Profil kesalahan peserta didik sekolah dasar dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi penaksiran

Nur Ainsah Saleh, Riyadi Riyadi, Siti Kamsiyati

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji macam-macam kesalahan peserta didik dalam penyediaan materi cerita, dan untuk mengkaji faktor-faktor yang mendasari kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan materi nilai cerita siswa kelas IV SD Negeri Karangasem angkatan 2020. / 2021. Studi tersebut menggunakan pendekatan kualitatif . Studi tersebut akan mendeskripsikan kesalahan anak didik yang menyelesaikan cerita bahan. Teknik data adalah tes, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas data adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Karangasem, sembilan dari 30 peserta didik. Subjek diambil dengan pemilihan tiga kelompok nilai. Analisis data menggunakan model interavtive.Penelitian yang mengarah pada kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas IV Karangasem yaitu kesalahan kesalahan kesalahan, kesalahan kesalahan, kesalahan kesalahan dan kesalahan enconding. Persentase kesalahan terbesar yang dilakukan siswa dari kesalahan kesalahan kesalahan adalah 66,67%, kesalahan membaca yang dilakukan siswa adalah kesalahan membaca sebesar 17,78%. Faktor yang mendasari kesalahan hitung peserta didik dalam soal cerita adalah sangat teliti dalam mengambil informasi tentang cerita, tidak tahu apa yang diketahui dan ditanyakan serta lupa menulisnya, kesalahpahaman dalam perhitungan komputasi dan langkah-langkah solutif dalam menulisnya, ketidaksesuaian pada akhirnya, kesalahan unit pada jawaban dan tidak ditemukan kebenaran.kesalahan proses keterampilan dan kesalahan enconding. Persentase kesalahan terbesar yang dilakukan siswa dari kesalahan kesalahan kesalahan adalah 66,67%, kesalahan membaca yang dilakukan siswa adalah kesalahan membaca sebesar 17,78%. Faktor yang mendasari kesalahan hitung peserta didik dalam soal cerita adalah sangat teliti dalam mengambil informasi tentang cerita, tidak tahu apa yang diketahui dan ditanyakan serta lupa menulisnya, kesalahpahaman dalam perhitungan komputasi dan langkah-langkah solutif dalam menulisnya, ketidaksesuaian pada akhirnya, kesalahan unit pada jawaban dan tidak ditemukan kebenaran. kesalahan proses keterampilan dan kesalahan enconding.Persentase kesalahan terbesar yang dilakukan siswa dari kesalahan kesalahan kesalahan adalah 66,67%, kesalahan membaca yang dilakukan siswa adalah kesalahan membaca sebesar 17,78%. Faktor yang mendasari kesalahan hitung peserta didik dalam soal cerita adalah sangat teliti dalam mengambil informasi tentang cerita, tidak tahu apa yang diketahui dan ditanyakan serta lupa menulisnya, kesalahpahaman dalam perhitungan komputasi dan langkah-langkah solutif dalam menulisnya, ketidaksesuaian pada akhirnya, kesalahan unit pada jawaban dan tidak ditemukan kebenaran.  

Keywords

matter of story, penaksiran, the learner’s mistakes, blame factors

Full Text:

PDF

References

A. Kirom, “Peran Guru Dan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Berbasis Multikultural,” Al Murabbi, vol. 3, no. 1, pp. 69–80, 2017. [2] A. Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: Kencana, 2015. [3] N. Andriani, S. Sutarto, dan B. R. Ayu Febrilia, “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Materi Keliling Dan Luas Lingkaran Smpn 3 Narmada Ditinjau Dari Peta Kognitif,” JPIn J. Pendidik Indones., vol. 2, no. 1, pp. 20–32, 2019. [4] A. Amir, “Kemampuan Penalaran dan Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika,” Logaritma, vol. II, no. 1, pp. 18–33, 2014. [5] R. I. Fauziyyah, S. Kamsiyati, dan A. Surya, “Peningkatan keterampilan pemecahan masalah matematika melalui strategi pembelajaran relating , experiencing , applying , cooperating , transfering ( REACT ) pada peserta didik kelas V sekolah dasar,” Didakt. Dwija Indria, vol. 8, no. 3, 2020. [6] I. R. W. A. Hidayatullah, Riyadi, “Implementasi model pembelajaran individualization ( TAI ) untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah perkalian bilangan cacah peserta didik kelas V sekolah dasar,” Didakt. Dwija Indria, vol. 8, no. 4, pp. 8–13, 2020. [7] E. Kurniawati, H. Hartanto, dan Z. Zamzaili, “Pengaruh Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction (Arias) Integratif dan Kemampuan Awal dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama di Kepahiang,” None, vol. 2, no. 2, pp. 174–187, 2017. [8] K. Ningrum, “Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah Matematika Dengan Menggunakan Model Probing – Prompting Learning (Ppl) Pada Peserta Didik Kelas Iv Sekolah Dasar,” Didakt. Dwija Indria, vol. 8, no. 3, 2020. [9] E. Siswandi, I. Sujadi, dan Riyadi, “Ditinjau Dari Perbedaan Gender ( Studi Kasus Pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Surakarta ),” J. Elektroik Pembelajaran Mat., vol. 4, no. 7, pp. 633–643, 2016. [10] A. Wahbi dan A. Bey, “Analysis of Errors of Students in Solving Algebraic Factorization,” J. Penelit. Pendidik. Mat., vol. 3, no. 1, pp. 19–30, 2015. [11] Nur Fauziah Siregar, “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika,” J. Math. Paedagog., vol. 4, no. 1, p. 12, 2019. [12] S. R. Fitriatien, “Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berdasarkan Newman,” JIPMat, vol. 4, no. 1, 2019. [13] M. Zammi, E. Susilaningsih, and K. I. Supardi, “Jurnal Profesi Keguruan,” J. Profesi Kegur., vol. 4, no. 1, pp. 37–41, 2018. [14] N. Rofi’ah, H. Ansori, and S. Mawaddah, “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berdasarkan Langkah Penyelesaian Polya,” EDU-MAT J. Pendidik. Mat., vol. 7, no. 2, p. 120, 2019. [15] Mulyadi, Riyadi, dan S. Subanti, “Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Berdasarkan Newman’S Error Analysis (Nea) Ditinjau Dari Kemampuan Spasial,” J. Elektron. Pembeljaran Mat., vol. 3, no. 4, pp. 370–382, 2015. [16] Sugiyono, Metode Penelitian. Metode Penelitian. 2015.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.