AKAR KONFLIK DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KARIMUNJAWA
Abstract
Abstract
Karimunjawa known as the "Mini Indonesia", this is because the population is composed of various ethnic groups as Javanese, Bugis-Makassar, Madura, Bajo, Mandar, and Buton. However, the multicultural conditions potentially trigger social conflict. The results showed that the forms of social conflict in Karimunjawa of which is the consumption of alcohol and unrest among the people at the time held dangdut music entertainment; fight youth; the tension between the National Park Authority with the public related to land ownership rights; fraud and theft committed by people outside Karimunjawa. While the causes of social conflict is generational differences; current development; economic issues; adolescent psychological development; intergroup differences of interest.
Abstrak
Karimunjawa dikenal sebagai “Indonesia Mini”, hal ini karena penduduknya terdiri dari berbagai etnis (suku) seperti Jawa, Bugis-Makasar, Madura, Bajo, Mandar, dan Buton. Namun, kondisi yang multikultural tersebut berpotensi memicu terjadinya konflik sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk konflik sosial di Karimunjawa di antaranya adalahkonsumsi miras dan kerusuhan antarwarga pada saat diadakan hiburan musik dangdut; perkelahian pemuda; ketegangan antara Balai Taman Nasional dengan masyarakat terkait dengan hak kepemilikan tanah; penipuan dan pencurian yang dilakukan oleh orang di luar Karimunjawa. Sedangkan faktorpenyebab terjadinya konflik sosial tersebut adalah perbedaan generasi; perkembangan zaman; masalah ekonomi; perkembangan psikologi remaja; perbedaan kepentingan antargolongan.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.