Profil pengembangan social learning dimensi imitasi pada ekstrakurikuler karawitan sekolah dasar
Abstract
This study aims to describe the development of imitation dimensions in karawitan learning in extracurricular activities at SDN Sumber 6 No.255 Surakarta based on a social learning perspective. This study uses a qualitative method with observation, interview, and documentation techniques. The results of the study indicate that the four aspects of the imitation dimension have developed well, namely imitation of physical movements, sound patterns and rhythms, social and collective actions, and expressions in gamelan playing. The imitation process is seen in the way students imitate playing techniques from coaches and peers, adjust the tempo in groups, and apply habits and ethics of playing gamelan. This imitation-based learning not only helps students master musical skills, but also forms cooperation, discipline, and respect for culture. The implications of this study confirm that gamelan learning can be an effective medium in developing social skills through the process of observation and interaction in groups.
Keywords
References
[1] R. Supanggah, Bothekan Karawitan I, vol. I. Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI), 2002.
[2] Y. A. Purnama dan J. Winarko, “Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni Karawitan di Sanggar Bajra Musthi SMPN 2 Tulungagung,” J. Pendidik. Sendratasik, vol. 11, no. 1, hlm. 108–124, 2022.
[3] L. A. Perwitasari, “Integration of Musical Arts to Build Cooperation Skills of Elementary School Students,” Javanologi Int. J. Javanese Stud., vol. 8, no. 1, hlm. 34–45, 2024, doi: https://dx.doi.org/10.20961/javanologi.v8i1.95090 Integration.
[4] A. N. Aini, S. Marmoah, dan T. Budiarto, “Standar mutu pengelolaan pembelajaran karawitan : studi kasus di sekolah dasar ekstrakurikuler,” Didakta Dwija Indria, vol. 10, no. 4, hlm. 49–53, 2025, doi: https://doi.org/10.20961/ddi.v13i1.
[5] R. A. D. Fatmawati dan H. U. Kaltsum, “Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Karawitan dalam Mengembangkan Karakter Disiplin dan Cinta Tanah Air Siswa,” J. Basicedu, vol. 6, no. 3, hlm. 4768–4775, Apr 2022, doi: 10.31004/basicedu.v6i3.2929.
[6] M. A. Nisa dan R. Susanto, “Pengaruh Penggunaan Game Edukasi Berbasis Wordwall Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Motivasi Belajar,” JPGI (Jurnal Penelit. Guru Indones., vol. 7, no. 1, hlm. 140, Agu 2022, doi: 10.29210/022035jpgi0005.
[7] R. Widhiastuti, I. N. Aeni, W. Rahmaningtyas, dan D. S. Ananda, Peran Keterlibatan Mahasiswa dalam Proses. Semarang: CV Pradina Pustaka, 2024.
[8] A. Kurniawati, M. R. Akbar, dan D. Iswahyudi, “Metode Bermain Gamelan Jawa Untuk Meningkatkan Kerjasama Anak Kelompok A di Taman Kanak-kanak,” Didact. J. Kaji. Pendidik. dan Pembelajaran, vol. 1, no. 1, hlm. 17–20, Feb 2021, doi: 10.56393/didactica.v1i1.102.
[9] Selawati, A. Sutisnawati, dan I. K. Nurmeta, “Analisis Karakter Kerjasama dalam Ekstrakurikuler Karawitan di Sekolah Dasar,” Pendas J. Ilm. Pendidik. Dasar, vol. 9, no. 1, hlm. 3537–3549, 2024.
[10] Y. T. Buana dan R. D. Arisona, “Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Budaya Karawitan Sebagai Upaya Peningkatan Sikap Toleransi Siswa MTS PGRI Gajah Sambit Ponorogo,” JIIPSI J. Ilm. Ilmu Pengetah. Sos. Indones., vol. 2, no. 2, hlm. 151–170, 2022.
[11] Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA, 2022.
[12] A. N. Hanifah, “The Relationship Between Television Shows and Imitation Behavior of Children Aged 4-5 Years,” Early Child. Educ. Dev. J., vol. 2, no. 1, hlm. 28, 2020, doi: 10.20961/ecedj.v2i1.48301.
[13] R. Oktariana, A. Endang, ) Yanto, dan U. Dehasen Bengkulu, “Pengalaman Imitasi Budaya Fashion Streetwear Korea Pada Kaum Remaja,” J. Multidisiplin Dehasen, vol. 3, no. 3, hlm. 261–268, 2024.
[14] S. B. Wicaksono dan W. Handayaningrum, “Pembelajaran Ekstrakurikuler Karawitan Banyuwangi di SD Negeri Kepatihan Banyuwangi,” 2021.
[15] T. B. Karlince, E. Timu, dan F. Fitriah, “Analisis Praktik Pembiasaan untuk Menumbuhkan Kebiasaan Positif Siswa di SMA Khatolik Caritas Maumere,” Edukasi Elit. J. Inov. Pendidik., vol. 2, no. 2, hlm. 01–06, Jan 2025, doi: 10.62383/edukasi.v2i2.1228.
[16] Ansani dan H. M. Samsir, “Teori Pemodelan Bandura,” J. Multidisiplin Madani, vol. 2, no. 7, hlm. 3067–3080, Jul 2022, doi: 10.55927/mudima.v2i7.692.
[17] R. Ayu dan C. Utami, “Nilai-Nilai Karakter Dalam Seni Karawitan (Studi Deskriptif pada Unit Kegiatan Mahasiswa PGRI Madiun),” Semin. Nas. Sos. Sains, vol. 2, no. 2, hlm. 711–717, 2023, [Daring]. Tersedia pada: http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENASSDRA
[18] S. Afryanto, “Membumikan Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Seni Gamelan Sunda,” Semin. Inst. Kesenian Jakarta, vol. 1, no. 1, hlm. 1–11, 2022, doi: 10.52969/semnasikj.v1i1.39.
[19] R. F. Andhini, Karsono, dan P. Rintayati, “Profil Pengembangan Literasi Budaya dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di Kelas V SD N 2 Drono Tahun Ajaran 2023/2024,” Didakta Dwija Indria, no. 449, hlm. 75–80, 2024, doi: https://doi.org/10.20961/ddi.v13i1.
[20] Y. E. N. Saffana, S. Y. Slamet, dan T. Budiharto, “Studi korelasional antara kebiasaan membaca dan penguasaan tata bahasa dengan keterampilan menulis deskripsi kelas V sekolah dasar,” Didakt. Dwija Indria, vol. 9, no. 1, hlm. 30–35, 2021, doi: 10.20961/ddi.v9i1.48782.
Refbacks
- There are currently no refbacks.



