Kekayaan Spesies Kelelawar Ordo Chiroptera Di Gua Wilayah Selatan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Apriandi, J., Kartono, AP.,dan Maryanto. (2008). Keanekaragaman dan kekerabatan spesies kelelawar berdasarkan kondisi mikroklimat tempat bertenger pada beberapa goa di kawasan Gua Gudawang.J. Biol. Indo. 5(2): 121-134
Baudinette, R.V., Churchill, S.K., Christian,K.A., Nelson, J.E.,and Hudson, P.J. (2000). Energy, Water Balance And The Roost Microenvironment In Three Australian Cave-Dwelling Bats (Microchiroptera).J. Comp. Physiol. B, 170: 439-446
Corbet, GB.and JE Hill. (1992). The mammal of the Indomalayan region. Asystematic review. Natural history museum publications: Oxford University Press
Castillo,AE., Meneses, GC., Davilla-Montes, MJ., Anaya MM.,and Leon, PR. (2009). Seasonal distribution and circadian activity in the troglophile long-footed robber frog Eleutherodactylus longipes (Anura: Brachycephalidae) at LosRiscos Cave,
Queretaro, Mexico: Field and laboratory studies. J. Cave andKarst Studies 71(1):121-128
Dunn, F.L. (1978). Gua Anak Takun Ecological Observation.The Malayan Nature J. 19(1): 75-87
Fajri, S. R.dan Hadiprayitno, G. (2013). Kelelawar Pulau Lombok. Proseding Seminar Nasional “Penelitian dan Pembelajaran Sains” Program Pascasarjana Universitas Mataram.
Gunnell, A., Yani, M., Kitchener, D. (1996). Proceedings of the First International Conference on Eastern Indonesian- Australian Vertebrate Fauna. Perth, Australia: Western Australian Museum.
Hutson, A.M. and Kingston, T. (2008). Phoniscus atrox. In: IUCN 2014. IUCN Red List of Threatened Species. www.iucnredlist.org. 27/6/2014
Kitchener, D. J., Boeadi, Charlton, L.and Maharadatunkamsi. (2002). Mamalia Pulau Lombok. Bidang Zoologi Puslit Biologi-LIPI, The Gibbon Foundation Indonesia, PILI-NGO Movement. Bogor
Maryanto, I.and Maharadatunkamsi. (1991). Kecenderungan spesies spesies kelelawar dalam memilih tempat bertengger pada beberapa gua di Kabupaten Sumbawa.Media Konservasi. 3:29-34
Riswandi, Hafiz. (2012). Kelelawar Gua di TNAP.J. Biol. Indo. 5(2)
Seckerdieck, A., Walther, B.,and Halle S. (2005). Alternative use of two different roosttypes by a maternity colony of the lesser horseshoe bat (Rhinolophushipposideros). Journal Mam. Biol. 8: 216-224
Suyanto, A. (2001). Kelelawar Indonesia. Puslitbang Biologi LIPI. Jakarta
Wijayanti. (2001). Komunitas Fauna Gua Petruk dan Gua Jatijajar Kabupaten kebumen Jawa Tengah.(Tesis tidak dipublikasikan: Progam Pasca Sarjana Universitas Indonesia Jakarta)
Wijayanti, F., Solihin, D., Ali Kodra, H.S dan Maryanto, I. (2010). Pengaruh fisik gua terhadap struktur komunitas kelelawar pada beberapa gua karst di gombong kabupaten kebumen jawa tengah.Jurnal Biologi Lingkungan Vol. 4(2)
Wijayanti, F. (2010). Kelimpahan, Sebaran, dan Keanekaragaman Spesies Kelelawar (Chiroptera) pada Beberapa gua dengan Pola Pengelolaan Berbeda di Kawasan Karst Gombong Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. (Penelitian tidak dipublikasikan Dana RAB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Wijayanti, F. (2011). Biodiversitas dan Pola Pemilihan Sarang Kelelawar: Studi Kasus di Kawasan Karst Gombong Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Institut Pertanian Bogor.
Wijayanti, F. (2011). Ekologi, relung, pakan, dan strategi adaptasi kelelawar penghuni gua di karst gembong jawa tengah. (Disertasi tidak dipublikasikan Institut Pertanian Bogor)
Zahn, A.and Hager, I. (2005). A cave dwelling colony of Myotis daubentonii in Bavaria, Germani.Journal Mam. Biol. 70 : 242-165
DOI: https://doi.org/10.20961/bioedukasi-uns.v7i2.2926
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Bioedukasi
|
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.