Bentuk Respons Korban Pelecehan Seksual dalam Film dan Novel Penyalin Cahaya (Kajian Sastra Bandingan)

Difa Aprilia, Novi Diah Haryanti

Abstract

Isu pelecehan seksual sangat penting dalam masyarakat karena berkaitan dengan kesehatan mental dan hak asasi manusia. Kesadaran sosial dan dorongan dari berbagai lapisan masyarakat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman. Membandingkan film dan novel Penyalin Cahaya relevan, karena perbedaan medium memberikan perspektif yang berbeda dan pemahaman yang lebih komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan bentuk respons korban pelecehan seksual yang digambarkan dalam film dan novel Penyalin Cahaya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sastra bandingan dan teori S-O-R (Stimulus Organism Response) oleh Hovland. Data dikumpulkan melalui penyimakan dan membaca secara mendalam terhadap film dan novel Penyalin Cahaya yang menjadi sumber data penelitian, serta melakukan pencacatan sumber data sebagai penunjang penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbandingan bentuk respons korban pelecehan seksual dalam film dan novel Penyalin Cahaya yang digambarkan oleh tokoh Suryani, Farah, dan Tariq. Meskipun respons awal Suryani, Farah, dan Tariq berbeda, stimulus tertentu mendorong mereka untuk bersama-sama mengungkap kejahatan dan menuntut pertanggungjawaban pelaku.

Keywords

bentuk respons; pelecehan seksual; film dan novel penyalin cahaya.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.