Communities Perception and Adaptation Towards The Tidal Flood Disaster (Case Study: Belawan City – Medan)
Abstract
Pemanasan global dan perubahan iklim berdampak terhadap peningkatan permukaan air laut. Akibatnya, terjadi banjir Rob di kawasan permukiman pesisir. Masyarakat pesisir tidak selalu mengganggap banjir rob sebagai bencana sehingga respon dan mitigasi juga lambat. Kota Belawan yang terletak di Utara Kota Medan rutin mengalami banjir rob. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi dan adaptasi masyarakat Belawan dalam menghadapi banjir Rob. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga kegiatan workshop, dengan peserta kepala lingkungan, anggota Badan Pemberdayaan Masyarakat, perwakilan organisasi masyarakat (karang taruna, kaum ibu) dan Lembaga Swadaya Masyarakat di Kelurahan Belawan II. Hasil analisis data menunjukkan terjadi perubahan persepsi dari banjir bukan sebagai bencana menjadi bencana yang mengganggu dan merugikan seiring dengan tingkat kerugian yang dialaminya. Perlunya upaya adaptasi secara bertahap seiring dengan perkembangan resiko yang dialaminya. Pengalaman positif akan membantu masyarakat memaksimalkan pengelolaan resiko bencana dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.