Pemanfaatan Pekarangan dengan Pisang Hasil Kultur Jaringan pada Gapoktan Sari Tani di Desa Gentan, Bendosari, Sukoharjo

Samanhudi Samanhudi, Muji Rahayu, Amalia Tetrani Sakya, Edi Purwanto

Abstract


Pisang merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang mudah dibudidayakan di berbagai tempat dan memiliki persyaratan tumbuh relatif mudah. Tanaman pisang sudah banyak diusahakan masyarakat Desa Gentan di pekarangan, namun belum dilakukan perawatan secara intensif sehingga kualitas pisang yang dihasilkan masih rendah. Salah satu penyebabnya yaitu benih yang digunakan diambil dari anakan pisang yang sudah tumbuh sebelumnya, sehingga hasil yang diperoleh juga belum maksimal. Salah satu cara untuk memperbaiki kualitas dan meningkatkan hasil pisang yaitu dengan menanam pisang menggunakan benih hasil perbanyakan secara kultur jaringan. Mitra yang dilibatkan dalam Program Kemitraan Masyarakat ini adalah Gabungan Kelompok Tani Sari Tani yang terdiri atas empat kelompok tani. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengenalan, penyuluhan, wawasan, dan informasi budidaya pisang dengan benih hasil kultur jaringan di pekarangan. Tahapan kegiatan diawali dengan koordinasi bersama Gapoktan dan diikuti dengan penyuluhan, praktik lapangan dan pembuatan demplot budidaya pisang, serta monitoring dan evaluasi. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa penerapan teknologi budidaya tanaman pisang dengan menggunakan benih hasil kultur jaringan dapat diterima dan dilakukan dengan baik oleh anggota Gapoktan Sari Tani. Pemanfaatan pekarangan dengan tanaman pisang menggunakan benih hasil kultur jaringan dilakukan oleh masyarakat setempat dengan sungguh-sungguh.

Keywords


kultur jaringan; pengabdian masyarakat; pisang

rticle

References


Ambarita, M. D. Y., Bayu, E. S., & Setiado, H. (2016). Identifikasi karakter morfologis pisang (Musa Spp.) di Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 4(1), 1911–1924. https://doi.org/10.32734/jaet.v4i1.12404

Andayani, & Sarido, L. (2013). Uji empat jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai keriting (Capsicum annum L.). Jurnal AGRIFOR, XII(1), 22–29.

Arifin, H. S., Sakamoto, K., & Chiba, K. (1996). Effects of the fragmentation and the change of the social and economical aspects on the vegetation structure in the rural home gardens of West Java, Indonesia. Journal of the Japanese Institute of Landscape Architecture, 60(5), 489–494. https://doi.org/10.5632/jila.60.489

Iliev, I., Gajdošová, A., Libiaková, G., & Jain, S. M. (2010). Plant micropropagation. In M. R. Davey and P. Anthony (Ed.), Plant Cell Culture: Essential Methods (pp. 1–23). John Wiley and Sons, Ltd. New Jersey,. https://doi.org/10.1002/9780470686522.ch1

Jha, Z., Sharma, S. N., Sahu, H., & Chandel, G. (2011). Generation of true to type micropropagated banana cultivar ‘Grand Naine.’ International Journal of Advanced Biotechnology Research, 1(1), 1–10.

Jumari, Utami, S., & Wiryani, E. (2002). Identifikasi plasma nutfah pisang di Semarang Jawa Tengah.

Meynarti, S. D. I. (2010). Produksi benih lada dengan teknik kultur jaringan. Balitri, Sukabumi.

Minardi, S., & Suryono. (2018). Pengelolaan pupuk kandang sapi dalam rangka meningkatkan mutu di Desa Jetis, Kecamatann Sambirejo, Kabupaten Sragen. Jurnal of Community Empowering a Services, 2(2), 30–33.

Nahraeni, W., & Rahayu, A. (2015). Optimalisasi pemanfaatan pekarangan di Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Media Pengabdian Kepada Masyarakat Qardhul Hasan, 1(1), 42–48.

Sayuti, M., Puspasari, C., Anshar, K., & Zeki, M. (2019). Potensial use of backyard for oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) cultivation to increase family income; studies on break-event point analysis. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 536(1). https://doi.org/10.1088/1757-899X/536/1/012132

Suhartanto, M. R., Sobir, & Harti, H. (2012). Teknologi sehat budidaya pisang: dari benih sampai pasca panen. Pusat Kajian Hortikultura Tropika, LPPM IPB.

Suseno, N. (2017). Micropropagation of banana plant (Musa paradisiaca) cv . raja bulu through tissue culture for diversification of food and feed. The 7th International Seminar on Tropical Animal Production Contribution of Livestock Production on Food Sovereignty in Tropical Countries, 795–798.

Windiastika, G. (2013). Peranan kultur jaringan dalam memperoleh benih unggul. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya.

Yusnita. (2004). Kultur jaringan, cara memperbanyak tanaman secara efisien. In Agromedia Pustaka.

Yusnita, Danial, E., & Hapsoro, D. (2015). In vitro shoot regeneration of Indonesian bananas (Musa spp.) cv. Ambon Kuning and Raja Bulu, plantlet acclimatizationand field performance. Agrivita, 37(1), 51–58. https://doi.org/10.17503/agrivita-2015-37-1-p051-058

Zulkarnain. (2009). Kultur jaringan tanaman. Bumi Aksara.




DOI: https://doi.org/10.20961/prima.v5i1.44631

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.