Keragaman Genetik Pertumbuhan pada Sifat Bentuk Batang dan Indeks Volume Kayu Surian (Toona sinensis Roem) di Plot Uji Provenans Candiroto, Jawa Tengah
Abstract
Uji provenan untuk memilih materi genetik surian yang akan dilibatkan dalam program pemuliaan telah dilakukan di Candiroto, Jawa Tengah dengan menguji 15 provenans dengan rincian 5 provenans dari Jawa Barat, 8 provenas dari Jawa Tengah dan 2 provenans dari Jawa Timur. Desain pengujian berbentuk square plot (5 x 5), 25 pohon setiap blok, 3 replikasi dengan jarak tanam 3 x 3m pada areal seluas 1,2 Ha. Pengamatan periodik dilakukan dengan melakukan pengukuran beberapa sifat pertumbuhan penting antara lain bentuk batang dan indeks volume kayu. Pemilihan kedua sifat tersebut berdasarkan peruntukan kayu surian adalah untuk bahan kayu pertukangan yang dipersyaratkan memiliki bentuk batang lurus, silindris dengan tinggi bebas cabang seoptimal mungkin, serta mampu menghasilkan volume kayu yang maksimal. Pengamatan pada umur 11 tahun terhadap bentuk batang dilakukan berdasarkan skor 1 – 5 sedangkan indeks volume batang dihitung tanpa dikalikan angka bentuk. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai rerata bentuk batang surian terdistribusi paling banyak pada pada rentang skor 2,03 – 4,21 dengan nilai rerata 3,2 yang mengindikasikan bentuk batang surian cenderung lurus mulai dari setengah tinggi bebas cabang hingga batang lurus setinggi bebas cabang. Pengamatan indeks volume seluruh provenans berada pada kisaran 0,11 - 0,33 m3 denga nilai rerata sebesar 0,23 m3. Analisis varian menunjukkan kedua sifat tersebut sangat dipengaruhi asal provenans. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa peringkat seluruh provenan untuk kedua sifat tidak selaras. Berdasarkan sifat bentuk batang dan indeks volume dari seluruh provenans yang diuji maka peluang menetapkan provenans terbaik untuk ditetapkan sebagai sumber materi genetik untuk pembangunan populasi pemuliaan telah dapat dilakukan karena data yang digunakan telah memenuhi setengah daur penebangan. Keterbatasan jumlah famili dan individu yang di plot uji provenans dapat dilengkapi dengan infusi atau penambahan materi genetik dari provenans terpilih tersebut dengan tetap mempertimbangkan area koleksi yang mewakili sebaran provenas dan kecukupan jumlah famili. Untuk mendapatkan panduan dalam infusi materi genetik maka diperlukan informasi keragaman genetik, sehingga koleksi materi genetik lanjutan yang akan dilakukan dapat lebih efektif.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Asdar, M. (2010). Sifat Pemesinan Kayu Surian (Toona sinensis Roemer) dan Kepayang Jurnal.Penelitian Hasil Hutan Vol. 28 No. 1, Maret 2010: 18-28.
Badan Litbang Kehutanan. (2009). Road Map Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010-2025. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Jakarta. Halaman 4 – 16.
Darwis, A., Wahyudi, I. & Damayanti, R. (2012). Struktur Anatomi Kayu Surian (Toona sinensis Roem). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis Vol. 10 No. 2 Juli 2012. Page 159-167.
Harneti, D., Iryanto, Y., Sabarudin, L., Nurlelasari, Mayanti, T., Safari, A., & Julaeha, E. (2013). Senyawa Katekin Yang Bersifat Toksik Dari Kulit Batang Tumbuhan Surian (Toona sinensis). Bionatura-Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati Dan Fisik Vol. 15, No. 2, Juli 2013: 95 – 99. ISSN 1411 – 0903
Gui-Xiang Z, Bao-gang Z, Lin L, Qin Z. & Lin G. (2010). Study on the relationship between Toona sinensis Roem stand productivity and site conditions in Sichuan Basin. Ecological Economy (2010)6:387-39
Herwanti, S. (2015). Potensi kayu rakyat pada kebun campuran di desa pesawaran indah kabupaten pesawaran. Jurnal sylva lestari ISSN 2339-0913 vol. 3 no. 1, januari 2015 (113—120).
Indira, E.P. (2006). Provenans variation in Gmelina arborea with particular reference to tree form. Journal of tropical forest science 18(1): 36-50
Jayusman, Mashudi & Syamsuwida, D. (2006). Mengenal dan Membudidayakan Surian. Jenis dengan Spektrum Pemanfaatan Luas. ISBN: 978-979-3819-42-6. 49 Halaman.
Keiding, H., Lauridsen, E.B., & Wellendorf, H. (1984, April). Evaluation of Series of Teak and Gmelina Provenance Trials Selection, Their Assessment and Analysis of observation. Proceeding of a joint Work Conference on Provenance and Genetic Improvement Strategies in Tropical Foreset Trees. 9-14 APRIL` 1984. PAGE 30-69
Kemenhut. (2004). Kelompok dan nama jenis tanaman dalam Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN). Surat Keputusan Menteri Kehutanan: SK 272/Menhut-V/2004 tanggal 22 Juli 2004
Mansur, I. (2009). Pembahasan RPI Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu Pertukangan di Hotel Ibis Jakarta tanggal 30 Oktober 2009. Tidak diterbitkan.
PFIIP. (2009). Poor farmer Income Improvement through Innovation Project. Kabupaten Temanggung tahun 2009. Hal 4-7.
Simon, H. (1996). Metode Inventori Hutan. Edisi 1, Cetak 2. Halaman 7 – 15. Aditya Media. Yogyakarta.
Suhaya, Y. (2013). Potensi dan Penyebaran serta Karakteristik Fisik, Mekanik dan Anatomi Makro Kayu Surian (Toona sinensis Roem) pada Berbagai Kondisi Ekologi di Jawa Barat. Program Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran. Bandung. (Tidak dipublikasikan).
You H. Y., C. J. Chen, H. L. Eng, P. L. Liao & S. T. Huang. (2013). The Effectiveness and Mechanism of Toona sinensis Extract Inhibit Attachment of Pandemic Influenza A (H1N1) Virus. Hindawi Publishing Corporation Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. Volume 2013, Article ID 479718, 12 pages. http://dx.doi.org/10.1155/2013/ 479718.
DOI: https://doi.org/10.20961/bioedukasi-uns.v11i1.19730
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi
|
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.