Optimalisasi Lahan Pekarangan dengan Budidaya Tanaman Sayuran sebagai Salah Satu Alternatif dalam Mencapai Strategi Kemandirian Pangan
Abstract
Lahan pekarangan dapat menjadi salah satu alternatif sebagai lahan budidaya untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, terutama tanaman sayuran. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Danen, Kelurahan Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang: (1) Pemilihan jenis media tanam yang tepat; (2) Kandungan nutrisi dalam sayuran; (3) Tahapan budidaya sayuran dalam polybag; (4) Manajemen kelompok tani; dan (5) Penghematan anggaran belanja rumah tangga dengan adanya budidaya sayuran di pekarangan rumah sendiri. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2020 dalam bentuk sosialisasi disertai dengan diskusi/tanya jawab, praktik budidaya dan evaluasi yang dilaksanakan dengan melibatkan 16 peserta. Evaluasi dilakukan tiga minggu setelah kegiatan dengan hasil yang menunjukkan bahwa peserta kegiatan sosialisasi dan penyuluhan telah mengetahui dengan baik kegiatan budidaya tanaman sayuran daun dan buah serta pemeliharaannya. Tanaman selada, paprika, cabai rawit, cabai merah, dan terung yang dibudidayakan telah tumbuh dengan baik hingga berumur 3 minggu setelah tanam (MST) ketika dilakukan evaluasi. Jika pemenuhan kebutuhan sayur rumah tangga dari pekarangan rumah 25%, maka potensi penghematan belanja rumah tangga sekitar Rp 3.000,00 per hari.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Ashari, Saptana, & Purwantini, T. B. (2012). Potensi dan prospek pemanfaatan lahan pekarangan untuk mendukung ketahanan pangan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 30(1), 13–30. https://doi.org/10.21082/fae.v30n1.2012.13-30
Azra, A. L. Z., Arifin, H. S., Astawan, M., & Arifin, N. H. (2014). Analisis karakteristik pekarangan dalam mendukung penganekaragaman pangan keluarga di Kabupaten Bogor. Jurnal Lanskap Indonesia, 6(2), 1–12. https://doi.org/10.29244/jli.2014.6.2.1-12
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. (2015). Pedoman pengembangan usaha agribisnis perdesaan TA 2015.
Diwanti, D. P. (2018). Pemanfaatan pertanian rumah tangga (pekarangan rumah) dengan teknik budidaya tanaman sayuran secara vertikultur. Jurnal Pengabdian Masyarakat: MARTABE, 1(3), 101–107.
Dwiratna, N. P. S., Widyasanti, A., & Rahmah, D. M. (2016). Pemanfaatan lahan pekarangan dengan menerapkan konsep kawasan rumah pangan lestari. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 5(1), 19–22. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v5i1.8873
Edi, S., & Bobihoe, J. (2010). Budidaya tanaman sayuran. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi.
Haryanti, Y., & Sukmana. (2016). Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan dalam mendukung peningkatan gizi keluarga. Buletin Hasil Kajian, 6(06).
Leghari, S. J., Wahocho, N. A., Laghari, G. M., HafeezLaghari, A., MustafaBhabhan, G., HussainTalpur, K., Bhutto, T. A., Wahocho, S. A., & Lashari, A. A. (2016). Role of nitrogen for plant growth and development: a review. Advances in Environmental Biology, 10(9), 209–219.
Muldiana, S., & Rosdiana. (2017). Respon tanaman terong (Solanum malongena L.) terhadap interval pemberian pupuk organik cair dengan interval waktu yang berbeda. Prosiding Seminar Nasional 2017 Fakultas Pertanian UMJ “Pertanian Dan Tanaman Herbal Berkelanjutan Di Indonesia,” 155–162.
Nuryanti, S., & Swastika, D. K. S. (2011). Peran kelompok tani dalam penerapan teknologi pertanian. Forum Penelitiaan Agro Ekonomi, 29(2), 115–128.
Pasir, S., & Hakim, M. S. (2014). Penyuluhan penanaman sayuran dengan media polybag. Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan, 3(3), 159–163.
Robinson, N., Brackin, R., Vinall, K., Soper, F., Holst, J., Gamage, H., Paungfoo-Lonhienne, C., Rennenberg, H., Lakshmanan, P., & Schmidt, S. (2011). Nitrate paradigm does not hold up for sugarcane. PLoS ONE, 6(4). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0019045
Salmon, K. E. (2017). Penerapan fungsi manajemen pada kelompok tani Asi Endo di Desa Tewaen Kecamatan Amurang Barat Kabupaten MInahasa Selatan. Agri-SosioEkonomi Unsrat, 13(3A), 259–270.
Sarjiyah, Samijo, G. S., & Istiyani, E. (2016). Mewujudkan desa mandiri pangan melalui pengelolaan pekarangan. BERDIKARI, 4(1), 13–22.
Satriyasa, B. K., & Pangkahila, W. I. (2010). Fraksi heksan dan fraksi metanol ekstrak biji pepaya muda menghambat spermatogonia mencit (Mus Musculus) jantan. Jurnal Veteriner, 11(1), 36–40.
Setiawan, A. N., & Wijayanti, S. N. (2019). Desa mandiri pangan berbasis pekarangan di Donokerto, Turi, Sleman, DIY. Adimas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 16–22. https://doi.org/10.24269/adi.v3i2.1828
Syamsi, F., Anggraini, D., & Ramses, R. (2019). Pemanfaatan pekarangan rumah untuk bertanam sayuran organik dalam rangka mewujudkan kemandirian pangan keluarga. Minda Baharu, 3(1), 9–15. https://doi.org/10.33373/jmb.v3i1.1877
Yang, Y., Gao, S., Su, Y., Lin, Z., Guo, J., Li, M., Wang, Z., Que, Y., & Xu, L. (2019). Transcripts and low nitrogen tolerance: Regulatory and metabolic pathways in sugarcane under low nitrogen stress. Environmental and Experimental Botany, 163(April), 97–111. https://doi.org/10.1016/j.envexpbot.2019.04.010
DOI: https://doi.org/10.20961/prima.v5i1.42397
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.