Analisis persepsi dan permasalahan yang dihadapi dalam penerapan pembelajaran online mata pelajaran matematika di kelas v sekolah dasar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi persepsi guru dan siswa mengenai pembelajaran online, serta untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam penerapan pembelajaan online mata pelajaran matematika di kelas V SD Negeri 1 Sruni.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data primer dan data sekunder merupakan data dalam penelitian ini. Data primer diperoleh dari wawancara dengan guru wali kelas V dan siswa kelas V serta dari hasil observasi lapangan di SD Negeri 1 sruni. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumentasi. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian yang dipilih adalah 1 wali kelas V dan 4 siswa kelas V yang dipilih dengan menggunkan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi . Uji validitas data menggunkan triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data interaktif.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa guru dan siswa berpersepsi bahwa pembelajaran online adalah pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet dan smartphone dengan mengunakan aplikasi atau platform pemebelajaran dan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, tanpa harus bertatap muka secara langsung. Permasalahan yang dihadapi dalam penerapan pembelajaran online ini adalah signal yang tidak stabil, memerlukan biaya tambahan, minimnya perhatian dari orang tua, Rendahnya pemahaman dan kemampuan siswa dalam mengoperasikan aplikasi atau Platform  pembelajaran online. Kesulitan dalam mengukur kemampuan dan tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang disampaikan. Permasalahan dalam penerapan pembelajaran matematika di kelas V SD Negeri 1 Sruni secara online adalah Pemahaman siswa terhadap materi matematika kurang maksimal. Pemahaman siswa yang berbeda-beda.