PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI SMA/MA

Ulfatun Handayani, Mohammad Masykuri, Nonoh Siti Aminah

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik modul Fisika berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi usaha dan energi di SMA/MA; (2) kelayakan modul Fisika berbasis PBL pada materi usaha dan energi di SMA/MA; (3) modul fisika berbasis PBL efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada materi usaha dan energi di SMA/MA. Metode penelitian ini adalah R&D dengan mengacu model 4-D (four D model) yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel (1974). Model 4-D terdiri dari define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebarluasan). Modul dinilai berdasarkan kelayakan materi, media, dan bahasa, serta uji coba (terbatas dan  kelompok besar) kepada siswa, dan tahap penyebaran pada Guru Fisika. Pengumpulan data penelitian pada tahap define menggunakan angket analisis kebutuhan guru dan siswa. Sedangkan tahap design menggunakan analisis KI dan KD untuk menentukan desain awal modul. Kemudian  tahap develop menggunakan angket validasi ahli (ahli materi, ahli media, ahli bahasa, guru, dan teman sejawat), dan pada tahap disseminate menggunakan angket penyebaran. Hasil penelitian pada tahap define yaitu analisis kebutuhan siswa > 80% dan analisis kebutuhan guru sebesar 100%. Pada tahap design didapatkan data kualitatif berupa analisis silabus, KI, dan KD. Sedangkan pada tahap develop menunjukkan hasil validasi ahli materi, media, bahasa, sebesar 93,75%, 98,82%, 71,43% dengan kategori “sangat baik”. Kemudian hasil dari guru fisika dan teman sejawat sebesar 82,23%, dan 87,65% dengan kategori “sangat baik”. Untuk tahap disseminate didapatkan hasil sebesar 82,23% dengan kategori “sangat baik”. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) modul fisika disusun berbasis PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Modul disesuaikan dengan langkah pembelajaran PBL, yaitu merumuskan masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan kesimpulan; (2) modul dikategorikan layak oleh (ahli materi, ahli media, ahli bahasa, guru, dan teman sejawat) yang menunjukkan nilai rata-rata 86,78 > cut off  85,12. Serta didukung dengan respon positif dari siswa dan hasil disseminate yang dilakukan pada guru fisika yang mengkategorikan modul sangat baik; (3) penggunaan modul tersebut dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa berdasarkan hasil perhitungan N-Gain yang menunjukkan nilai 0,43 dengan kategori sedang.

Keywords

Modul; Problem Based Learning (PBL); Keterampilan Berpikir Kritis

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.