Pengembangan Madu Kelulut Paringin, Kab. Balangan: Integrasi Program Pascatambang Batubara dan Pemberdayaan Masyarakat

Didik Triwibowo

Abstract


PT Adaro Indonesia merupakan perusahaan tambang batubara yang berlokasi di Kabupaten Tabalong dan Balangan, Kalimantan Selatan. Salah satu kewajiban perusahaan terhadap masyarakat adalah melakukan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Program PPM disinergikan dengan program pascatambang agar memberikan manfaat bagi lingkungan hidup dan sosial ekonomi masyarakat sekitar tambang secara berkelanjutan. Sinergi ini dilaksanakan pada demplot pascatambang terpadu Paringin karena adanya kesesuaian potensi biogeofisik area demplot dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Madu kelulut mempunyai potensi yang dapat dikembangkan di masyarakat, namun selama ini belum dibudidayakan secara intensif. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan produksi dan kualitas madu kelulut pada Usaha Kecil Menengah (UKM) mitra di Paringin. Pengembangan budidaya lebah madu kelulut dimulai di area demplot pascatambang kemudian diduplikasi di masyarakat sekitar tambang yaitu Istana Kelulut melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) sejak tahun 2018. Kegiatan yang dilakukan pada UKM mitra yang dipimpin Bapak Maskuni meliputi pelatihan budidaya lebah madu kelulut secara intensif, pendampingan dalam kegiatan peningkatan produksi dan kualitas produk madu kelulut, serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan pada UKM mitra Istana Kelulut menunjukkan adanya penambahan sarang lebah madu kelulut menjadi kurang lebih 300 (tiga ratus) unit (Trigona Thorasica dan Trigona Itama) dengan produksi rata-rata mencapai 30 liter/bulan. Hasil analisis laboratorium madu kelulut untuk jenis Itama pada semua parameter madu memenuhi persyaratan kualitas madu Trigona sesuai SNI 8664:2018. Adapun untuk jenis Thorasica, hasil parameter gula pereduksi sebesar 54,24% yang lebih rendah dari baku mutu 55% sedangkan keasaman sebesar 237,81 mL NaOH/kg yang lebih tinggi dibandingkan baku mutu maksimal 200 ml NaOH/kg.

 


Keywords


Adaro Indonesia; reklamasi; CSR; UKM

rticle

References


Afrianti, S., & Purwoko, A. (2020). Dampak kerusakan sumber daya alam akibat penambangan agroprimatech. Agroprimatech, 3(2), 55–66.

Harahap, F., & Sujadmi. (2015). Pemberdayaan masyarakat berparadigma ”people centered development” (Penanggulangan dampak buruk pertambangan dengan pemetaan dan pemanfaatan modal sosial). Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung, 2(2), 9–18.

Hutapea, E., Poernomoputri, T., & Sihombing, P. (2014). Analisis valuasi nilai wajar saham pt. adaro energy tbk menggunakan metode. Journal of Applied Finance and Accounting, 5(2), 240–270.

Istikowati, W., Sunardi, Soendjoto, M., & Syaifuddin. (2019). Pengembangan budidaya lebah kelulut di Desa Batu Tanam, Sambung Makmur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 59–66. https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v5i1.983

Munir, M., & Setyowati, D. (2017). Kajian reklamasi lahan pasca tambang di Jambi, Bangka, dan Kalimantan Selatan. Klorofil, 1(1), 11–16.

Nurhayati, T., Rosilawati, Y., & Ishak, A. (2020). Community development “Istana Kelulut” Masyarakat pasca tambang sebagai aktualisasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT Adaro Indonesia. Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(2), 147–169. https://doi.org/10.33633/ja.v3i2.3874

Oktorina, S. (2018). Kebijakan reklamasi dan revegetasi lahan bekas tambang (Studi kasus tambang batubara Indonesia). Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan, 4(1), 16–20. https://doi.org/10.29080/alard.v4i1.411

Patiung, O., Sinukaban, N., Tarigan, S., & Darusman, D. (2011). Pengaruh umur reklamasi lahan bekas tambang batubara terhadap fungsi hidrologis. Hidrolitan, 2(2), 60–73.

Qonita, A., Parnanto, N., & Riptanti, E. (2018). Pemberdayaan usaha keripik singkong rasa gadung. Jurnal Dianmas, 7(3), 201–210. http://jurnaldianmas.org/index.php/Dianmas/issue/view/18

Rahayu, W., Anam, C., & Riptanti, W. (2020). Peningkatan usaha keripik singkong rasa gadung menuju ukm yang berdaya saing. Inoteks, 22(1), 34–40.

Sanjaya, V., Astiani, D., & Sisillia, L. (2019). Studi habitat dan sumber pakan lebah kelulut di kawasan cagar alam Gunung Nyiut Desa Pisak Kabupaten Bengkayang. Jurnal Hutan Lestari, 7(2), 786–798.

Soendjoto, M., Riefani, M., Triwibowo, D., & Wahyudi, F. (2015). Avifauna di Area Reklamasi PT Adaro Indonesia. Banjarmasin, Indonesia: University Lambung Mangkurat Press.

Soendjoto, M., Riefani, M., Triwibowo, D., & Wahyudi, F. (2016). Jenis burung di Area Reklamasi PT Adaro Indonesia yang direvegetasi tahun 1996 / 1997. Proceeding Biology Education Conference, 13(1), 723–729.

Sofia, Zainal, S., & Roslinda, E. (2017). Pengelolaan madu hutan berbasis kearifan lokal masyarakat di Desa Semalah dan Desa Melemba Kawasan Danau Sentarum, Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Hutan Lestari, 5(2), 209–218.

Srikalimah, Akbar, M., & Jauhari, A. (2018). Peningkatan kualitas dan diversifikasi produk madu di di desa sukarame kecamatan mojoroto kota kediri jawa timur. Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 208–216.

Syaifudin, S., & Normagiat, S. (2020). Budidaya Pakan lebah Trigona sp. dengan apiculture agroforestry system di Kelurahan Anjungan Melancar, Kecamatan Anjungan Kabupaten Mempawah. Jurnal Ilmiah Pangabdhi, 6(1), 17–24. https://doi.org/10.21107/pangabdhi.v6i1.6932




DOI: https://doi.org/10.20961/prima.v5i1.48591

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.