kelas kontrol yang dikategorikan ˝sedang˝. 4) Implementasi modul elektronik Fisika berbasis keterampilan proses sains ini dinilai efektif meningkatkan motivasi belajar siswa. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,027 lebih rendah dari taraf signifikansi α =0,05, hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar kelas sampel dan kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa menggunakan modul Fisika berbasis keterampilan proses sains lebih baik dari pembelajaran konvensional

Keywords

Modul elektronik; Keterampilan Proses Sains; Kemampuan Berpikir Kritis; Motivasi Belajar Siswa

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.