PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY LABORATORY DIPADUKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (IL-2TS) PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN ANALISIS DAN KOMUNIKASI SISWA

Krisenciana Firija Nuri Wulandari, Sajidan Sajidan, Sugiyarto Sugiyarto

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) karakteristik model inquiry laboratory yang dipadukan dengan model two stay two stray , (2) kelayakan model inquiry laboratory yang dipadukan dengan model two stay two stray, dan (3) keefektifan model inquiry laboratory yang dipadukan dengan model two stay two stray pada materi sistem Ekskresi di kelas XI IPA SMA Negeri 7 Kota Kediri. Rancangan penelitian menggunakan metode Research & Development (R & D)  yang merupakan modifikasi dari model pengembangan Borg & Gall (1983). Prosedur yang dilakukan adalah penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan produk awal, uji coba lapangan terbatas, revisi produk awal, dan uji pelaksanaan lapangan, revisi produk kedua, Uji lapangan operasional, revisi produk akhir. Kelayakan model, materi,  dan perangkat pembelajaran dinilai oleh satu ahli perangkat pembelajaran, satu ahli materi, dan tiga praktisi pendidikan. Subjek uji coba pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Kota Kediri berjumlah 78 siswa dengan rincian 15 siswa untuk uji coba lapangan terbatas dan 63 siswa untuk uji coba pelaksanaan lapangan. Data hasil penelitian dianalisis dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil pengembangan memberikan kesimpulan: (1) Karakteristik model IL-2TS terdiri dari enam tahap yaitu observasi kelompok, manipulasi, generalisasi, Two Stay Two Stray, verifikasi, dan aplikasi. (2) Hasil validasi oleh ahli perangkat pembelajaran,  praktisi pendidikan, pengguna guru dan siswa   dengan kategori sangat sesuai dan layak. Hasil validasi oleh ahli materi  dengan kategori sesuai dan layak, sehingga Model IL-2TS  layak diterapkan pada pembelajaran di kelas. (3) Model Pembelajaran IL-2TS efektif untuk meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta dapat memberdayakan kemampuan analisis dan komunikasi siswa. Hasil Uji-t menunjukkan adanya perbedaan hasil  yang signifikan antara siswa dalam modelling class dan siswa dalam existing class. Hasil belajar siswa dalam modelling class lebih baik dibanding existing class. Keterlaksanaan sintaks pada proses pembelajaran pada kegiatan guru dan siswa  menunjukkan penilaian sangat baik.

Keywords

mode pembelajaran; Inquiry Laboratory; Two Stay Two Stray; Anaalisis; Komunikasi

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.